11

506 67 29
                                    

Fian’s pov
-Osprey TV-

06:54 WIB

Aku masih berada di dalam mobil bersama Kak Umin, kali ini ia tak memarkirkan mobilnya di dalam. Tanganku menggenggam erat tangan Kak Umin sejak tadi. Aku sangat gugup sekarang, hari ini adalah hari pertama masuk bekerja meskipun statusku masih karyawan magang. Bagaimana jika aku tidak bekerja dengan baik hari ini?

“Sayang.” Aku menoleh ke arah Kak Umin yang tersenyum ke arahku. “Semuanya akan berjalan lancar, percayalah.” tangannya terulur mengelus kepalaku.

“Bagaimana jika aku membuat kesalahan?”

“Tidak masalah membuat kesahalan sekali, bisa diberbaiki di kemudian hari. Mereka pasti mengerti. Perlu menelepon Mama dan Papa lagi?” Aku menggeleng cepat.

Tadi setelah sholat Subuh aku langsung menelepon mereka dan minta do’a agar hari pertamaku bekerja lancar. Aku juga sudah meminta do’a dari Abi dan Umi, tapi tetap saja rasanya gugup.

“Kak.” Kak Umin menarikku ke dalam pelukannya.

“Jangan membayangkan hal-hal buruk. Semua tidak semenakutkan yang kau pikirkan.” Aku memejamkan mata merasakan kecupan di puncak kepalaku beberapa kali.

“Terimakasih.” kataku menatapnya lekat-lekat.

Keningnya berkerut, “Untuk?”

“Kartu identitas ini tidak akan ada disini tanpa izin Kakak.” Kak Umin tersenyum menatap ID yang terpasang di dadaku.

“Buktikan jika izin dari Kakak tidak sia-sia.”

“Pasti!”

“Semangat Nyonya Zalumin!” aku tersenyum dan mengangguk. Aku mengulurkan tanganku dan mencium punggung suamiku sebagai gambaran istri yang baik.

“Nanti ku telepon, Kak.”

“Ya, sayang. Nikmati waktumu.”

Aku mengangguk dan membuka pintu mobil. Baiklah, hari pertama bekerja tidak boleh melakukan kesalahan. Walau yang dikatakan Kak Umin benar, kesalahan ada untuk diperbaiki esok hari. Tapi, tetap saja tanpa kesalahan lebih baik.

Aku berbalik dan menatap mobil Kak Umin yang masih berada di tempatnya. Kaca bagian depan turun, “Kenapa? Ada yang tertinggal?” Kepala Kak Umin melongok keluar.

“Hmm.” Aku berjalan mendekat ke arahnya dengan wajah sendu.

“Katakan apa yang tertinggal, biar Kakak ambil di rumah. Masih ada beberapa menit sebelum kelas dimu-”

Cup

Aku tersenyum menatap Kak Umin yang terkejut setelah aku mengecup bibirnya. “I love you, Mr. Zalumin.”

Kak Umin tersenyum, “Love you more, Mrs. Zalumin.” Aku melambaikan tanganku dan berjalan menuju lobby Osprey TV.

“Hai.” Aku menatap seseorang yang melambaikan tangannya padaku.

“Rosa!” aku berjalan setengah berlari ke arahnya.

“Kau sudah lihat papan pengumuman? Aku berhasil masuk tim kreatif program Everyday!” Program Everyday adalah salah satu variety show yang berisi berbagai macam games yang akan dimainkan beberapa artis.

Zalumin & Zafian Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang