Mimpi Musa

440 78 33
                                    

Happy Weekend

🐣🐣🐣🐣

Author’s pov

“Aku dimana? Kenapa tidak ada orang sama sekali disini? Umma! Abi!” Musa terus berlari dan berteriak ketakutan. Ia tak tahu berada di mana sekarang, sepanjang yang ia lihat hanya pepohonan dengan suasana mencekam. Musa hampir menangis saat mendengar lolongan serigala.

“Umma!” Musa berteriak semampunya dengan pandangan lurus ke depan. Ia sangat kesulitan berlari diantara akar-akar pohon besar yang menyembul hingga permukaan.

Bruk

“Auh.” Musa terjatuh ke tanah setelah kakinya  tersandung akar pohon. Ia menatap kaki kanannya yang terperosok ke sebuah lubang di samping sebuah pohon besar.

Dengan tergesa ia menarik kakinya, namun tidak bisa. Kakinya terjebak. Musa mengedarkan pandangannya ke sekeliling, matanya melebar saat melihat semak-semak tak jauh darinya bergerak.

Musa yang panik dan ketakutan sekuat tenaga menarik kakinya. Ia mengerang merasakan perih yang tiba-tiba menjalar di kakinya, ternyata kaki kanannya terluka karena bergesekan dengan akar pohon. Musa mengalihkan pandangannya ke semak-semak, jantungnya seakan berhenti berdetak saat melihat sesuatu keluar dari sana dan berjalan ke arahnya.

“Umma! Abi! Mbak! Mas! Tolong Musa!” Musa berteriak sekuat tenaga, ia juga menarik kakinya yang masih terjebak.

Sesosok yang dipenuhi bulu berwarna hitam di seluruh tubuhnya itu berjalan mendekat diserta suara geraman. Pertahanan Musa runtuh, ia menangis menatap mata merah makhluk di depannya.

“Umma~” tangisnya sesenggukan, ia masih berusaha menarik kakinya dengan kedua tangannya yang bergetar hebat.
Angin dingin berhembus seiring langkah makhluk berbulu itu mendekati Musa membuatnya menggigil hebat.

“Pergi! Jangan kesini! Pergi!” Musa berbalik dan berusaha bangun dari posisinya, beberapa kali kedua tangannya mencakar tanah. Ia berbalik dan melihat makluk itu semakin dekat.

“Pergi!” teriaknya dengan air mata yang membasahi wajahnya.

“Pergi, jangan ganggu aku! Pergi!” Musa berteriak dan kedua tangannya meraih akar yang tak jauh darinya, namun tidak sampai. Ia hanya mencakar tanah dan berteriak, ia sangat ketakutan sekarang.

Dimana semua orang?

Kenapa hanya ada dia di tempat asing dan menyeramkan seperti ini?

“Pergi!” teriaknya saat makluk itu hanya berjarak satu meter darinya. Makluk itu menggeram semakin keras membuat tubuh Musa merinding, tangan makluk berbulu hitam itu terulur hendak menyentuh Musa. Musa menyebut kalimat-kalimat tayyibah yang terlintas di pikirannya, ia pasrah sekarang.

Tiba-tiba, dari arah kanan ia melihat sesosok dengan pakaian serba putih dan wajah yang bercahaya datang. Sosok itu menyentuh kaki kanan Musa dan menariknya dengan perlahan. Kaki Musa terbebas sekarang, sosok itu menarik tangan Musa dan menggenggamnya.

Mereka berdua berlari menjauh dari makhluk berbulu hitam yang menggeram semakin keras. Namun Musa tak peduli lagi dengan makluk itu, pandangannya tertuju pada sosok yang sekarang berlari bersamanya.

Zalumin & Zafian Season 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang