Setelah mendapati Jaehya dan Hana yang tengah dilanda kelaparan setelah bermain di Taman Hiburan untuk sekian lamanya, baik Jungkook maupun Tzuyu berinisiatif untuk mengajak mereka ke sebuah Restoran mewah yang terletak di 16 Insandong, 12-gil, Gwnhun-dong, Jongno-gu, Seoul, Korea Selatan. Tempat makan tersebut benar-benar ternama memang.
Selain berbagai jenis makanan yang nikmat, tempat makan yang bernama 853 Restaurant Seoul itu juga merupakan tempat favorit Jaehya dan Hana untuk menghabiskan waktu makan siang mereka. Terlebih jika Tzuyu tidak memasak di rumah, sudah dipastikan mereka akan singgah ke tempat ini.
Jungkook ingat tempat ini, dimana ia dan salah satu investor bertemu untuk menjalin suatu kerja sama antar perusahaan mereka. Tepatnya di ruangan VVIP tentunya, hanya saja pria Jeon itu tidak terlalu lama untuk singgah disini. Hanya membutuhkan waktu dua jam menyelesaikan rapat pertemuan tersebut, alhasil ia tidak pernah bisa untuk mencicipi berbagai makanan yang terlihat menggoda selera disini.
"Daddy? Ayo duduk disana." Ujar Hana lalu menarik tangan Jungkook sembari menunjuk salah satu tempat yang berisi empat buah kursi, ditengah-tengah meja tersebut ada sebuah kompor tanam dimana kita dapat memasak sendiri tentunya. Mudah, praktis, dan hasilnya pasti enak.
Kini ke-empatnya tengah duduk dikursi masing-masing. Jungkook berada di samping Hana, Jaehya berada di samping Tzuyu. Tawa kembali pecah kala Jaehya dan Hana berebut untuk mengambil buku menu mereka, alhasil seorang pelayan kembali memberikan satu buah buku menu lagi pada Jaehya.
Siapapun yang melihat kebersamaan itu, pastilah merasa bahwa mereka keluarga yang harmonis dan bahagia. Ayah dan Ibu yang saling mencintai, dan anak-anak yang luar biasa menggemaskan!
"Mommy? I want to eat Jjangmyeon, boleh?"
Tzuyu menghela nafasnya lalu menatap kearah Jaehya. Putranya ini benar-benar penggemar berat makanan berupa mie khas Korea yang dimakan bersama dengan daging dan sayuran yang diberi saus kedelai hitam yang sangat pekat tersebut. Enak memang, namun itu sama halnya dengan mie bukan? Lebih baik nasi, sepertinya.
"Kenapa tidak mencoba Bulgogi? Sama nikmatnya." Tolak Tzuyu secara halus yang kemudian membuat Jaehya mengerucutkan bibirnya sebal menatap Tzuyu.
"Pesan saja tidak apa-apa. Jjangmyeon itu nikmat."
"Nde? Gomawo Daddy!"
Mendengar kalimat yang Jungkook lontarkan membuat kedua bola mata Tzuyu membulat dengan sempurna. Pria Jeon ini benar-benar bodoh, sialan! Mengapa dia dengan mudah memberikan izin sementara Tzuyu yang selalu melarang sebab tidak baik untuk terlalu banyak dikonsumsi. Ia menatap Jungkook dengan tajam, sedangkan pria Jeon itu mengedipkan salah satu matanya yang membuat Tzuyu sontak mual detik itu juga.
"Pelayan?" Suara bariton milik Jungkook terdengar dan untuk seperkian detik berikutnya seorang gadis paruh baya mendekati mereka sembari tersenyum manis--lebih tepatnya kearah Jungkook. Ingin rasanya Tzuyu menusuk kedua matanya agar tidak memperhatikan sang Suami, mwo?
"Annyeong, sudah menyiapkan pesanan-nya?"
"Ini ingin memesan." Jawab Tzuyu dengan ketus yang membuat pelayan itu tersenyum dengan canggung.
Ia kemudian membungkuk-kan tubuhnya 90° untuk kedua kalinya karena merasa membuat pelanggan tidak nyaman. Ia yakin empat orang di hadapannya ini pastilah sebuah keluarga, dengan tatapan Tzuyu tadi sepertinya tersirat kecemburuan.
"Ah nde, mianhae. Jadi, boleh dituliskan pesanan-nya?" Baik Hana maupun Jaehya sontak mengangguk dengan antusias lalu mendekat kearah sang Ayah yang tampak serius dan membuka-tutup buku menu sembari menulis pesanan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞
FanfictionHighest Rank : : #02 On Tzukook #02 On Marriege #02 On BangtanTwice #05 On MinatozakiSana #07 On ChaEunwoo #18 On ChouTzuyu [15+] ____________________________________________________ Apakah aku bisa mempercayakan hatiku untuk kembali lagi padamu? D...