Keadaan menegang kala Jungkook menatap tajam Jaehyun yang berdiri sambil menyembunyikan kedua tangan-nya di dalam saku celana. Pria Jung itu bangkit dan menatap Jungkook santai, niat awal pertemuan ini adalah sebagai makan malam kedua untuk keluarga Tzuyu maupun Jaehyun sebagai tanda atas pertunangan mereka.
Namun Jungkook datang dan langsung mengacaukan segalanya. Junmyeon yang melihat tentu saja tidak tinggal diam, ditambah kini ia melihat putrinya yang berusaha menenangkan Jungkook dengan cara memeluk erat tubuh pria itu sambil mengusap-usap punggung-nya. Sedangkan Joo-Hyun hanya terdiam di tempat, ia terlalu bingung untuk berada di pihak siapa.
Tapi jika saja boleh memilih, ia lebih mendukung Tzuyu. Karena sebagaimanapun ia dapat mengerti posisi putrinya saat ini. Bingung, kacau, dan tentu saja diambang keraguan. Sebabnya, Joo-Hyun berdiri lalu berjalan kearah Tzuyu. Dan Junmyeon yang melihat sang istri pergi kearah putri mereka hanya menatap Joo-Hyun tidak percaya.
"Kau? Mengapa kau membelanya? Hyun-ah, kembali kemari. Kau dan aku tahu apa yang terbaik untuk Tzuyu serta cucu-cucu kita. Pertunangan ini, kau juga yang menginginkan bukan?"
"Aku tahu, Junmyeon-ah. Tapi aku tidak bisa melihat Tzuyu terus-menerus berjuang seorang diri, sekarang aku sadar bahwa pernikahan yang tidak didasari oleh rasa cinta itu dapat saja berakhir kandas ataupun tidak. Posisi Tzuyu saat ini diambang keraguan, di satu sisi ia sudah menerima seluruh pertunangan dan di sisi lain? Jungkook hadir dan membuktikan semuanya. Lalu apa yang salah--"
"--Apa yang salah kau bilang? Kau harus membuka kedua matamu! Lihat pria brengsek yang sudah menghancurkan putri kita dan kau masih mengatakan apa yang salah?" teriak Junmyeon dengan keras yang membuat satu tetes air mata Joo-Hyun turun.
Wanita paruh baya itu menggeleng-gelengkan kepalanya sambil terus berada di dekat putrinya dan Jungkook. "Kesempatan, apa salahnya memberikan kesempatan? Kau tidak melihat seberapa tulus kali ini Jungkook pada Tzuyu? Ia bahkan sudah membuktikan segala di depan mataku sendiri."
"Aunty terlalu lugu, kau mau Tzuyu tersakiti dengan pria ini lagi?" Perkataan Jaehyun membuat semua orang menatap kearahnya, terlebih Jungkook yang sudah mengepalkan kedua tangannya.
Untuk si kecil Jaehya dan Hana? Mereka pergi dibawa pergi oleh Taehyung dan Sana yang semula sempat hadir dalam pertemuan tersebut. Sepenting apapun pertemuan dadakan yang terjadi, mereka juga orang dewasa yang tidak akan pernah membiarkan anak kecil melihat pertengkaran tersebut.
"Apa maksudmu?" Jung Sora menahan putranya yang mencoba beranjak dari dekatnya menuju kearah Joo-Hyun.
"Jaehyun, jangan!"
Namun seakan-akan tidak mendengarkan sang ibu, Jaehyun tetap pada pendiriannya. Ia mendekat kearah Joo-Hyun dan menatap kearah Tzuyu. "Aunty mau putri Aunty yang sangat amat berharga ini jatuh ke dalam pelukan si Jeon ini lagi? Untuk ketiga kalinya? Kurasa?"
Joo-Hyun terdiam, ia menatap lamat kearah Jaehyun. Namun pegangan tangan-nya pada Tzuyu semakin menguat.
"Aku tidak mengerti maksudmu."
"Baiklah-baiklah, jika saja Tzuyu kembali terluka apa Aunty sanggup? Bagaimana jika di suatu saat nanti Tzuyu harus menerima tiga ketukan palu--"
Plak!
"Jung Jaehyun jaga bicaramu!" Bukan Joo-Hyun ataupun Tzuyu yang menampar, melainkan sang ibu--Jung Sora yang membuat Jaehyun terdiam dan menatap Ibu-nya tidak percaya. Masalahnya selama ini Sora bahkan tidak pernah memarahinya dengan keras sekalipun.
"Eomma?"
"Berhenti berkata keterlaluan seperti itu!" kata Sora dengan nada yang menekan lalu mendekat kearah Tzuyu, Jungkook, dan Joo-Hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞
FanfictionHighest Rank : : #02 On Tzukook #02 On Marriege #02 On BangtanTwice #05 On MinatozakiSana #07 On ChaEunwoo #18 On ChouTzuyu [15+] ____________________________________________________ Apakah aku bisa mempercayakan hatiku untuk kembali lagi padamu? D...