11# So Lonely?

1.3K 159 13
                                    

"Tuan Jeon? Meeting hari ini akan dilaksanakan pukul dua siang, anda harus bersiap-siap. Untuk tempat kami sudah mempersiapkan-nya dengan baik, sekarang ada beberapa proposal penting yang harus kau tanda tangani untuk kerja sama ini."

Kwon Eunbi, seorang gadis berparas cantik yang usianya terpaut lebih tua dua tahun dari Jungkook itu kini berdiri di hadapan si pria Jeon dengan beberapa berkas yang dipeluknya. Gadis itu sibuk membuka-tutup berkas-berkas tersebut beberapa kali karena takut ada hal yang menyebabkan kekeliruan antar sesama. Akan tetapi, agaknya sama sekali tidak ada jawaban yang dilontarkan oleh Jungkook.

Pria itu hanya menatap nanar ke arah layar monitor, tangan-nya tidak berhenti untuk mengetik, dan sesekali ia menghembuskan nafas dengan lelah. Kening Eunbi mengerut melihatnya, ia kemudian meletakkan berkas-berkas tersebut di atas nakas dan mulai mengambil kursi untuk duduk di hadapan Jungkook.

Eunbi menjentikkan jarinya yang membuat si pria Jeon tersadar dari lamunannya tadi, kemudian gadis itu hanya tersenyum tipis. Tangan-nya terulur untuk menepuk-nepuk pundak Jungkook, dan menggenggam kedua tangan Jungkook untuk disatukan.

"Aku tahu kau sedang memikirkan sesuatu, ada masalah apa?" Tanya Eunbi yang mendapatkan gelengan sebagai sebuah jawaban.

"Tidak ada, Noona."

Yap! Jika sudah berada di situasi 'masalah pribadi' Eunbi biasa dianggap sebagai kakak perempuan Jungkook sendiri, sedangkan Eunbi? Ia tentu tidak keberatan dengan hal itu, walau pada mulanya ia sedikit tidak merasa pantas untuk menyandang status sebagai seorang kakak yang Jungkook anggap.

Namun, lama-kelamaan Eunbi menjadi terbiasa dengan panggilan tersebut. Ia juga merupakan anak tunggal, jadi tentu tidak masalah mengaggap Jungkook sebagai adik kecilnya yang patut ia sayangi. Lagipula, panggilan formal tetap di jalankan apabila sedang berada di dalam pertemuan penting ataupun hal-hal yang menyangkut dengan kemajuan perusahaan.

"Jungkook? Tidak ingat apa yang pernah Noona katakan dulu padamu, hm? Jika ada masalah, kau harus menceritakannya pada seseorang agar kau tidak merasa terbebani--"

"--Olehnya, aku tahu."

Sebelum menyelesaikan kalimatnya, Jungkook sudah lebih dahulu memotong yang membuat Eunbi sedikit tertawa kecil. Ia kemudian beranjak ke arah sudut ruangan Jungkook, pria Jeon itu menaikkan kedua alisnya. Eunbi mengambil setangkai bunga Lavender yang sengaja di letakkan dalam sebuah gucci kecil berisi air di dalam ruangan Jungkook.

Gadis Kwon itu kemudian memberikan benda tersebut kepada Jungkook yang semula hanya terdiam menatap kini dengan senang hati menerima pemberian dari Eunbi.

"Ini, berikan bunga ini kepada siapapun yang kau pikirkan tadi. Aku tahu, kau memikirkan-nya bukan? Lalu, tunggu apa lagi Jeon Jungkook? Berikan ini padanya dan ajak dia keluar untuk menghabiskan waktu berdua. Jangan sia-siakan kesempatan kedua Jungkook, karena setelahnya--kesempatan ketiga adalah sebuah hal yang mustahil untuk di dapatkan."

"Wanita dapat menyembunyikan lukanya sampai kapanpun, namun jika hatinya menolak untuk kembali tersakiti? Kesempatan yang ingin kau dapatkan akan musnah, benar begitu Noona?"

"Kau benar, karena itu berikan dia seluruh kasih sayang dan cintamu. Tunjukkan padanya bahwa kau bukan orang seperti dahulu lagi, yang hanya bisa memberikan luka tanpa ada obatnya. Noona percaya kau bisa Jung, cobalah untuk terus-menerus berusaha. Tzuyu pasti akan mencoba untuk memberikan-mu kesempatan lagi."

"Terima kasih banyak atas nasihat-mu, Noona."

Jungkook berujar dengan wajah yang berseri-seri sembari beranjak dan berlari keluar dari ruangan-nya. Meninggalkan Eunbi yang hanya terkekeh kecil sembari kembali mengambil berkas-berkas penting yang semula ia bawa untuk tujuan pertemuan antar perusahaan lain yang ingin bekerja sama dengan Pt. Jeon Company Director.

𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang