40# Mencoba Tegar

833 129 40
                                    

"Tzuyu apakah kau yakin?" Panggilan Jungkook membuat tubuh wanita Chou itu bergetar dengan hebat. Tzuyu benci tatapan sendi yang Jungkook berikan padanya.

Hari ini, ia datang ke mansion pria Jeon itu untuk memberikan surat perceraian. Apabila Jungkook menyetujui semuanya, keduanya dapat hadir di persidangan untuk satu minggu yang akan datang. Menandakan secara sah di mata Agama dan Negara bahwa keduanya sudah bukan lagi menjalin hubungan suami-istri.

"Lalu? Untuk apa aku berbohong dan menyia-nyiakan waktuku untuk datang ke mansion dan menemui dirimu jika tidak mengantarkan surat ini. Cepatlah ambil pulpen-mu, lalu tanda tangan disini." ujar Tzuyu dengan menunduk, ia hanya tidak mau Jungkook melihat raut wajah kehancuran yang ia berikan.

Pria Jeon itu tersenyum kecut sambil tidak kunjung mengambil kertas yang Tzuyu sodorkan padanya. "Kau pikir aku akan melepaskan-mu begitu saja, eoh? Tidak mungkin, kau tahu aku seperti apa Tzuyu. Apapun yang sudah menjadi milik-ku tidak akan pernah kulepas lagi!"

Mendengar hal itu amarah Tzuyu tersulut, ia tidak peduli lagi dengan genangan air yang sudah menumpuk di kedua mata indahnya yang selalu membuat Jungkook terpesona. Ia melayangkan tatapan tajam pada si pria Jeon lalu menunjuk Jungkook dengan jari telunjuknya. "Kau! Kau pikir kau siapa? Kita sudah tidak ada hubungan apapun lagi semenjak aku memutuskan untuk angkat kaki dari mansion-mu, Jungkook-Ssi."

"Aku mempunyai buktinya, Tzuyu."

"Aku tidak peduli."

"Kau bisa melihatnya."

"Aku membuang-buang waktuku seperti ini."

"Kau harus masuk."

"Brengsek! Bisakah kau tidak--mphh."

Cup!

Jungkook membungkam bibir itu dengan miliknya yang lembab dan basah. Keduanya terdiam, tidak ada niat untuk melumat dengan kasar. Hanya terdiam tidak bereaksi, dan Tzuyu benci keadaan dimana ia harus pasrah dengan apa yang Jungkook lakukan pada dirinya. Otak-nya memerintah hal lain, akan tetapi hati dan tubuhnya memberikan respon yang bertolak belakang.

"Dengan seperti ini, kau membuatku merasa bingung. Kau mencintaiku, atau tidak Jungkook-Ssi?"

Setelah perjuangan yang cukup lama untuk membujuk Tzuyu masuk ke dalam rumahnya, akhirnya wanita Chou itu menyetujui dengan syarat tidak lebih dari dua puluh menit, dan Jungkook menyanggupinya. "Katakan apa yang ingin kau sampaikan padaku, jika tidak ada jangan membuang-buang waktuku."

"Ini, tontonlah sampai habis."

Tzuyu mengambil sebuah rekaman yang menunjukan dimana kejadian pada malam itu. Ia terdiam dan tubuhnya bergetar sepanjang video tersebut diputar. Ditambah dengan si brengsek Jeon Jungkook membuat volume-nya terdengar. Sedangkan pria Jeon itu hanya terdiam membisu kala Tzuyu menggenggam tangannya dengan erat.

Hingga sebuah layar gelap menunjukkan video itu telah habis. "Apakah kau percaya sekarang?"

"A-aku--" Tzuyu menundukkan kepalanya, ia terisak lalu memeluk tubuh kekar Jungkook dengan sangat erat. "Hiks... hiks... aku minta maaf, Jungkook."

Jungkook tersenyum hangat sambil membalas pelukan Tzuyu. Ia lalu menangkup wajah sang istri dan mencium kedua kelopak mata Tzuyu. "Aku minta maaf karena telah menyadari semuanya dengan terlambat, tapi sampai kapan-pun cintaku untukmu tidak akan pernah berkurang, Tzuyu. Maukah kau mempertimbangkan untuk kembali padaku?"

Tzuyu terdiam, isakan-nya semakin menjadi-jadi kala Jungkook melayangkan pertanyaan tersebut. "A-aku tidak bisa, Jungkook. Kau tahu tentang pertunangan-ku dengan Jaehyun, bukan?"

𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang