14# Jeon Or Cha?

1.2K 162 26
                                    

Chou Tzuyu, wanita itu kini tengah menyiapkan beberapa piring berisi sarapan untuk dihidangkan di meja makan. Suasana begitu canggung saat Eunwoo datang dan bersamaan dengan Jungkook yang bahkan tidak diketahui kapan ia menginjakkan kakinya di rumah Tzuyu.

Sesekali wanita itu mencuri pandang kearah dua buah hatinya yang kini masih saja menampilkan wajah murung mereka, terlihat menggemaskan memang. Tetapi, poin pentingnya adalah Tzuyu yang merasakan sebuah rasa penyesalan sebab Jaehya dan Hana harus menahan lapar karena dirinya.

Berbeda dengan Jungkook dan Eunwoo, dua lelaki yang berbeda marga itu saling menatap dengan tajam. Posisi duduk mereka berseberangan, dan Tzuyu di tengah-tengahnya yang sedang meletakkan sebuah botol Tupperware besar berisi susu cair vanilla.

"Tzuyu? Sampai kapan kau akan berdiri seperti itu? Ayo duduk di sebelah-ku." Jungkook, Jaehya, Hana, dan bahkan Tzuyu sendiri menoleh kearah sang pembicara--Cha Eunwoo.

Terlihat raut wajah marah yang tercetak jelas di wajah Jungkook, bahkan urat-urat lehernya yang menegang membuat Eunwoo semakin yakin pria Jeon itu benar-benar sedang berada di ambang kemarahan. Dan pertanyaan-nya, mengapa Eunwoo dapat melakukan hal seenaknya saja?

Tadi, Tzuyu menjelaskan secara singkat tentang hubungannya dengan Jungkook. Dan tentu hal itu membuat Eunwoo sedikit merasa bahagia, ia mempunyai kesempatan untuk mengambil tempat Jungkook di hati Tzuyu dan posisi pria Jeon itu sebagai Ayah dari Jaehya dan Hana.

Apakah ia jahat? Tentu tidak, karena mengambil sesuatu yang sudah tidak terikat oleh orang lain adalah hal yang diperbolehkan, benar? Dan mulai saat ini, pria Cha itu ingin mengambil hati kedua putra Tzuyu dan Jungkook. Karena sepertinya, dua bocah imut itu begitu menentang dirinya.

"Tzuyu?" Panggilan Eunwoo membuat lamunan Tzuyu tersadar, ia sedikit tersenyum kikuk lalu menuju kearah kursi di sebelah Eunwoo--jika saja sebuah kalimat lagi membuat Tzuyu mengurungkan niatnya.

"Aku kenyang." Ujar Jungkook singkat lalu bangkit dan menuju kearah taman belakang.

"Jung--"

"--Sudahlah Tzuyu, ayo kita sarapan. Woah, jika sudah berempat seperti ini bukankah kita ibarat sebuah keluarga kecil yang bahagia?" Eunwoo tertawa kecil, sedangkan Jaehya dan Hana menatapnya dengan tajam yang membuat Tzuyu sedikit was-was akan kalimat pedas yang pasti dilontarkan oleh dua buah malaikat kecilnya.

"Teruskan saja mimpi-mu itu Uncle, karena tidak ada yang bisa mengambil posisi Daddy kami." Jaehya berkata yang membuat Eunwoo menutup mulutnya detik itu juga, Jeon kecil kesayangan kita itu turun dari kursi dan berlari menuju sang Ayah yang kini sudah dipastikan menyendiri di taman belakang.

Tzuyu menghembuskan nafasnya pelan, ia kini mendekati Hana dan sontak sang putri turun dari kursinya. Ia mendekat kearah Eunwoo, dan memukul tangan pria Cha itu dengan pelan--walau baginya itu adalah pukulan yang begitu kencang.

"--Benar apa yang dikatakan Jaehya, kau tidak dapat mengambil posisi Daddy kami. Daddy lebih tampan, lebih baik, lebih lucu, lebih menggemaskan, lebih seru, dan lebih unggul daripada Uncle Eunwoo. Mengapa kau tidak pergi saja dari rumah kami, Uncle? Hana jadi tidak ingin sarapan jika begini." Dengan langkah cepat, gadis kecil itu menyusul Jungkook dan Jaehya yang lebih dahulu kearah tempat kecil di belakang rumah Tzuyu.

Wanita Chou itu menatap Eunwoo dengan tatapan bersalah, ia mengerti dengan arah pembicaraan Eunwoo tadi. Dahulu, pria itu pernah meminang dirinya--namun ia tolak karena saat itu Tzuyu tidak ingin menjalin hubungan asmara dengan siapapun. Dan sampai akhirnya, ia dan Eunwoo berpisah serta menjalankan hidup masing-masing.

Tapi Tzuyu tidak pernah menyangka maksud dari kalimat yang lelaki Cha itu lontarkan, sebuah keluarga bahagia? Oh ayolah, ia bukan-nya terlalu percaya diri dengan kembalinya perasaan Eunwoo. Mengingat tanggapan dari Jungkook dan si kembar membuat Tzuyu merasa bersalah.

𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang