47# Please, One More Chance!

1K 137 54
                                    

Tzuyu dan Jungkook saling menatap canggung kala Jaehya dan Hana meninggalkan mereka berdua di ruangan tamu. Si kembar menuju ke kamar mereka yang berada di mansion Jeon sambil merapihkan beberapa mainan-mainan untuk dibawa pulang kembali.

Dan tentu hal itu dibantu dengan Hyori yang tak lain juga merupakan nenek mereka. Jeon Hyori sudah lama menantikan kehadiran-mu seorang cucu, dan sekarang? Disaat Jaehya dan Hana hadir dalam masa-masa tuanya, takdir justru mencoba untuk memisahkan.

"Kau sudah makan malam?" tanya Jungkook berbasa-basi sebentar yang mendapat senyuman tipis dan gelengan kecil dari Tzuyu.

Pria itu tertegun sementara, lalu menatap Tzuyu dengan lamat. "Kau ingin makan malam disini? Eomma baru saja selesai memasak, udara diluar sangat dingin. Dan kebetulan kami membuat sup dan kimchi, kau mau?" tawar Jungkook dengan mata yang berbinar-binar.

"Ah tidak perlu, aku tidak mau merepotkan kalian. Aku akan makan malam diluar saja bersama Jaehya dan Hana." jawab Tzuyu yang justru mendapatkan helaan nafas kecewa dari Jungkook.

Entah apa yang pria itu pikirkan sekarang, Jungkook beranjak lalu menarik tangan Tzuyu dengan cepat kearah taman belakang mansion Jeon. Tubuh Tzuyu ia benturkan ke dinding dengan dua tangan yang diangkat keatas oleh Jungkook.

"Jika kau berpikir aku akan melepaskan-mu, kau salah besar!" Kalimat Jungkook benar-benar menusuk yang membuat Tzuyu membulatkan kedua matanya sempurna.

"A-apa? Jungkook-Ssi jangan seperti ini, aku--hmpp."

Cup!

Jungkook menarik tengkuk Tzuyu dengan cepat lalu mencumbu bubur merah muda itu dengan kasar. Tzuyu meringis pelan kala bibirnya digigit kuat oleh Jungkook yang tampaknya terselimuti gairah yang berapi-api. Tubuh wanita itu melemas, tidak peduli dengan apa yang akan Jungkook lakukan nantinya.

Untuk kemudian, Jungkook melepaskan tautan mereka lalu mengusap bibir Tzuyu dengan lembut. Tatapan pria itu menyendu dan sontak membuat Tzuyu tidak tega. Ia tidak dapat untuk menahan diri untuk tidak memeluk Jungkook dengan erat.

"Aku minta maaf, Tzuyu. Maaf sudah kelewat batas padamu dan maaf sudah menyakiti tubuhmu." sesal Jungkook sambil menyembunyikan wajahnya di leher jenjang nan putih tersebut.

Dan Tzuyu? Ia terdiam kala merasakan pundaknya yang basah, Jungkook-nya menangis. Wanita Chou itu tidak dapat menahan rasa sedihnya lagi, ia memejamkan kedua mata erat hingga tetesan air bening itu mulai keluar dari dua manik indahnya.

"Aku minta maaf, Jungkook. Maaf sudah menyakitimu selama ini, dan maaf aku lebih memilih Jaehyun. Namun bukan berarti aku mencintainya, cinta dan hatiku tetap menjadi milikmu seorang. Aku hanya melakukan apa yang aku anggap benar, Jung."

"Tidak apa-apa, namun bisakah kau memberiku kesempatan? Aku mohon, aku tahu seluruh persiapan untuk pernikahan-mu dengan Jaehyun sudah kelar. Dan upacara pernikahan kalian akan dimulai dua minggu lagi, bukan? Setidaknya beri aku kesempatan untuk meyakinkan Ayah-mu, Tzuyu."

"Kau yakin dapat membuatnya kembali untuk percaya? Bahkan dia yang menyuruhku untuk menikahi Jaehyun, bukan kau."

"Aku tahu, hanya saja--"

"--Jung? Jika kau kembali ke mansion Chou, bukan jawaban yang akan kau dapatkan. Melainkan cacian dan makian yang akan Ayah-ku lontarkan. Aku tidak sanggup melihatmu di rendahkan seperti itu, Jung. Jangan buang harga dirimu hanya untuk memohon-mohon pada Ayah-ku karena hasilnya hanya akan menjadi kesia-siaan."

Jungkook terdiam sempurna mendengar kalimat panjang yang Tzuyu lontarkan pada dirinya. Dalam hati ia membenarkan ucapan Tzuyu bahwa harga dirinya akan dimaki-maki apabila ia bertemu dengan Chou Junmyeon. Namun, Jungkook percaya bahwa ia dan Tzuyu tidak akan berpisah jika memang Tuhan menyatukan mereka.

𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang