Suasana di malam hari benar-benar sepi dan sunyi. Dan hari ini, adalah jadwal kepulangan Tzuyu dari Canada setelah menetap dua minggu lama-nya. Wanita Chou itu kembali menginjakkan kaki di tanah Korea Selatan pada jam sembilan malam, Tzuyu mengambil penerbangan yang lebih cepat daripada biasanya.
Ia memilih untuk menaiki mobil taxi bandara agar sampai di mansion Jungkook--membutuhkan waktu sekitar dua jam untuk Tzuyu sampai menemui kedua malaikat kecil-nya yang sudah dapat Tzuyu tebak mereka tertidur dengan lelap. Tidak tahu-menahu jika tentang Jungkook, mungkin pria itu masih terjaga.
Tanpa terasa sekalipun, mobil berhenti di depan sebuah gerbang tinggi yang di dalam-nya terdapat mansion yang amat sangat mewah dan besar--setelah membayar, Tzuyu turun disertai dengan beberapa koper. Melihat hal itu, penjaga mansion segera menghampiri Tzuyu untuk membantu-nya.
"Nyonya kau sudah pulang? Biar kubantu, dan kau tolong panggilkan Tuan Jeon bahwa Nyonya sud--"
"Andwae!"
Satu orang yang semula ingin memanggil Jungkook menjadi terhenti dan menatap bingung kearah Tzuyu, wanita itu kemudian mengisyaratkan mereka untuk tetap diam--hingga keduanya mengangguk dan cukup mengerti bahwa ini semua adalah sebuah kejutan spesial.
"Tolong jaga barang-barang ku di pos kalian, nee? Aku akan mengambilnya besok pagi."
"Baik Nyonya."
Tzuyu tersenyum dengan manis kemudian ia memelankan langkah kaki untuk masuk ke dalam mansion. Benar-benar sepi dan sunyi, sudah dapat dipastikan para maid pun tertidur. Wanita itu menatap kearah jam di tangan-nya, memperlihatkan pukul setengah dua belas malam. Karena itu, Tzuyu mencoba untuk lebih cepat menaiki tangga dan pergi ke kamar Jaehya serta Hana.
Jika saja, sebuah tangan kekar tidak mencekal pergerakannya. Sebuah rengkuhan hangat menjalar di tubuh Tzuyu, berasal dari belakang sana. Aroma maskulin yang Tzuyu kenali benar-benar membuat wanita itu menjadi tenang.
"Mengapa kau tidak mengatakan jika pulang lebih cepat, Tzuyu?"
Tzuyu membalikkan tubuh-nya lalu menatap pria itu dengan senyuman manis-nya, "Sebenarnya aku mengambil penerbangan yang lebih cepat dari biasanya, Jungkook-Ssi."
Yap! Pria itu adalah Jeon Jungkook yang kini tersenyum hangat mendengar penjelasan dari mulut Tzuyu. Sudah dapat ia tebak Tzuyu begitu merindukan Jaehya dan Hana, tapi satu hal yang Jungkook pikirkan. Apakah Tzuyu merindukan dirinya juga? Atau lebih memilih untuk merindukan si pria Cha?
"Aku merindukanmu, Tzuyu." Gumam Jungkook dengan nada yang begitu pelan sehingga Tzuyu tidak dapat mendengar-nya.
"Ada yang ingin kau katakan?"
"Ani, tidak ada. Istirahat-lah, Jaehya dan Hana sudah terlelap--jika mereka tidak ingin diganggu, kau dapat tidur bersama dengan-ku." Nada bicara Jungkook terdengar begitu semangat di bagian akhir-nya.
Tzuyu yang mendengar hal itu hanya memutar bola matanya dengan malas, apa-apaan maksud si pria Jeon ini. Ia ingin Tzuyu tidur berdua bersama-nya? Sayang sekali, Tzuyu bukan tipe wanita yang dengan mudah tidur begitu saja dengan seseorang. Maka karena-nya, Tzuyu memilih menggeleng-gelengkan kepala lalu naik ke atas menuju kamar Jaehya dan Hana.
Sepeninggal-nya Tzuyu, Jungkook terdiam merenung. Jika mereka terus-menerus saling mengabaikan--terutama Tzuyu, kapan hubungan keduanya akan menjadi lebih baik dan lancar? Aku
"Aku harap kau dapat melihat se-menyesal apa diriku dahulu saat kau memilih untuk pergi, Tzuyu."
•••
Sinar matahari pagi begitu silau di wajah, Jaehya dan Hana mencoba untuk bangun dari tidur mereka--saling duduk dan untuk kemudian mereka terdiam kala menemukan Tzuyu yang tengah tertidur di sofa yang terletak di tengah-tengah antara ranjang si tampan Jaehya dan si cantik Hana.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞
FanfictionHighest Rank : : #02 On Tzukook #02 On Marriege #02 On BangtanTwice #05 On MinatozakiSana #07 On ChaEunwoo #18 On ChouTzuyu [15+] ____________________________________________________ Apakah aku bisa mempercayakan hatiku untuk kembali lagi padamu? D...