Hari ini adalah hari Minggu, dimana biasanya Tzuyu mengajak Jaehya dan Hana untuk berlibur ke Taman Hiburan yang terletak di sebuah lapangan besar di Kota Seoul. Kini, mereka tengah bersiap-siap untuk berangkat. Jam telah menunjukkan pukul sembilan pagi, Tzuyu mengenakan sebuah rok selutut berwarna coklat muda yang disempurnakan oleh atasan pakaian berwarna peach.
Wanita itu menggunakan sebuah sepatu high heels dengan sebuah mutiara di tengah-tengah sebagai hiasan. Jaehya menggunakan sebuah celana jeans dengan warna abu-abu gelap dan baju hitam selengan. Sedangkan si cantik Princess kita--Hana menggunakan sebuah dress yang terdapat ukiran-ukiran bunga matahari disana. Tak lupa dengan sebuah hiasan kepala yang membuatnya begitu elegan seperti sang Ibu, Chou Tzuyu.
"Mommy? Palli-ah, aku sudah tidak sabar."
Suara teriakan Jaehya dari bawah membuat Tzuyu yang semula tengah memakai lipstik miliknya tercoret hingga kearah pipi. Dengan cepat ia berusaha untuk mengontrol emosinya, tidak baik marah-marah di pagi hari yang cerah ini. Lagipula anggap saja ini seperti sebuah candaan, dimana biasanya hari Minggu atau akhir pekan adalah hari dimana mereka saling terbuka satu sama lain dan bersikap sedikit jahil mungkin.
Dengan cekatan Tzuyu mengambil satu buah tissue dari kotak tissue samping-nya. Ia mengusap-usap noda merah muda tadi lalu kembali menimpanya dengan lapisan bedak tipis, Tzuyu segera memakai lipstik kembali dan mengambil tas lalu turun dengan cepat kearah bawah.
"Yeay, ayo Mommy!" Tzuyu hanya dapat menggeleng-gelengkan kepalanya kala Jaehya dan Hana menggandeng kedua tangan-nya. Ah, menggemaskan sekali!
Baru saja Tzuyu ingin memutar kenop pintu, akan tetapi bel rumah mewah miliknya ini terdengar. Jaehya dan Hana saling melirik lalu mengendikan bahu mereka dengan acuh. Tanpa pikir panjang, Tzuyu segera membuka pintu tersebut dan membulatkan kedua matanya dengan lebar ketika tahu siapa tersangka yang telah menekan tombol rumahnya.
"Jungkook?"
"Good morning, Tzu."
"Uncle Kookie!"
Jaehya dan Hana sontak menghamburkan pelukan mereka pada Jungkook yang disambut cepat oleh pria Jeon itu. Ketiganya saling tertawa lalu mencium pipi Jungkook masing-masing. Tzuyu hanya terdiam melihatnya, ia bingung. Bagaimana cara Jungkook agar dapat tahu alamat rumahnya?
"Kau! Bagaimana bisa untuk tahu alamat rumahku?" Tanya Tzuyu dengan nada yang terdengar cukup cuek dan dingin. Wanita berparas cantik itu mendelik lalu menatap tajam kearah Jungkook, sedangkan yang ditatap hanya setia untuk mengeluarkan senyum termanis yang ia punya.
"Kau lupa? Dengan kekuasaan aku memiliki akses apa saja untuk mencari tahu letak keberadaan seseorang." Skakmat! Tzuyu terlupa akan kekuasaan yang pria dihadapannya ini miliki. Uang dapat memudahkan semuanya, ternyata.
"Oh, lalu apa yang ingin kau lakukan disini? Bermain? Jangan gila, aku dan anak-anak akan keluar."
"Tentu tidak, berdasarkan informasi yang kubaca di berkas akses tersebut. Setiap akhir pekan, kau dan putra-putri kita akan menghabiskan waktu bersama. Benar tidak Jaehya? Hana?"
"That's true, Uncle Kookie."
Si kembar tersenyum pada Jungkook, dan Jaehya kemudian melunturkan senyuman-nya. Ia menatap kearah Tzuyu yang terlihat begitu dingin dan datar ketika Uncle kesayangan-nya datang, but sayangnya bukan itu yang sedang berada di dalam pikirannya. Wait for a second, putra-putri kita?
"Uncle Kookie? Putra-putri kita siapa? Jaehya dan Hana anak Uncle dan Mommy?" Tanya Jaehya dengan polosnya yang membuat Tzuyu melebarkan kedua matanya dengan sempurna.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞
FanfictionHighest Rank : : #02 On Tzukook #02 On Marriege #02 On BangtanTwice #05 On MinatozakiSana #07 On ChaEunwoo #18 On ChouTzuyu [15+] ____________________________________________________ Apakah aku bisa mempercayakan hatiku untuk kembali lagi padamu? D...