38# Arranged Marriage

852 126 39
                                    

"Tzuyu-ah? Apakah malam ini kau sibuk, sayang?" Joo-Hyun datang dari arah dapur sambil membawa sebuah nampan berisi tiga cangkir es jeruk. Hari ini matahari benar-benar panas, ditambah meeting dibatalkan dan hal itu membuat Tzuyu berpikir untuk pergi ke rumah kedua orang tuanya guna menghabiskan waktu bersama mereka.

Wanita Chou itu menoleh ke arah sang Ibu yang pada awalnya ia sedang berbincang-bincang dengan Junmyeon tentang masalah perusahaan pria paruh baya itu. Tzuyu tersenyum lalu berdiri dan mengambil alih nampan, tak lupa ia juga meletakkan ketiga cangkir dengan suhu lumayan dingin itu diatas nakas.

Joo-Hyun duduk di sebelah sang suami yang sibuk meminum es jeruk yang tadi sempat ia buatkan. Kini pandangan wanita itu mengarah pada putrinya. "Bagaimana Tzuyu? Kau sibuk?"

Tzuyu menggeleng dan untuk kemudian ia membuka mulut. "Tidak Mommy, memang-nya ada apa? Tidak seperti biasanya kau menanyakan pertanyaan seperti itu. Semua baik-baik saja, bukan?" tanya Tzuyu yang tentu diangguki sempurna oleh Joo-Hyun, hanya saja sang Ibu kini terlihat canggung.

"Mom? Ada apa? Katakan saja padaku, aku tidak akan marah."

"Kau yakin? Ah, ini tidak terdengar penting memang, hanya saja--"

"--Katakan saja, Joo-Hyun. Tzuyu sudah dewasa, bahkan dia sudah memberikan kita dua orang cucu yang menggemaskan, dan kini? Saatnya ia memulai lembaran baru dalam hidupnya, Jaehya dan Hana juga memerlukan sosok baru dalam kehidupan mereka nantinya. Kau sadar bukan?"

Tzuyu bertambah bingung dengan kalimat panjang yang Ayah-nya katakan, Junmyeon tampak sangat santai sedangkan Joo-Hyun terlihat lebih canggung untuk mengatakan. Dan hal itu membuat Tzuyu berpikir dengan keras, lalu apa maksud dari perkataan Ayah-nya yang memuat sosok baru dalam kehidupan si kembar? Tzuyu tidak tahu.

"Kau tahu bukan tentang keluarga besar Jung?"

"Aku tahu, bahkan aku dan Jaehyun sering menghabiskan waktu bersama akhir-akhir ini. Walau sekedar meminum teh bersama ataupun pergi ke kedai untuk minum kopi dan merilekskan pikiran, lagipula Jaehyun juga pernah mengantar kami bertiga untuk berangkat beraktivitas." Penjelasan Tzuyu membuat senyuman manis terbit dari wajah bak Dewa dan Dewi Yunani kedua orang tuanya.

"Kau serius?" pekik Joo-Hyun dengan nada antusias, bahkan wajah wanita paruh baya itu terlihat berseri-seri.

"Aku serius, memangnya ada apa?"

"Keluarga Jung, semalam mereka kemari."

"Lalu?"

"Kami berniat untuk menjodohkan dirimu dan putra tunggal mereka, Jung Jaehyun."

• • •

Disinilah Tzuyu, ia duduk dengan keadaan canggung. Masalahnya, Jaehya dan Hana sedari tadi mengeluarkan raut wajah murung mereka. Bukan masalah tentang makan malam, mereka mengetahui bahwa posisi Jungkook sebagai Ayah mereka akan tergantikan dalam waktu dekat. Dan tentu, mereka tidak suka. Sedekat apapun Jaehyun dengan keduanya, tetap saja tidak ada peluan yang memungkinkan.

"Mommy kami mau pulang, mau pulang!"

"Sayang, jangan sekarang mengerti? Kalian tahu bukan kita sedang makan malam bersama keluarga Uncle Jaehyun?"

"Tidak peduli, mau pulang! Daddy tolong!"

Pekikan Hana membuat Tzuyu merasa kaku, ia tahu bahwa keluarga Jaehyun memakluminya. Namun, tetap saja ia harus menanggung rasa tidak enak hati. Kedua buah hatinya sedari tadi memang memakan apa saja yang mereka inginkan, namun tetap dalam mode marah.

𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang