45# The Twins Sick?

937 123 28
                                    

"Hatchi!" Tzuyu yang semula sedang mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer itu menjadi terhenti lalu berbalik menghadap kearah putranya.

"Jae? Kau baik-baik saja, sayang?" tanya Tzuyu sambil menghampiri Jaehya yang tertidur lemas diatas tempat tidurnya.

Jeon kecil itu menggeleng-gelengkan kepalanya pelan lalu mengambil selimut. Ia kemudian menatap kearah Tzuyu dengan lemah yang sontak membuat sang Ibu meletakkan telapak tangan-nya di kening. Alis Tzuyu mengerut kala mendapati suhu tubuh sang putra yang benar-benar tinggi.

"Sayang, kau demam. Mommy ambilkan obat dulu, ya?"

"Tidak mau--hatchi!" tolak Jaehya kala Tzuyu mencoba untuk bangkit dari atas tempat tidurnya. Ia menahan tangan Tzuyu lalu dengan cepat memeluk lengan sang Ibu dengan erat. Tubuhnya menggigil kedinginan namun tidak dengan suhu tubuhnya.

Tzuyu menatap sedih kearahnya. Ia kemudian mengambil alih Jaehya ke dalam pelukan hangatnya, sesekali Tzuyu juga mencium kening dan mengusap surai coklat tersebut. "Sudah Mommy bilang, bukan? Kau tidak boleh main--"

"Hatchi!" Tzuyu menghentikan kalimatnya kala mendengar suara bersin dari Hana yang cukup terganggu dalam tidurnya.

Wanita Chou itu menghela nafas lelah lalu membawa Jaehya menuju tempat tidur Hana. Merasa ada pergerakan, kedua mata bulat itu terbuka. Hana kemudian menghampiri Tzuyu dan memeluk sang Ibu dengan erat, dan benar sekali dugaan Tzuyu. Tubuh keduanya sangat amat panas, dan hal itu tentu membuat Tzuyu khawatir.

"Kalian demam tinggi, ayo kita pergi ke Dokter sekarang."

"Andwae! Ssireo Mommy! Aku tidak ingin--hatchi! Minum obat."

Tzuyu mendesah lelah, ia kemudian memilih untuk tetap disana sambil memeluk si kembar. Untung-nya, Joo-Hyun yang sedang berjalan di lantai dua menjadi terhenti kala melihat kamar cucu-cucunya terbuka sedikit. Wanita paruh baya itu kemudian berinisiatif untuk masuk.

Dan Joo-Hyun sontak membulatkan kedua matanya kala melihat Jaehya dan Hana yang terduduk lemas di pangkuan Tzuyu. Tanpa pikir panjang ia segera mengambil alih Hana ke gendongan-nya. "Tzuyu? Ada apa ini? Tubuh Hana benar-benar panas." kata Joo-Hyun dengan nada khawatir lalu menempelkan telapak tangannya pada kening Jaehya.

"Jaehya juga sangat panas, Tzuyu. Ayo cepatlah bawa mereka ke Dokter."

Baru saja Joo-Hyun ingin melangkah, suara Tzuyu sudah lebih dahulu membuatnya mengurungkan niat yang semula ingin membawa Hana yang berada di dalam gendongan-nya itu keluar. "Percuma saja, Mommy. Mereka tidak mau, sedari tadi aku mencoba untuk membujuk Jaehya dan Hana. Namun, hasilnya nihil."

Joo-Hyun menghela nafasnya pelan, ia kemudian menatap manik Hana yang begitu polos. Untuk kemudian Joo-Hyun mencium kening cucu-nya dengan sayang. "Kita pergi ke Dokter, oke?" tawar Joo-Hyun yang tentu mendapatkan gelengan pelan dari Hana dan Jaehya.

"Kalian ingin sesuatu?"

Jaehya dan Hana saling menatap kala Tzuyu berkata. Untuk kemudian, Jaehya memberanikan diri untuk membuka mulutnya. "Apapun akan Mommy kabulkan?"

Wanita Chou itu mengangguk mantap. "Apapun akan Mommy lakukan demi kalian."

"Kami merindukan, Daddy."

"Apa?"

Dan kini Tzuyu berdiri di tengah ruangan sambil memandang kearah si kembar yang sibuk bersama dengan Jungkook. Entah mengobrol atau melepaskan rindu, Tzuyu tidak tahu. Yang ia sadari adalah dimana dirinya meminta Jungkook untuk hadir sementara waktu.

𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang