Tzuyu menunduk berusaha untuk tidak melihat pemandangan menyakitkan di hadapannya. Jaehya dan Hana sibuk memeluk Jungkook dengan erat, bahkan keduanya terisak karena rasa rindu pada Jungkook yang amat teramat dalam. Apabila sudah seperti ini, apakah Tzuyu egois dengan mencoba memisahkan mereka?
Kemarin, ia bertemu dengan Jungkook di sebuah Taman Kota. Pria Jeon itu mencoba untuk menjelaskan sesuatu, namun sayang ia tidak mendengarkan kata-kata Jungkook dan memilih pergi. Namun, hal yang tidak ia duga pun terjadi. Malam ini Jungkook mengunjungi rumahnya, membuat kejutan sempurna untuk dua buah hati mereka.
"Daddy? Hiks... Daddy pergi kemana saja? Kami merindukan-mu." Dengan terisak Hana mencoba untuk berkata, dan lagi-lagi Tzuyu kembali mengusap punggung mereka dengan lembut.
Matanya menatap ke arah Tzuyu dengan tatapan sendu, namun wanita itu masih saja tidak ada niatan untuk sedikit mendongak menatap dirinya. Jungkook tahu kesalahan yang ia buat memang tidak dapat dimaafkan, tapi bolehkan ia mengesampingkan masalah dan mencoba untuk kembali memperbaiki segalanya?
Tapi Jungkook tahu itu semua hanyalah kesia-siaan belaka. Tzuyu tidak akan memaafkannya kembali, ia sudah terlalu banyak menyakiti wanita itu. Namun sayangnya, rasa ego dalam diri Jungkook berpindah. Ia tahu kesalahan yang diperbuat sangat besar, tapi disisi lain ia juga tidak dapat menyangkal bahwa dirinya membutuhkan Tzuyu serta si kembar secara utuh.
Layaknya sebuah keluarga kecil yang bahagia dan harmonis. Tetapi, apakah itu akan terwujud? Sepertinya tidak--bagi Jungkook.
"Jangan menangis, sekarang Daddy sudah bersama dengan kalian, bukan?" Mendengar kalimat Jungkook, Jaehya dan Hana saling menatap lalu kembali memeluk sang Ayah dengan eratnya. "Jangan pergi lagi, kami mohon."
Deg!
Baik Tzuyu maupun Jungkook merasakan sakit di hati mereka, dengan permintaan kecil dari kedua buah hatinya membuat mereka tampak seperti orang tua yang tidak bertanggung jawab sama sekali. Jaehya kemudian mengusap air matanya, ia mendekat ke arah Tzuyu lalu mulai menarik tangan sang ibu ke arah Jungkook.
Ke-empatnya berkumpul, dengan Hana yang memeluk leher Jungkook dengan erat sedangkan Jaehya yang kini memeluk hangat tubuh Tzuyu yang terduduk. Hingga, suara dengkuran halus membuat Tzuyu dan Jungkook menoleh ke arah masing-masing dari si kembar.
Tzuyu menatap ragu, baru saja ingin berkata Jungkook sudah lebih dahulu memotong pembicaraan-nya. "Aku yang akan membawa Hana ke kamarnya, kau bawa Jaehya saja."
Dengan pasrah Tzuyu mengangguk, ia kemudian berjalan menaiki tangga dengan Jungkook di belakangnya. Hingga si kembar kini telah nyenyak dengan selimut bermotif yang membalut tubuh mungil mereka. Wanita itu mengisyaratkan Jungkook untuk keluar kamar dan tentunya dimengerti sang empu.
"Jungkook-Ssi lebih baik kau pulang, ini sudah larut mal--"
"Tzuyu boleh aku menjelaskan sesuatu?"
Tzuyu menghela nafas, ia kemudian menggeleng lemah yang membuat Jungkook mengembuskan nafas lelahnya. Pria Jeon itu dengan berani menggenggam kedua tangan Tzuyu secara bersamaan. "Jungkook-Ssi apa yang--"
"Aku mohon dengarkan penjelasan-ku dahulu, Tzuyu. Aku mempunyai bukti tentang kehamilan Yein. Percayalah padaku, aku mohon." pinta Jungkook dengan nada sendu. Ia menatap Tzuyu dengan tatapan sedihnya.
"Yein? Lagi-lagi yang kau bicarakan adalah Yein, Yein, dan Yein! Aku tahu kau dan dia pernah mempunyai buah hati bersama, Jungkook. Namun dengan mengungkit-ungkit ha itu kembali tidak akan dapat menyelesaikan masalah yang terjadi di antara kita. Jika kau memang bosan padaku, seharusnya kau mengatakan hal itu sejak dahulu dan tidak membuatku merenungkan semuanya kembali."

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞
Fiksi PenggemarHighest Rank : : #02 On Tzukook #02 On Marriege #02 On BangtanTwice #05 On MinatozakiSana #07 On ChaEunwoo #18 On ChouTzuyu [15+] ____________________________________________________ Apakah aku bisa mempercayakan hatiku untuk kembali lagi padamu? D...