08# Where's Baby Come From?

1.6K 195 26
                                    

Setelah menghabiskan waktu satu hari penuh bersama dua buah hatinya, Jeon Jaehya dan Jeon Hana sekaligus menambahkan kedekatan hubungan antara dirinya dengan Chou Tzuyu, ternyata pria Jeon itu mempunyai rencana yang lebih licik lagi. Berhubungan kemarin hujan deras, membuat Jaehya dan Hana meminta sang Ayah untuk menginap di kediaman mereka--ya walaupun hal itu harus diperdebatkan dengan Tzuyu terlebih dahulu.

Alhasil, akibat Jaehya dan Hana yang terus merengek padanya Tzuyu hanya dapat menerima dengan pasrah. Namun, dengan satu syarat bahwa pria itu tidak boleh memasuki kamarnya ataupun mencari kesempatan dalam kesempitan seperti terakhir kali di Restoran. Dasar Jeon sialan!

Dan ternyata, sesi menginap tidak sampai disitu saja. Tzuyu berpikir pagi ini Jungkook akan pulang ke mansion mewah miliknya, akan tetapi ia salah besar. Pria Jeon itu izin pamit pulang ke mansion miliknya serta mengajak Hana dan Jaehya hanya untuk mengambil persediaan pakaian-nya. Tzuyu akui, Jeon Jungkook adalah pria sialan dan paling gila yang pernah menghirup oksigen di dunia.

Malam ini cuaca begitu dingin, hujan terus-menerus mengguyur Kota Seoul. Wanita yang ber-marga Chou itu memakai sebuah piyama sembari mengusap-usapkan kedua telapak tangan-nya. Ia kembali menatap kearah langit, Indah sekali. Sebuah Bulan Purnama terukir disana, dan ditambah dengan ribuan Bintang-bintang yang membuat warna kelam itu menjadi menakjubkan diatas sana.

"Langit begitu kelam, tetapi Bulan dan Bintang dengan setia menemani dirinya. Tanpa berpikir sekalipun untuk meninggalkannya seorang diri, benar-benar mengagumkan." Ujar Tzuyu sembari tersenyum penuh arti. Ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan mengusap wajah dengan frustasi.

Ah, mengapa menjadi terlalu dramatis seperti ini? Jika sudah ber-monolog, Tzuyu sering mengingat akan masa lalu-nya. Terbilang kelam, gelap, dan penuh luka--akan tetapi dimana cahaya-nya? Tidak ada sama sekali. Yang Tzuyu tahu, sekarang ia berusaha untuk melupakan masa lalu walaupun kenyataannya ia tidak akan pernah bisa.

Karena ia yakin, untuk apa menangisi sesuatu yang bahkan tidak menginginkan dirimu sendiri? Sama saja bodoh memang, Tzuyu akui dirinya bodoh--serius!

"Mommy?" Suara Jaehya membuatnya menoleh, ia tersenyum dengan manis lalu mendekati sang Putra yang kini tengah berdiri bersandar di pintu kamar miliknya. Ada sebuah mainan robot yang cukup besar di pelukan-nya, dengan cepat Jaehya menurunkan benda tersebut lalu menghampiri sang Ibu.

Pria kecil itu mengulurkan tangan-nya pada Tzuyu, tanpa pikir panjang Tzuyu segera menggendong tubuh mungil Jaehya dan membawa Putra-nya itu untuk menuruni anak tangga. Wanita berparas cantik bak Dewi Yunani itu kemudian beralih pada pintu belakang rumah, dimana ada sebuah Taman luas yang biasanya si kembar pakai untuk tempat bermain mereka.

Tzuyu membukanya, ia dihadapkan sebuah ayunan besar dengan sebuah Kolam Ikan di dekatnya. Ada air pancur yang mengalir dengan deras disertai beberapa Bunga Teratai yang terbentuk Indah di bawahnya. Apabila mendongak, mereka langsung dihadapkan dengan pemandangan alam yang Indah di malam hari dan tentunya sebelum dilapisi oleh atap-atap yang terbuat dari kaca.

"Jae? Hana dimana?"

"Sedang bermain bersama, Daddy. Waeyo Mommy? Merindukan Daddy?" Tanya Jaehya yang membuat Tzuyu ingin mengeluarkan isi makanan-nya yang semula berada di dalam perut detik itu juga.

Rindu? Pada Jungkook? What the? Big no!

"Tentu saja tidak, untuk apa aku merindukan pria sepertinya?" Jaehya mengerutkan keningnya bingung mendapati jawaban yang Tzuyu balas padanya. Bukankah mereka suami-istri? Jadi, mengapa sang Ibu terlihat tidak menyukainya?

"Ehm, Mommy kenapa seperti itu? Bukankah Mommy merindukan Daddy yang selama ini bekerja terus-menerus dan hampir melupakan kita? Seharusnya Mommy bahagia, sama halnya seperti aku dan Hana."

𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang