44# Late

739 114 1
                                    

Deruan nafas Tzuyu membuat Jung Jaehyun terhenti. Keduanya kini berada pada sebuah toko baju pengantin, awal niat Jaehyun ingin memberikan usul bahwa pakaian yang akan mereka kenakan di hari upacara biarlah dibeli saja agar dapat dijadikan sebagai kenangan. Namun, Tzuyu menolak hal itu dengan keras.

Beberapa pegawai yang membantu mereka mencoba beberapa fitting baju menjadi cukup bingung kala keduanya sama sekali tidak menunjukkan interaksi yang biasanya calon suami-istri lakukan. Tampak romantis dan mesra, namun mereka? Seperti musuh jika boleh dibilang.

"Wah, Eonni? Lihatlah dirimu, kau begitu cantik. Benar-benar serasi dengan Jaehyun Oppa yang tampan, aku selalu berdoa untuk pernikahan kalian. Agar tetap berjalan lancar sampai hari dimana upacara dilaksanakan." Namanya Miyawaki Sakura, salah satu anak dari teman Joo-Hyun.

Ia berkata dengan polosnya, tanpa menyadari Tzuyu yang tersenyum dengan kecut disana. Jika bisa menghentikan waktu, Tzuyu ingin mempengaruhi pikiran sang Ayah agar membatalkannya semuanya. Namun ia kembali tersadar bahwa rasa ego yang tinggi pada Junmyeon tidak akan mudah ia runtuhkan.

"Tzuyu-Ssi?"

Wanita itu tidak menjawab panggilan Jaehyun, ia hanya melirik sekilas lalu kembali menatap dirinya di cermin besar. "Tzuyu-Ssi? Aku ingin tahu, apakah kau nyaman dengan pakaian itu? Maksudku, kalau kau tidak suka--kau bisa menggantinya." kata Jaehyun kala memperhatikan pakaian Tzuyu yang terlalu terbuka di area dada. Namun, hal itu justru menambah kesan elegan pada si empu.

Tzuyu menggeleng pelan. "Ini adalah pilihan Ibu-mu, Jaehyun-Ssi. Aku tidak ingin menyakiti hatinya dengan menukar pakaian yang sudah ia pesankan untuk-ku dengan susah payah."

Sakura yang masih berada disana dapat merasakan aura dingin yang Tzuyu dan Jaehyun pancarkan. Ia tidak tahu asal muasal pernikahan mereka, karena yang Sakura tahu adalah bagaimana dirinya dulu sempat menghadiri pernikahan Tzuyu dengan pria bernama Jeon Jungkook.

Dan hasil dari pernikahan mereka lahirlah dua orang anak kembar, dan setelahnya? Sakura tidak pernah tahu apa yang terjadi. Ingin bertanya namun takut lancang, sebabnya ia memilih diam. "Hm, aku ingin pernah kesana sebentar. Aku tinggal dahulu, boleh? Eonni? Oppa?" izin Sakura yang membuat baik Tzuyu dan Jaehyun mengangguk kecil.

Hingga, setelah kepergian Sakura keadaan bertambah hening saja. Sampai pada akhirnya, suara deringan dari handphone Tzuyu membuyarkan lamunan keduanya. Wanita Chou itu segera mengambil benda pipih miliknya, ia sedikit menyungging-kan senyuman kala melihat siapa pemilik nama yang menghubunginya.

"Halo? Ada apa Rossie?"

Deg!

Mendengar nama itu membuat Jaehyun terpaku, ia menatap Tzuyu yang tersenyum kala berkata demi kata pada benda pipih tersebut. "Ah iya? Bagaimana kabar Jisung? Dia baik-baik saja, bukan?"

"..."

"Hm, kau tahu apa yang sedang aku lakukan sehingga suaraku terdengar seperti ini."

"..."

"Tidak sama sekali, aku benar-benar tidak menyukai semuanya. Namun, kau tahu bukan seperti apa Ayah-ku itu? Rasa ego pada dirinya terlalu tinggi. Aku benar-benar dibuat tak habis pikir olehnya."

"..."

"Baiklah, jaga dirimu baik-baik Rossie-ah. Jaga keponakan-ku juga, jangan sampai sakit. Aku menyayangi kalian berdua."

Tut!

Dan panggilan pun terputus yang membuat Jaehyun tersadar. Ia terburu-buru mendekat kearah Tzuyu yang nampak sedikit tersenyum tipis kala berkomunikasi dengan si 'Rossie' tersebut. "Tzuyu-Ssi?" panggil Jaehyun yang membuat Tzuyu menoleh sekilas.

𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang