Setelah perbincangan panjang dengan sang kedua orang tua siang tadi, Tzuyu memutuskan untuk menetap di kediaman Chou untuk beberapa hari. Ia juga merasa bahwa apabila ia tetap tinggal di rumahnya, Jungkook bisa saja datang dan pendirian-nya akan hancur seketika. Ditambah, Jaehya dan Hana tampaknya lebih ceria dengan adanya Yuna yang menemani mereka untuk bermain.
Dan sekarang, tawa yang si kembar lontarkan membuat hati Tzuyu menghangat. Sudah satu bulan ini mereka tampak murung karena Jungkook tak kunjung datang, yang mereka tahu sang Ayah sedang ada pekerjaan di luar negeri sehingga keadaan membuat mereka berpisah.
Tentunya hal tersebut hanyalah sebuah kebohongan yang Tzuyu katakan, karena sesungguhnya si kembar tidak akan mengerti apabila dijelaskan keadaan aslinya.
Tzuyu kini tengah meminum secangkir cokelat panas sambil sesekali bersenandung kecil, ia berada di teras mansion Chou. Taman megah terpampang jelas di hadapan matanya, Tzuyu menghembus nafas perlahan. Ia melihat ke arah bintang-bintang yang berkelip, sehingga beberapa memori kembali berputar.
"Kau harus bisa, Tzuyu. Kau wanita yang kuat, aku tahu itu." monolog Tzuyu menyemangati dirinya sendiri, ia terdiam dan sibuk meminum cokelat panas itu dengan penuh penghayatan. Hingga sebuah tepukan di pundak membuat Tzuyu cukup tersadar lalu menoleh.
Puk!
"Dad? Mengapa kau belum tidur? Ini sudah malam." Junmyeon menggeleng menanggapi pertanyaan Tzuyu, ia kemudian berdiri di samping sang putri sembari menatap ke arah langit yang kelam dan ditaburi bintang-bintang.
"Malam yang indah, bukan?"
Tzuyu tersenyum tipis. "Benar sekali."
Junmyeon terdiam sesaat, sampai ia membuka mulut dan sontak saja membuat Tzuyu cukup terdiam sebab bingung harus melontarkan apa sebagai kalimat penjawab.
"Bagaimana bisa Jungkook menemukan kalian?"
Diam, Tzuyu terdiam cukup lama sampai-sampai Junmyeon beberapa kali menoleh ke arahnya. Untuk sesaat, Tzuyu tersenyum hangat lalu ia menggeleng-gelengkan kepalanya dengan pelan. Dengan sebuah tarikan cangkir kembali untuk meminum cokelat panas tersebut.
"Aku tidak tahu bagaimana bisa ia menemukan kami, tapi nyatanya Daddy pastinya tahu kekuasaan yang Jungkook miliki. Lagi pula, kami bertemu karena tidak sengaja menghadiri acara milik Sejeong."
"Sejeong? Teman kuliahmu dahulu?" tanya Junmyeon yang diangguki sekilas oleh Tzuyu, wanita itu kembali meminum cokelat panas-nya.
"--Bagaimana bisa kalian bertemu? Sedangkan kau dan Jungkook berbeda tempat kuliah, dan Sejeong?"
"Nama suami Sejeong adalah Oh Sehun, ternyata dahulu Sehun adalah teman satu kuliah Jungkook walaupun berbeda jurusan. Aku bahkan tidak mengerti, Daddy. Dan semenjak hari itu, semuanya berubah total. Sampai akhirnya kebenaran terungkap sempurna, Jaehya dan Hana tahu Jungkook adalah Ayah kandung mereka yang selama ini mereka rindukan."
"--Sebagai seorang Ibu, aku tidak tega untuk memisahkan mereka. Aku tahu ini sudah diluar batas, tapi pada akhirnya keluarga kami menjadi utuh. Ditambah dengan ketulusan yang selama ini Jungkook berikan, membuatku kembali meletakkan kepercayaan-ku padanya."
Junmyeon terdiam. "Lalu?"
"Kupikir semuanya akan berakhir indah layaknya sebuah cerita dongeng, namun ternyata aku salah besar. D-dia--"
Suara Tzuyu mulai terdengar bergetar, Junmyeon dengan cepat memeluk tubuh putri satu-satunya yang amat sangat ia sayangi itu. Hingga, ia merasakan bahwa pundaknya basah dengan tangisan Tzuyu. Tak hanya itu pula, desiran hujan mulai menemani sunyi-nya malam. Bintang-bintang yang berkelip mulai tertutup oleh awan kelabu.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞
FanfictionHighest Rank : : #02 On Tzukook #02 On Marriege #02 On BangtanTwice #05 On MinatozakiSana #07 On ChaEunwoo #18 On ChouTzuyu [15+] ____________________________________________________ Apakah aku bisa mempercayakan hatiku untuk kembali lagi padamu? D...