20# Chocolate

883 131 41
                                    

"Yak! Berikan itu padaku, Jaehya!" Ujar Hana sembari mengejar saudara kembar-nya yang kini sibuk tertawa sebab ia mengambil boneka kesayangan milik Hana yang Tzuyu berikan saat ulang tahun ke-empat nya bersama dengan Jaehya.

"Tidak mau!"

Alhasil Hana menekuk wajah cantiknya, sehingga para maid yang melihat menjadi begitu gemas--bukannya seram, wajah Hana justru terlihat benar-benar menggemaskan!

"Kembalikan!" Semula dari duduk, Hana berdiri lalu kembali mengejar Jaehya dengan seluruh tenaga yang ia keluarkan.

"Ambil sendiri!"

"Kau menyebalkan!"

"Cerewet."

"Menyedihkan!"

Baik Jaehya maupun Hana saling mengumpati satu sama lain--walaupun bukan kata-kata yang kasar memang. Setelahnya, Jaehya meletakkan boneka kelici berwarna merah muda yang ia genggam tersebut kearah Hana. Mereka sama-sama tidak ingin saling menatap satu sama lain, hingga--

"Hei kembar, ada apa?" Suara bariton hadir dari arah belakang, sontak saja Jaehya langsung mendekat kearah Hana. Ia menatap tajam pria di hadapannya--tak terkecuali dengan Hana.

Pria itu tersenyum manis lalu memberikan sebuah kotak berukuran sedang yang diberikan pita disana, sudah ditebak pasti berisi coklat dengan bentuk-bentuk bermotif. Tidak ada satupun dari mereka berdua yang berinisiatif untuk mengambil benda yang tersebut, jika yang memberikan Tzuyu, Jungkook, atau keluarga yang lain mereka pasti menerima.

Tapi, jika Cha Eunwoo? Mereka akan menolak sampai sapi bertelur.

"Untuk apa kau datang kemari, Uncle Eunwoo?" Pertanyaan yang dilontarkan Jaehya membuat si lelaki Cha itu sedikit merasa canggung. Ia bahkan sempat berdeham berkali-kali guna menambah tingkat kepercayaan dirinya.

"Tentu saja memberikan kalian coklat--"

"--Ambil kembali, kami tidak menyukainya." Sarkas Hana yang membuat Eunwoo melongo detik itu juga. Ia kemudian menatap kearah benda yang ia bawa, tampan lezat dan pastinya disuka banyak orang--terutama anak-anak kecil. Lantas, mengapa merema tidak suka?

"Kalian mempunyai alergi terhadap coklat?"

"Tidak."

"Oh, kalian tidak pernah memakan-nya sama sekali? Jadi, karena itu kalian beranggapan bahwa coklat tidak lezat?"

"Tidak."

"Bukan? Ah aku tahu, pasti kalian--"

"--Diamlah Uncle."

Siapa sangka? Perintah dari seorang Jeon Jaehya langsung diutamakan oleh si pria Cha. Ia dengan cepat membungkam mulutnya agar tetap tidak bersuara, mengambil hati anak-anak Tzuyu itu adalah sebuah percobaan yang amat sangat menyulitkan. Bahkan benar-benar sulit--inikah efek dari pengaruh Jungkook pada mereka?

Atensi Eunwoo mengarah pada Jaehya dan Hana yang kini memilih untuk masuk ke dalam mansion--ingin rasanya mengikut dari belakang. Namun, sayang sekali Eunwoo masih saja kesal dengan si pria Jeon.

"Jungkook benar-benar pengaruh buruk untuk mereka, apapun caranya aku akan mengambil Tzuyu dan hak asuh Jaehya serta Hana." Monolog Eunwoo lalu menyeringai sembari menatap bangunan mewah di hadapannya, ia sedikit melirik kearah sekitar lalu pergi dari halaman.

•••

"Dia sudah pergi?" Tanya Hana yang membuat Jaehya mengangguk, sedari tadi mereka sibuk mengintip dari jendela mansion.

Untungnya Eunwoo sudah pergi dan mereka berdua dapat melanjutkan acara permainan-nya yang sempat tertunda tadi. Namun, Hana menjadi diam dan hanya duduk di sofa--melihat hal itu, Jaehya selaku sang kakak kembar mendekati Hana dan mengusap rambut coklat itu dengan sayang.

𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang