35# Accidental Meeting

861 118 37
                                        

Pagi ini, Tzuyu tampil menawan dengan sebuah pakaian formal kantornya. Jaehya dan Hana sudah diantar oleh Junmyeon ke sekolah mereka. Sedangkan Joo-Hyun? Wanita paruh baya itu ikut serta mengantar cucu kembarnya bersama sang suami.

"Apalagi yang kurang?" monolog Tzuyu lalu sedikit memutar-mutar tubuhnya.

Wanita itu kemudian menyemprotkan sebuah parfum beraroma Lavender pada pergelangan tangan, perpotongan leher jenjang, dan terakhir kemeja wanita yang ia pakai. Tadi malam, Jaehyun mengajak dirinya untuk minum coffe bersama. Dan tentu dengan senang hati Tzuyu menerimanya.

"Hm, kupikir sudah selesai." ujar Tzuyu lalu mengambil tas dan kunci mobil miliknya.

Dengan sedikit berlari wanita Chou itu menuruni banyak-nya anak tangga. Selah berada di luar mansion, Tzuyu langsung saja menekan tombol mobil lalu masuk ke dalam. Dengan sedikit memanaskan mesin, ia kemudian melaju ke sebuah cafe yang Jaehyun katakan semalam.

Membutuhkan waktu hampir setengah jam memang, sebab cafe tersebut letaknya cukup jauh dari kediaman Chou. Setelah sampai, Tzuyu keluar dari mobil, menguncinya, lalu segera masuk.

Di dalam sana, seorang pria bertubuh tegap dan berkulit putih tengah terduduk di dekat jendela. Wajahnya tertutupi dengan sebuah koran yang ia pegang, Tzuyu tersenyum manis. Ia tahu pasti itu Jaehyun. Sebabnya, Tzuyu mendekat lalu duduk di depan pria tersebut.

"Ah maafkan aku, jarak tempat ini cukup jauh dari--"

"Tzuyu?"

Tubuh Tzuyu membeku bersamaan dengan tatapan matanya yang membulat. Panggilan itu, membuat Tzuyu bergetar. Bukan Jaehyun, tapi pria yang hampir dua bulan ini ingin Tzuyu lupakan. "J-jungkook?"

Baru saja ingin beranjak, kedua tangan mungil Tzuyu ditahan oleh pria Jeon itu. Jungkook menatapnya dengan sendu, sedangkan Tzuyu? Ia melayangkan tatapan tajam pada pria itu.

"Apa yang kau inginkan?"

"Dirimu."

Mendengar jawaban Jungkook, Tzuyu tertawa remeh. "Jangan terlalu banyak bermimpi, Jeon Jungkook! Lupakan aku dan bukalah lembaran baru di hidupmu. Kau boleh mengunjungi Jaehya dan Hana, namun tidak untuk hak asuh mereka."

Jungkook menggeram marah, genggaman tangan-nya pada pergelangan tangan Tzuyu semakin menguat yang membuat wanita itu meringis kesakitan. Dengan sebuah tarikan kuat, Jungkook membawa Tzuyu ke dalam mobilnya secara paksa.

"Lepaskan, Jungkook!"

"Diam!"

"Lepaskan!"

"Kubilang diam!"

Bentakan Jungkook membuat Tzuyu terdiam, dalam hati ia merutuki diri karena tampil lemah di depan pria Jeon ini. Seketika Tzuyu teringat dengan mobil miliknya, baru saja ingin mengelak namun kalimat yang Jungkook keluarkan sudah menjawab semuanya. "Mobilmu akan dibawa oleh anak buahku, tenang saja."

"Jangan bertindak gila, Jeon Jungkook! Turunkan aku disini atau--"

"Atau apa? Melapor pada polisi?" nada kalimat Jungkook terdengar meremehkan, bahkan pria itu sedikit terkekeh kecil mendengar ancaman Tzuyu.

Lagi-lagi ia dibuat terdiam, Tzuyu hanya pasrah di atas kursi penumpang sembari terus-menerus menatap ke arah luar jendela. Tanpa sadar, air matanya menetes sempurna. Namun lagi-lagi Tzuyu menepisnya, tidak! Ia tidak mau terlihat semakin lemah di mata Jungkook.

"Bagaimana kau tahu?"

Jungkook sedikit menoleh. "Tahu apa?"

"Bagaimana kau tahu bahwa aku pergi ke cafe itu?"

𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang