Jeon Jungkook, pria itu mencoba untuk membuka kedua matanya dengan perlahan-lahan. Sinar matahari pagi masuk melalui sela-sela jendela kamar dan dengan nakalnya membuat Jungkook cukup terganggu dari tidur nyenyak-nya. Untuk beberapa menit kemudian, ia menghela nafas dan pada akhirnya membuka kedua mata dengan sempurna.
Wajah Jungkook berseri-seri sambil tersenyum manis dan menatap kearah langit-langit kamarnya, namun kala ia menghadap kearah samping--senyuman manis itu sontak menghilang.
"Tzuyu?"
Ia tidak mendapati wanita itu di kasur bersama dengan-nya, padahal ia ingat sekali bahwa kemarin malam adalah saat-saat terindah mereka yang dilalui setelah sekian lamanya. Penyatuan yang ditemani sinar-sinar rembulan dan beberapa suara indah hewan-hewan malam, Jungkook masih ingat sekali.
Tapi, kala ia membuka selimut--tubuhnya terbalut oleh piyama tidur berwarna ungu tua-nya dan tidak ada satupun pakaian yang berserakan di lantai. Jantungnya mulai tidak tenang, Jungkook memutuskan untuk beranjak dan masuk ke dalam kamar mandi.
Namun kembali nihil, Tzuyu-nya tidak ada. Karena perasaan khawatir itu semakin dalam, Jungkook mencoba untuk keluar. Hasilnya pun sama, ia tidak mendapati Tzuyu bahkan kedua malaikat kecilnya yang biasanya berlari kesana dan kemari. Jungkook mempercepat langkahnya lalu pergi mencari ke seluruh penjuru mansion mewah miliknya.
"Tzuyu?"
"Jaehya Hana? Kalian dimana sayang?"
Taman, kamar, ruangan tamu, ruangan keluarga, dapur, rooftop, bahkan kamar mandi sekalipun Jungkook tidak mendapati tanda-tanda bahwa tidak ada manusia selain dirinya di mansion tersebut. Kaki-kaki nya melemas, Jungkook terduduk dan mengepalkan kedua tangan-nya dengan kuat sehingga kuku-kuku itu tertancap di telapak tangan putih dan halus miliknya.
Darah segar mulai bercucuran, Jungkook kemudian bangkit dan kembali ke kamar untuk mengambil handphone miliknya. Ia mengetik sebuah nama dan kemudian menyambungkan panggilan-nya pada orang tersebut.
"Argh! Persetan, kalian dimana?"
Nomor yang ia hubungi tidak dapat tersambung sebab sudah tidak aktif lagi, dalam artian Tzuyu mengganti nomor telfon-nya. Jungkook kini merasakan sebuah butiran bening mengalir dari ujung manik-nya, dengan cepat lelaki itu menghapus-nya dan menatap nanar kearah log panggilan-nya.
"Kau pergi kemana, Tzuyu? Mengapa? Mengapa kau meninggalkanku sendirian lagi setelah aku berusaha untuk menemukan-mu selama bertahun-tahun lamanya? Dan kau benar-benar kejam, dengan membawa pergi dua malaikat kecil kita?" Ungkapnya dengan nada yang begitu pilu, ujung bibir Jungkook bahkan bergetar kini.
Ia menunduk lalu terisak, dengan meremas rambutnya dengan kuat Jungkook berteriak, "ARGH! MENGAPA KAU MELAKUKAN INI, CHOU TZUYU?"
"--Disini hiks, begitu sakit." Terang-nya lalu membuka sebuah galery foto, senyuman tipis di bibirnya terpatri kala melihat foto pernikahan-nya dengan Tzuyu beberapa tahun yang lalu.
Cukup lama Jungkook menatap kearah foto tersebut, hingga sebuah ide terlintas di benak-nya. Lelaki itu baru tersadar kala mengingat mansion dirinya mempunyai CCTV yang tidak dapat diremehkan kehebatannya.
Jungkook kemudian berlari sekuat yang ia bisa untuk masuk ke dalam ruangan rahasia yang berisi video-video hasil rekaman benda-benda tersebut. Lelaki itu menatap nanar kearah layar monitor, ia kemudian mengetik-kan beberapa sandi dan--gotcha! Terdapat rekaman-rekaman yang banyak.
Dengan fokus Jungkook meng-klik salah satu rekaman yang terambil kemarin malam, ia menonton-nya dengan lamat. Setiap detail Jungkook perhatikan, hingga di jam sekitar setengah dua belas--lelaki itu mengerutkan keningnya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐏𝐥𝐞𝐚𝐬𝐞, 𝐎𝐧𝐞 𝐌𝐨𝐫𝐞 𝐂𝐡𝐚𝐧𝐜𝐞
FanfictionHighest Rank : : #02 On Tzukook #02 On Marriege #02 On BangtanTwice #05 On MinatozakiSana #07 On ChaEunwoo #18 On ChouTzuyu [15+] ____________________________________________________ Apakah aku bisa mempercayakan hatiku untuk kembali lagi padamu? D...