Senyumanmu

664 77 7
                                    

Senja datang di saat benar benar rindu. Kini Alena sangat merindukan kehadiran sosok Bunda. Bundanya yang telah lama meninggalkannya. Alena tengah berdiri di depan pagar pembatas balkon dengan foto pigura di genggamannya. Alena melihat foto Bundanya yang tengah tersenyum, tanpa Alena sadari sebutir cairan bening berhasil keluar dari pelupuk matanya.

"Bunda Alena rindu. Andai Bunda masih ada di sini, mungkin Alena akan merasa lebih bahagia," ungkap Alena seraya mengelus-elus foto Bundanya.

Setiap kali Alena merindukan Bundanya. Alena selalu berbicara pada foto mendiang Bunda. Bahkan Alena selalu bercerita di kala ia merasa sedih maupun senang. Karena Alena percaya, bahwa Bunda pasti akan mendengarkan keluh kesahnya dan selalu ada di sampingnya.

Entah itu nyata atau hanya perasaan semata. Di saat Alena bercerita pada Bunda. Ia selalu merasakan kehadirannya, merasakan kini Bunda sedang mengelus-elus puncak kepalanya. Bahkan, kini Alena merasa dalam dekapannya.

"Bunda menyayangimu," ungkap Bunda seraya memeluknya. Terdengar samar-samar, tetapi Alena yakin bahwa Bunda kini sedang melihatnya dan mendengar keluh kesahnya.

Seorang lelaki mengendarai motor hitam merahnya dengan kecepatan kencang membelah jalanan yang sepi. Lelaki itu tak tahu tujuan kemana ia akan pergi. Lelaki itu pun mengelilingi seputaran komplek Mawar yang tak jauh dari tempat panti asuhan.

Lelaki itu menghentikan motornya tepat di depan rumah besar. Lelaki itu melihat sekelilingnya, tak ada satu pun orang yang berlalu lalang di jalan ini. Kala lelaki itu melihat ke atas balkon. Ia disuguhkan pemandangan yang sangat indah. Lagi-lagi takdir mempertemukannya dengan gadis pemilik mata hitam pekat. Tak henti-henti, lelaki itu menatap seorang gadis yang tengah berada di balkon kamar atas.

Alena melihat ke bawah, terlihat ada seorang lelaki yang tengah duduk di motor yang terparkir di depan rumah. Alena mengernyitkan keningnya, ketika mendapati lelaki itu tengah menatapnya tanpa henti.

Dilihat dari jauh mobil yang melaju ke arah lelaki itu. Alena melambaikan tangannya bertujuan untuk menyadarkan lelaki itu dari lamunannya.

Lelaki itu tersadar ketika Alena tengah melambaikan tangan padanya. Seketika matanya terbuka lebar. Lelaki itu mencubiti dirinya, berharap bahwa dirinya kini sedang tidak bermimpi. Ternyata kini sungguhan, rasanya kini lelaki itu terbang ke angkasa. Seketika lelaki itu terjatuh dari beberapa ketinggian.

Sebuah mobil melaju ke arahnya dengan membunyikan klakson. Sontak membuat lelaki itu pun langsung tersadar dari lamunannya. Lelaki itu pun mengesampingkan motornya, karena mobil akan melewatinya.

Diam-diam Alena tertawa melihat tingkahnya yang lucu. Lelaki itu kembali melihat ke atas, melihat pada Alena. Betapa manis gadis itu ketika sedang tertawa. Terdengar suara anjing yang menggonggong mendekat ke arahnya. Anjing milik tetangga sebelah, sepertinya anjing itu terlepas dari ikatannya.

Lelaki itu terlihat sangat ketakutan kala melihat seekor anjing yang menuju ke arahnya. Panik itulah yang tergambar dari wajahnya. Lelaki itu pun langsung menyalakan mesinnya. Namun, entah kenapa motornya kini tidak menyala. Anjing itu semakin mendekat ke arahnya. Lagi-lagi lelaki itu mencoba menyalakan motornya.

Alena tertawa lepas melihat kepanikan yang terlihat dari wajahnya. Lelaki itu mendongak ke atas melihat pada Alena yang kini sedang menertawakannya. Bukannya lelaki itu marah. Namun, lelaki itu malah ikut tersenyum. Aneh? Tentu saja.

Gonggongan itu semakin terdengar jelas. Lelaki itu pun kembali menyalakan mesinnya dan alhasil motornya menyala. Mungkin lelaki itu harus melihat Alena agar mesinnya menyala.

"Cantik," ungkap Bevan dalam hati. Motor yang Bevan kendarai melaju dengan kecepatan kencang. Tak ada lagi suara gonggongan dan tak ada lagi senyum yang terukir di wajah gadis itu.








TBC

Tinggalkan jejak dengan cara vote dan ramaikan kolom komentar.
Terimakasih ❤

Without Love (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang