Berkali-kali Hyunsuk ngelirik arloji hitam yang melingkar di pergelangan tangannya. Udah lebih dari tiga puluh menit Hyunsuk duduk di kursi taman, nunggu seseorang.
Harusnya mereka ketemuan jam sepuluh pagi, tapi entah apa yang bikin Kei sampai setelat ini. Gak kayak biasanya.
Jujur Hyunsuk khawatir, takut Kei kenapa-napa di jalan. Tau gini harusnya dijemput aja padahal.
Manik laki-laki itu kemudian menelusuri tiap sudut taman, tapi nihil, Kei gak ada di sana.
Diambilnya hp dari kantung celana, terus Hyunsuk langsung nelpon gadis tersebut.
Meski beberapa kali di luar jangkauan, tapi gak lama, akhirnya Kei ngejawab telponnya.
"Al, masih di jalan?" tanya Hyunsuk, demi apapun hatinya berkecamuk banget, perasaan nya gak enak.
"Iya nih macet" jawab dari sebrang sana.
"Kamu gak apa-apa, kan? hati-hati ya"
"Iya, udah mau sampe kok. Nih udah mau turun"
"Pelan-pelan, awas kepalanya kejedot pintu angkot"
Setelahnya, Hyunsuk bisa denger suara ketawa. Lega rasanya.
"Oh iya, kamu di sebelah mana? aku udah jalan ke taman nih"
"Di depan air mancur"
"Siap aku otw, jangan kemana-mana!"
"Mau aku samperin gak?"
"Gak usah, nih aku udah liat kamu kok"
"Masa?" Hyunsuk kembali celingukan, "Aku gak liat kamu"
"Di belakang kamu"
Hyunsuk ngikutin ucapan Kei, laki-laki itu kini mulai nengok ke belakang. Dan bener aja, dari kejauhan Kei dengan cantiknya dadah-dadah ke arah dia.
Hyunsuk senyum dan bales lambaian tangan itu. Tapi gak berjalan lama, karena tiba-tiba Hyunsuk lihat sesuatu yang janggal.
Kei dibuntutin sama seseorang dengan pakaian serba hitam.
Mata Hyunsuk melotot ketika orang itu semakin menghapus jarak diantara dia dan Kei. Kei masih belum sadar, anak itu masih asik mandang Hyunsuk dari kejauhan.
Tanpa mikir panjang, Hyunsuk langsung lari ke arah Kei. Gak peduli sama hp nya yang udah jatuh dari tadi.
Sekarang yang terpenting itu Kei.
Orang dengan baju hitam itu nyembunyiin sesuatu di belakang jaketnya, pisau.
"Al, jauh-jauh dari orang itu!!" teriak Hyunsuk seraya tetep lari ke arah gadisnya. Tapi sayang Kei gak denger, sound sistem bazar disini terlalu berisik.
Otak Hyunsuk makin gak bisa berpikir jernih, dia bener-bener frustasi.
"Al, lari Al!!!!"
"Kamu ngomong apa? gak kedengeran!"
"Lari!!"
"Apa sih aku gak----" Kalimat Kei terputus, dan disaat yang bersamaan pisau itu telah tertancap sempurna di pinggang Kei.
Perlahan Kei ambruk, tubuhnya mati rasa. Dia gak bisa lihat apa-apa lagi. Semua gelap.
Hyunsuk yang melihat semua kejadian itu gak bisa lari lagi, badannya terlalu lemas. Darah semakin memuncar dari sebelah perut Kei. Hyunsuk gagal.
"Allycaa!!"
"ALLYCAA!!!", Hyunsuk terbangun dari tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] My Gravity || Choi Hyunsuk
Fanfiction[udahan✓] Hyunsuk itu : Cakep ✓ Pinter ✓ Tajir ✓ Rajin ibadah ✓ Anak futsal ✓ Bikin nyaman ✓ Tinggal kurang tinggi beberapa cm aja, udah itu doang. [+Teaser di chapter 57] #1 in silverboy #1 in byunggon #1 in teume #3 in treasure13 #5 in ygtb #10 i...