👻💕 gelut

209 53 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Yur, tolongin lah please," pinta Daehwi menarik-narik lengan Yuri. "Gue ada urusan sebentar."

"Lu ada urusan mulu sok sibuk anjir," omel Yuri dengan tangan memasukkan bukunya ke dalam tas.

"Please lah, Yur. Lo ke sekre kan ada manfaatnya bisa ketemu sama Bang Seungmin," kata Daehwi masih membujuk. "Nganterin gitar doang elah."

Yuri menghelan nafas. Lagipula Daehwi kurang kerjaan bawa gitar hari ini padahal gak ada mata kuliah wajib. Semuanya mata kuliah umum, itu artinya teori semua.

"Bawa ya, please?" pinta Daehwi melipat tangannya di depan Yuri sambil memasang wajah memelas.

"Iye-iye," kata Yuri menurut. "Urusan apa lagi hah?"

"Jadi gini—," Daehwi merapatkan diri ke Yuri, lalu berbisik. "Gue mau kenalan sama salah satu anak ukm."

"Yang mana?" tanya Yuri penasaran.

"Itu, si Choerry," ucap Daehwi malu-malu, membuat Yuri mendelik.

"Sejak kapan lo suka sama cewek?" tanya Yuri tanpa dosa.

Tangan Daehwi tergerak menabok pundak gadis berponi itu. "Lu kira gua homo."

"Ye, bukan itu maksud gue," kata Yuri balas menabok. "Kirain lo mau ngorek informasi karena dia tiba-tiba ngobrol berdua sama Chenle."

Tentu mereka bisa melihat kalau Chenle tiba-tiba menarik Choerry keluar untuk bicara. Yuri sempat curiga dan ingin bertanya. Hanya saja dia takut entar dikira kepo oleh Chenle.

"Sekalian," sahut Daehwi. "Tapi yang paling inti gue naksir tuh cewek."

"Idih, gaya lo," kata Yuri tak tahan untuk tidak mendorong pelan bahu Daehwi. "Tapi jangan sampai ketara banget lah. Toh kalo mereka saling kenal ya biarin aja."

"Emang lo nggak penasaran?"

"Maksud lo?" tanya Yuri bingung.

"Siapa tahu mereka berdua itu ternyata deket," jawab Daehwi, berniat memancing Yuri.

"Kalo gue penasaran ya entar gue tanya sama orangnya sendiri lah," sahut Yuri, walau dalam hati ia ragu akan menanyakan hal tersebut.

Daehwi tak merespon lagi, mengambil tas ranselnya dan beranjak dari tempat duduk. "Gue cabut dulu. Jangan lupa tuh gitar dibalikin."

"Iya ah bawel bener," sahut Yuri sedikit berteriak. Senyumnya mengembang begitu saja tatkala melihat senyum Daehwi merekah usai kelas hari ini.

Kelas masih berisi beberapa teman-temannya yang lain. Entah itu sedang touch up, mabar di pojok ruangan, atau sedang menggibah.

Yuri melirik lockscreen hapenya, memperhatikan jam. Sudah jam sebelas siang.

Tadi dia sudah ijin akan datang kembali ke kafe jam dua belas siang. Masih ada satu jam lagi waktu yang tersisa.

Sweet Chaos (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang