👻💕 sejak dulu

234 46 13
                                    


(vote dan komen banyak-banyak ya huhuuu maaf kepanjangan)






⛄⛄⛄⛄











Untuk pertama kalinya sejak kenal, baru kali ini rasanya Chenle canggung sama Yuri meskipun Yuri sudah bertingkah seperti biasanya. Bedanya ya Yuri yang ngajak ngobrol Chenle, itupun seperlunya saja.

Ini salahnya Chenle juga sih akibat cemburu buta. Meski canggung tapi Chenle memainkan instrumennya tetap harus konsentrasi dan tidak membuat kesalahan. Semua berjalan lancarlah pokoknya.

Kafe pun ditutup jam sembilan malam. Semua pekerja dan si pemilik yaitu Bimo beres-beres sebelum akhirnya mereka balik.

Wisnu gak berhenti lirik-lirik kearah Yuri dan Chenle. Mereka saling berjauhan, gaada interaksi apa-apa lagi usai penampilan mereka selesai, kecuali Chenle yang emang sesekali ngobrol terlebih dulu ke Yuri nya.

Bimo menendang sapu yang dipegang Wisnu. "Kerjain anjir malah merhatiin yang lain," katanya membuat Wisnu sempat kaget.

"Selow lah sikit kayak kau aja yang punya tempat ini bah."

"Lah emang gue yang punya."

"Oh iya lupa."

Bimo menggeleng kecil. "Lanjutin buru biar pulang kita."

Wisnu mengangguk patuh. Mengerjakan kembali pekerjaannya. Emang yang cocok diajak ngegibah itu cuma James. Bimo mah enggak.

Sesi beres-beres pun selesai. Keenamnya bubar dari kafe dan pulang dengan kendaraan dan boncengan masing-masing. Bimo pulangnya sama Wisnu dan Tia pulangnya sama James (seperti biasa).

"Kita makan dulu ya di tempat biasa," kata Chenle begitu mereka sampai di parkiran.

Yuri tersenyum miris. Nih orang kok nadanya masih ketus aja sih?

Tanpa mikir panjang Yuri naik ke boncengan begitu Chenle mengeluarkan motornya dari parkiran.

"Yur.."

"Kenapa, Lio?"

"Gue boleh minta sesuatu gak?"

"Apa?"

Kedua tangan Yuri ditarik ke depan sama Chenle dan dilingkarkan ke pinggang pemuda itu seolah memeluknya dari belakang.

"Pegang yang erat kayak gini. Please..."

Pipi Yuri panas, lalu memerah. Ini si Chenle kesurupan apa coba?







⛄⛄⛄⛄






Mereka pun sampai di warung makan yang biasa mereka datangi. Bisa dibilang hampir tiap malam mereka kemari usai bekerja. Chenle yang ngajakin dan Yuri mau-mau aja karena dia juga suka sama tempat ini.

"Lo nyari tempat aja biar gue yang pesan," kata Chenle membuat Yuri langsung berjalan mencari tempat duduk untuk mereka berdua.

Warung hari ini tidak cukup ramai sehingga Yuri mengambil tempat kosong dengan cepat. Tak berselang lama, Chenle juga datang duduk di hadapannya.

'Cepet banget dia datangnya padahal gue masih jantungan,' batin Yuri bersuara. Ya siapa coba yang gak kaget tiba-tiba temen minta dipeluk pas boncengan di motor?

Terhitung sudah dua kali Yuri kaget karena tingkah pemuda itu. Pertama sewaktu Chenle memeluknya dan merasakan detak jantungnya berdetak lebih cepat. Kedua, ya yang tadi lah.

"Semalam lo kemana?"

Pertanyaan Chenle sempat membuat Yuri tersentak. Gadis itu segera menguasai dirinya. "Gue ke rumah tante."

Sweet Chaos (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang