Yuri tidak tahu harus bereaksi apa ketika cowok gondrong dengan nama Enda Gibranu Hyunjin ini berhasil membawanya entah di daerah mana.
Jelas Yuri gatau ini dimana. Saat diperjalanan dia ketiduran sampai Hyunjin mengikat badan Yuri pakai selendang agar gadis itu tidak jatuh dari boncengan nya.
"Lo kan bisa bangunin gue. Tanyain mau kemana. Bukannya seenaknya bawa anak orang," omel Yuri.
"Lo udah gue bangunin ya emang dasar lo kebo. Gue bahkan tampar pipi lo ye biar lo bangun ya tetep aja kagak bangun-bangun," kata Hyunjin memberi pembelaan.
"Serius lo nampar gue?" tanya Yuri memegangi kedua pipinya.
"Iya, tapi pelan. Mana tega gue tampar lo kuat-kuat," kata Hyunjin. Ini sih bohong lagi karena Hyunjin emang bangunin Yuri gak pakai tamparan juga.
Yang benernya sih Yuri nya gak dibangunin. Hyunjin malah kesenengan pas tahu Yuri tidur dan dijadiin kesempatan bawa cewek itu ke pantai yang ada di kota sebelah. Hitung-hitung kesempatan Hyunjin buat ngobrol berdua sama cewek ini.
"Mending lo duduk dulu dah asli pegel banget pantat gue naik motor mulu," keluh Hyunjin mendudukkan diri di pasir pantai.
"Bukannya kalo duduk lagi tuh pantat makin pegel ya?" tanya Yuri.
"Iya jugak ya," kata Hyunjin berdiri.
Yuri mulai berjalan, Hyunjin ngikut dari samping. Sesekali menoleh kearah Yuri yang kelihatannya menikmati pantai ini. Gak sia-sialah perjalanannya yang memakan waktu hampir dua jam itu.
"Lo pernah ke pantai gak?" tanya Hyunjin memulai pembicaraan.
"Pernah, tapi gak sering," kata Yuri memandangi laut.
"Gue saranin kalo mau ke pantai mending kesini aja. Recommended banget lah pokoknya," jelas Hyunjin bersemangat.
Yuri mengangguk-anggukkan kepala. "Emang iya sih. Gue yang baru pertama kali dateng aja langsung suka."
"Nanti kalo mau kesini lagi bilang aja ke gue."
"Kenapa harus bilang sama lo?"
"Kan gue yang bawa lo pertama kali kesini. Jadi yang bawa lo kedua, ketiga atau beberapa kali lagi harus gue pokoknya."
"Idih maksa," kata Yuri sedikit tertawa.
Hyunjin juga ketawa. "Lo perantau ya?"
"Iya," sahut Yuri. "Sejak jadi mahasiswa gue ya jadi anak rantau."
"Sering kangen pasti sama orangtua."
"Itu ya pasti tapi ya mau gimana lagi," kata Yuri dengan tatapan teduh. "Tapi gue gak perlu khawatir lagi soalnya kan ada Tante Rima."
"Btw gue kaget loh tiba-tiba dateng ke rumah Seungmin. Kirain mau nyari gue," kata Hyunjin asal.
"Apaan sih ke rumah Kak Seungmin malah nyari lo." Tangan Yuri memukul bahu Hyunjin. "Gue yang kaget kalo Tante Rima itu mamanya Kak Seungmin dan kaget juga lo ada disana."
"Gue nginap," jawab Hyunjin. "Jadi gimana rasanya jadi sepupu sahabat gue?"
Pahit bos. Orang pada friendzone, kakakadikzone, gue malah sepupuzone.
"Biasa aja," ujar Yuri cuek.
Hyunjin ketawa. "Marah nih pasti karena Seungmin gak pernah cerita."
"Bukannya marah, tapi lebih kecewa. Masa udah berapa kali ketemu dia gak pernah ngasitau langsung sih. Bikin kesel," keluh Yuri.
"Seungmin ada alasannya kenapa gak ngasitau ke elo. Dia takut lo kaget."
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Chaos (✅)
Fiksi PenggemarYuri pengennya masa-masa kuliah itu nggak terlibat cinta-cintaan dengan siapapun. Namun semuanya berubah ketika tiga cowok sengaja ingin masuk dalam kehidupannya. Start : 09 Maret 2020 End : 03 September 2020