Setelah malam penuh perbincangan antara keempat gadis itu, kini semuanya tampak kembali biasa.
Esoknya mereka sibuk dengan diri mereka masing-masing. Nggak semua yang sibuk sih soalnya Ryujin masih tidur di kamar sementara ketiganya sudah bangun pagi-pagi seperti ini.
Seperti sekarang. Tepat jam delapan pagi Minju sibuk mengolesi roti tawar dengan selai coklat sementara Chaeryeong masih di kamar mandi.
Yuri baru saja keluar dari kamar. Sudah bersiap dengan pakaiannya yang rapi untuk berangkat kuliah. "Kuliah pagi, Ju?"
Minju mendongakkan kepala, "Iya, Yur. Lo langsung ke kampus atau singgah ke kafe dulu?"
"Kafe dulu lah. Gue ngampus sore kok," ucap Yuri mengambil gelas untuk minum.
"Gak sarapan dulu?" tanya Minju lalu memasukkan rotinya ke dalam mulut.
Yuri menggelengkan kepala. "Nanti ajalah di kafe." kata gadis itu.
"Perginya naik apa? Gamau bareng sama gue aja?"
"Emang lo gak sama Bomin?"
"Gatau tuh katanya tadi lagi ada urusan. Pagi-pagi begini udah repot aja dia," omel Minju. "Lo berangkatnya sama siapa?"
"Gak sama siapa-siapa," jawab Yuri pendek. Ya emangnya mau jawab apalagi? Sama Chenle rasanya gak mungkin karena obrolan canggung mereka semalam.
Minju tidak bertanya lagi. Malah menawarkan diri agar mereka dapat berangkat bersama-sama, naik motor Minju. Yuri menyetujuinya, daripada dia harus naik gojek.
Di pikiran Yuri sekarang pasti sewaktu jumpa dengan Chenle akan canggung lagi. Ah, dia masih tidak menyangka akan ditaksir cowok yang tajir melintir seperti Chenle. Yuri masih berpikir semua itu hanyalah mimpi.
Ini asli bener hidup gue kayak di sinetron. Begitu batin Yuri setiap kali mengingat hal itu.
Keduanya pun berangkat setelah Minju selesai sarapan. Berhubung hari ini naik motor, helm milik Hyunjin pun akhirnya dipakai Yuri. Sekalian kalo jumpa bisa dibalikin.
"Gue keluarin motor dulu," kata Minju membuat Yuri membuka pintu rumah dan keluar terlebih dulu.
Sesaat Yuri membalikkan badan kemudian tersentak ketika melihat motor terparkir di dekat gerbang rumah kontrakannya.
Motor milik Hyunjin dan pemiliknya yang tengah duduk diatas motornya.
"Lama banget," ucap Hyunjin begitu melihat Yuri. Cowok itu melepaskan helmnya sembari merapikan rambut gondrongnya yang hari ini ia ikat setengah.
"Ngapain kesini?" tanya Yuri berjalan menuju gerbang.
"Ya jemput elo lah," kata Hyunjin.
"Emang gue nyuruh lo?"
"Kalo nyuruh entar gue disangka tukang ojek lo dong," sahut Hyunjin. "Ini kemauan sendiri sih."
"Tapi gue nya yang gamau."
"Yur, buka gerbangnya dong...eh, lo ngobrol sama siapa?" Minju yang sudah naik diatas motornya mengernyit.
"Hai, temennya Yuri kan?" tanya Hyunjin basa-basi. "Mau berangkat ya?"
"Iya, kak." jawab Minju. Sesaat matanya melirik ke Yuri seperti meminta pertolongan agar Minju tetap mengajaknya berangkat bersama.
Sayangnya, Minju yang mengerti pura-pura tidak memahami maksud Yuri.
"Mau bareng Yuri ya, kak?"
Yuri menoleh begitu saja. Kedua matanya melebar seolah hendak keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Chaos (✅)
FanfictionYuri pengennya masa-masa kuliah itu nggak terlibat cinta-cintaan dengan siapapun. Namun semuanya berubah ketika tiga cowok sengaja ingin masuk dalam kehidupannya. Start : 09 Maret 2020 End : 03 September 2020