👻💕 are you serious???

189 49 25
                                    

"Lo yakin Chenle ngilang, Min?" tanya Yuri masih tidak percaya.

"Jelas-jelas dia ijin sama gue loh kalo gak masuk," ujar Bimo menimpali.

"Dia ijin bilang gak bang alasannya?" tanya Bomin. Bimo merapatkan bibir, memang tidak bisa menjawab karena Chenle hanya mengatakan bahwa hari ini dia ijin tidak masuk tapi tidak memberikan alasannya.

Bomin menghela nafasnya berat. "Dia pergi jam enam tadi. Gue tanyain dia malah diem. Mukanya udah kusut banget. Gue ngiranya dia pulang ke rumah, tapi nyokapnya malah nelfon gue katanya hapenya gak bisa dihubungin," cerita cowok itu panjang lebar.

"Bim, dia tadi ngabarin nya jam berapa?" tanya Tia.

"Sekitar jam enam," kata Bimo usai memeriksa pesan yang dikirim pada Chenle. "Pesan yang gue kirim masih ceklis satu. Belum dibaca sampai sekarang."

Bomin mengerang frustasi. Sebentar ia menatap Yuri dengan pandangan mendelik. "Kalian semalam ngapain?"

"Cuma ngobrol," jawab Yuri cepat. "Dia bahkan nganterin gue pulang."

"Lo yakin?" tanya Bomin sekali lagi. 

"Dia bilang semuanya sama gue. Itu aja kok."

"Lo gak ada bilang hal-hal yang mungkin nyinggung perasaaannya?"

"Nggak ada, Bomin. Gue bahkan bilang kalau kita gausah ngerasa canggung satu sama lain dan berteman kayak biasanya."

Bomin mengacak rambutnya, aslian ini frustasi yang tidak dibuat-buat. Kalau sampai orangtua Chenle tahu kalo anaknya macem-macem yang kena omelan siapa? Jelas Bominlah emang siapa lagi. 

"Mungkin aja hapenya lowbet, Min. Gabisa dong lo langsung menyimpulkan kalau Chenle itu hilang," kata James menaruh gelas berisi air putih ke meja di depan Bomin agar cowok itu minum sebentar untuk menenangkan diri. 

"Masalahnya bang orangtuanya bahkan nanya ke gue si Chenle kemana. Hapenya bener-bener gabisa dihubungin. Kalo lowbet gak mungkin sampe selama ini soalnya dia sering bawa powerbank juga kemana-mana."

"Chaeryeong tau kalo Chenle hilang?" tanya Yuri. 

"Gue baru aja kasihtau dia tapi dia lagi masuk kelas," jawab Bomin. 

"Kenapa gak suruh orang aja buat nyari dia?" tanya Tia. 

"Gabisa, kak. Gue yakin dia tuh gak diculik kok. Dia sengaja menghilang sendiri," kata Bomin. "Nggak ada yang berani nyulik Chenle. Bisa-bisa yang nyulik dia dihukum menderita seumur hidup dibikinnya."

Bulu kuduk Wisnu merinding disko. Padahal dia ada niatan nyulik Chenle terus minta tebusan kayak di sinetron gituh walaupun cuma becanda doang sih. 

"Nanti malam juga ada acara bisnis dan dia harus hadir. Makin bingung dah gua," kata Bomin menggerutu sembari mengacak rambutnya frustasi.

Yuri daritadi sudah terduduk dikursi. Kedua lututnya jadi lemas karena Chenle gak kelihatan batang hidungnya begini. Cewek itu berinisiatif ngambil hapenya dan coba berusaha spam chat banyak-banyak ke Chenle meskipun semua berujung ceklis satu. 

Yuri : Yo, lo dimana?

Yuri : jangan begini

Yuri : lo janji sama gue kan buat tetep temenan baik-baik?

Yuri : ini kita semua khawatir sama lo

Yuri : kalo lo aktifin hape lo, sebisa mungkin langsung balik ya


"Min, lo tau gak tempat yang biasa didatengin Chenle itu dimana?" tanya Bimo.

"Hmmm.... tahu sih. Tapi tadi gue sama Ryujin udah kesana dan dia gak ada disana," kata Bomin.

Sweet Chaos (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang