Yuri mengetuk-ngetuk jarinya di paha sembari duduk dengan gusar di kursi penumpang. Sesekali ia memeriksa rambutnya di kaca mobil meski sudah angkat tinggi-tinggi, ia perlu memastikannya. Ia melirik sedikit ketika pintu mobil dibuka oleh Hyunjin sambil membawa dua cup chattime yang ia beli di dalam kantung plastik berwarna putih.
"Ini gue beliin chattime biar kepala lo dingin," kata Hyunjin menutup pintu mobil. Yuri mendelik, mengerti maksud Hyunjin hanya untuk menggodanya.
"Makasih," ucap gadis itu pelan mengambil satu cup minuman manis dan meminumnya langsung karena memang ia sudah kehausan dan lelah akibat insiden tadi.
"Mau kemana kita hari ini?" tanya Hyunjin ikut meminum chattime miliknya. Belum berniat melajukan mobil usai membawa Yuri kabur dari kafe.
Yuri mengernyit merasa giginya ngilu sangking dinginnya minuman itu. "Emang siapa yang mau jalan-jalan?"
"Emangnya gue ngajak lo jalan-jalan?" tanya Hyunjin membuat Yuri bingung. Pemuda itu terkekeh sembari menyalakan mesin mobilnya. "Kita keliling-keliling aja ya, menghabiskan waktu."
Mendengar itu, Yuri sama sekali tidak keberatan. Justru dia berterimakasih karena Hyunjin berhasil menariknya dari pertengkaran itu. Meskipun dia tampak seberani tadi, namun dalam diri Yuri muncul rasa takut yang luar biasa.
"Kakinya masih lemes gak?" tanya Hyunjin sedikit melirik pada kaki Yuri. Kaki gadis itu bahkan sampai tak sanggup berdiri karena melawan Sofia.
Yuri menggeleng kecil, "Gapapa kok. Cuma bentar doang lemesnya."
"Berarti waktu nyelametin gue pas di FT kaki lo juga lemes?"
"Iya," kata Yuri menyedot chattime nya beberapa saat lalu kembali bicara. "Gue gak suka lihat orang berantem gituh. Pas berantem sama Sofia itu yang pertama buat gue makanya sampe lemes banget."
"Kirain lo emang berpengalaman," kata Hyunjin.
"Gak. Malah gue ngalah terus kalo digituin sama temen."
Hyunjin menghentikan mobilnya ketika lampu lalu lintas berubah menjadi warna merah. Pemuda itu meraih chattimenya dan menyedotnya sambil menyerongkan sedikit badannya menghadap Yuri.
"Gue gatau dapat kekuatan darimana bisa lawan Sofia."
"Itu artinya lo emang bisa melawan," kata Hyunjin tersenyum. "Selama ini gue diem karena segan buat nolak. Tapi berkat lo, semoga dia gak ngejar-ngejar gue lagi.
Yuri berdehem kecil dan mengalihkan pandangannya keluar jendela. Memejamkan matanya rapat, baru menyadari apa alasan dia bertengkar dengan Sofia. Jelas gara-gara cowok yang disampingnya ini.
Dalam hidup, baru kali ini gue berantem gara-gara belain cowok.
Suara klakson mobil dari belakang mengagetkan keduanya ketika mereka sama-sama tenggelam dalam lamunan masing-masing. Hyunjin dengan segera melajukan mobilnya menyusuri jalan sementara Yuri terdiam memandang keluar.
Yuri tidak protes Hyunjin membawa dia kemana hari ini. Ia percaya kalau Hyunjin tidak akan berbuat macam-macam padanya.
⛄⛄⛄⛄
Setelah berkeliling hampir setengah jam, akhirnya pilihan Hyunjin membawa Yuri jatuh kepada lapangan kota yang sore itu lumayan ramai.
"Gue kalo lagi pengen olahraga sendiri ya kesini. Tempatnya asik gituh," kata Hyunjin menjelaskan tanpa Yuri tanya.
Yuri hanya manggut-manggut kecil, mengikuti langkah Hyunjin yang berjalan disampingnya. Sudah dua kali dia jalan bersama Hyunjin rasanya tempat yang ia rekomendasikan tidak pernah mengecewakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Chaos (✅)
FanfictionYuri pengennya masa-masa kuliah itu nggak terlibat cinta-cintaan dengan siapapun. Namun semuanya berubah ketika tiga cowok sengaja ingin masuk dalam kehidupannya. Start : 09 Maret 2020 End : 03 September 2020