👻💕 tidak segampang itu

186 43 20
                                    

"Yur, gak lupa kan hari ini kita latihan?"

Yuri yang baru saja mengemasi buku nya ke dalam tas menoleh pada Daehwi disampingnya. "Bukannya diganti jadi besok ya, Wi?"

"Idih. Mana jadi. Bang Seungmin mah bilangnya hari ini," kata Daehwi. "Lu gak buka grup padus yee?"

"Nggak," jawab Yuri sambil menggelengkan kepala. Gadis itu memang udah males banget buka-buka grup padus itu. Bahkan semangat dia buat latihan pun udah menurun semenjak tahu kalau Seungmin itu sepupu kandungnya. 

Motivasi awal Yuri ikut padus kan buat deket sama Seungmin. Kalau udah begini, bawaannya pengen keluar aja gituh. 

Keduanya pun keluar kelas setelah mata kuliah usai. Mereka semua buru-buru keluar karena kelas mau dipakai sama kakak tingkat yang mau masuk mata kuliah berikutnya.

"Semenjak Bang Seungmin jadi saudara lo kayaknya lo males banget deh kalo gue bahas soal padus. Iya kan?" tanya Daehwi begitu mereka nyampe di kantin FKIP. Ke kantin  dulu lah soalnya haus bos masuk mata kuliah 3 sks. 

"Iya," kata Yuri. Mau apa lagi yang dia sembunyikan? Toh dia nyaman kok cerita sama Daehwi. 

Mendengar itu Daehwi langsung melengos. "Biarpun motivasi lo sebenarnya biar deket sama dia tapi kan kalian gak ada perkembangan. Malah lo sama Hyunjin yang berkembang."

"Hah?" Yuri bingung kenapa Daehwi bawa-bawa nama Hyunjin secara menurut Yuri mereka tuh biasa aja. "Gue nggak ada apa-apa sama Hyunjin."

"Cuy, lo goblok apa nggak peka sih?" tanya Daehwi geram. "Lo gak sadar apa kalo Hyunjin suka sama lo?"

"Mana gue tau," kata Yuri gak peduli. Memilih untuk nyeruput jus jeruk yang udah dia anggurin daritadi. 

Daehwi mendelik. Kemudian ia mendengus, "Heran. Kok bisa ya Chenle sama Hyunjin tuh kepincut sama lo. Ngeselin banget tai."

"Lo gak ada niat kepincut sama gue juga, Wi? Biar gue makin pusing," sahut Yuri tanpa dosa namun pikiran sama hatinya lagi acakadul. 

Kejadian ia sama Chenle udah lewat beberapa hari yang lalu. Semua udah kembali normal seperti sedia kala. Chenle masih kerja di Myday Cafe. Hubungannya sama Chaeryeong juga baik-baik saja. Sampai Chaeryeong pernah dateng ke Myday Cafe hanya untuk menemani tunangannya itu.

Kalian jangan mengira Yuri cemburu. Yuri senang akhirnya Chenle bisa menerima Chaeryeong, begitupun sebaliknya. Walau ada perkataan salah satu bibi penjaga senior ketika di villa yang sempat berbicara dengan Yuri sebentar. 

"Kamu tuh perempuan pertama yang diajakin ke villa ini. Nginep berdua lagi. Nona Chaeryeong meskipun jadi tunangannya Tuan Muda aja nggak pernah diajakin kesini."

"Baru kali ini saya melihat Tuan Muda sebahagia itu mengenal perempuan yang dari segi manapun berbeda. Dia kelihatan senang sekali meski waktu yang kalian habiskan disini hanya sebentar. Sayang sekali, saya kira kalian pacaran diam-diam namun ternyata kalian sedang melakukan perpisahan."

Yuri hanya tersenyum canggung. "Iya, Bi. Saya nggak bisa menganggap Chenle lebih dari teman. Bagi saya Chenle adalah seorang teman yang baik dan sampai kapan pun akan tetap begitu."

"Tapi di kehidupan berikutnya saya berharap kalian bersama-sama ya, neng. Saya yakin akan hal itu."

Sesekali kalau Yuri mengingat itu suka tertawa sendiri. Dia dan Chenle adalah suatu ketidakharusan yang harus dihindari. Ketidakmungkinan yang sudah ditakdirkan tidak bersatu. 



"Sinting juga otak lo," respon Daehwi sontak membuat Yuri tertawa. "Sok cantik banget anjrot mending gue cari cewe lain."

"Gila tuh mulut pedes banget," cibir Yuri sudah mengumpati dalam hati lebih dulu. 

Sweet Chaos (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang