👻💕 bisa-bisanya bisa begitu

186 42 16
                                    







"Arghhhhhh."

Chenle menggerutu begitu membaca pesan yang dikirim Yuri padanya. Sial sekali rasanya ia tidak membaca pesan itu ketika baru bangun tidur. Justru ia mengeceknya ketika ia sudah sampai di Myday Cafe.

"Jadi ceritanya gue sendirian ini?" tanyanya jadi ngobrol sendiri. "Aduh Chenle lo bego banget sih." katanya masih saja menyesali perbuatannya kemarin.

Chenle bangkit dari duduknya dan segera melanjutkan pekerjaannya yang tidak ia selesaikan tadi malam. Percuma saja mengharapkan kakak-kakaknya karena pasti mereka akan datang satu jam lagi.

Cowok berkulit putih itu masih sibuk beres-beres sampai pintu kafe terbuka. Chenle mengangkat kepala melihat siapa yang sudah datang sepagi ini padahal tanda di pintu masih belum ia ubah menjadi open.

Ternyata itu adalah seorang gadis berambut lurus berwarna coklat. Kedua mata Chenle melebar dan segera mendekat kepada gadis itu.

"Kamu ngapain kesini?"

"Aku mau ngomong sama kamu."

"Tapi gak disini jugaa."

"Kenapa? Kamu takut?"

"Gak gituh..."

"Terus apa?" tanya gadis itu terus membalas kalimat yang diucapkan Chenle tanpa jeda. Chenle mendesah berat dan memegang pundak gadis itu.

"Kita ngobrolnya nanti aja ya."

"Chenle, aku itu tunangan kamu dan biarin aku bicara. Disini. Berdua. Sama kamu."





⛄⛄⛄⛄







Sesuai apa yang diamanahkan oleh kedua orangtuanya, Yuri pun berangkat menuju alamat yang dikirimkan oleh Dohyon.

Yuri tidak terkejut kalau ternyata ayahnya mempunyai saudara perempuan. Dulu, ayah sering menceritakan perempuan itu. Bahkan menunjukkan foto lamanya ketika masih muda.

Menurut cerita, ayah dan ibu Yuri sebenarnya menikah tidak direstui kakek dan neneknya hingga orangtuanya pun memilih untuk tinggal di daerah lain. Bisa dibilang tempat tinggal Yuri itu masih pedesaan disana.

Semasa hidupnya, kakek dan nenek hanya bertemu keluarga Yuri dia kali. Itupun ketika ia dan adiknya masih sangat kecil. Setelahnya, tidak pernah lagi. Kakek dan nenek meninggal pun Yuri dan Dohyon serta ibunya tidak ikut karena keluarga pihak ayah sebenarnya belum menerima kehadiran mereka.

Bertahun-tahun putus komunikasi akhirnya Yuri mengunjungi keluarga tantenya. Yuri jadi penasaran seperti apa keluarga tantenya sekarang. Sekaligus Yuri ingin berkenalan dengan sepupunya.

Pagi itu Yuri berangkat jam sembilan menggunakan gojek. Jaraknya ternyata lumayan jauh dari kos sehingga memakan ongkos yang tidak murah. Begitu sampai, Yuri takjub bukan main karena rumah tantenya ini bagus sekali.

Luarnya tampak asri dengan tanaman hijau. Cat rumahnya berwarna coklat dan masih kelihatan baru. Rumah itu tidak terlalu besar namun masih terkesan mewah dan elegan.

Beda sekali dengan rumah Yuri.

"Kisah gue kok kayak FTV indosiar gituh sih,"katanya pelan. " Kasta keluarga gue sama tante gue ternyata sejauh ini perbedaannya." katanya masih berdiri didekat pagar.

"Cari siapa dek?" tanya satpam penjaga rumah yang kebetulan duduk di pos nya.

"Mau cari Bu Rima, pak," jawab Yuri sopan.

Sweet Chaos (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang