👻💕 ada dua hal

208 46 5
                                    

BRAKKK!!!



Bomin terkejut begitu Chenle membuka pintu dan membantingnya begitu keras sampai membuat penghuni kamar lain mendengar, bahkan sampai ada yang latah dengan mengeluarkan kalimat sumpah serapah.

"Sial,sial,sial," ucap pemuda berkulit putih itu membanting badannya di kasur. Tak henti-hentinya mengacak rambutnya hingga tampak kusut dan berantakan sekali.

"Kenapa?" Bomin bertanya dengan ragu. Seharusnya diantara ia dan Yuri sudah tidak ada masalah bukan? Kan tadi sudah bertemu di kafe.

"Gatau dah ah sial bener gue," pekiknya sambil mendudukkan diri di kasur. "Kayaknya Yuri bakalan tahu dah gue suka sama dia."

"Ya bagus dong. Gak perlu kucing-kucingan perasaan lagi."

"Ck, gak gituh." Chenle berdecak kemudian menceritakan semuanya apa yang terjadi di kafe tadi.

"Aish...Lo tuh kok gak ngejar dia sih?" tanya Bomin geram. "Gue kira kalian berdua pulang bareng."

"Kagak anjir. Dia udah mesan gojek duluan mana tuh gojek nyampenya cepet bener dia keluar langsung tuh gojek udah di depan. Gatau dah gue kapan dia mesennya," ucap Chenle cepat dan tanpa jeda.

Bomin melengos, mengerucutkan bibirnya. "Sok ngambek sih lo jadi manusia. Belom pacaran aja udah posesive."

"Gue udah emosi duluan," sahut Chenle. "Dia paginya masih ngehindarin si Hyunjin itu lah masa siangnya udah pelukan yang bener aja lah, bos."

"Hadeh." Bomin melirik hapenya, ternyata sambungan teleponnya dengan Minju sudah terputus. Berganti dengan chat masuk dari kekasihnya itu.







Minju : yang, itu suara apa sih? kan jadi kumatiin teleponnya.

Minju : entar dulu ya aku cari cas hape aku dulu soalnya hape aku mau lowbet.





Belum sempat Bomin membalas pesan Minju, Chenle mencolek bahunya. "Min, tanyain Ryujin dong Yuri udah nyampe apa belom," ujarnya memasang wajah memelas.

"Yang dipentingin Yuri, yang ditanyain malah Ryujin," Bomin mencibir. "Tanyain lah sono kan tadi baru pelukan."

"Gue masih gak berani. Malu gue," kata Chenle. "Buruan ihhhh." rengeknya membuat Bomin ingin muntah saja.

"Chat siapa? Ryujin atau Yuri?"

"Ryujinlah masa Yuri nya sih. Lo tuh...." katanya manja. Chenle kemudian merebahkan dirinya di kasur sembari berguling-guling disana. Dari berangkat pulang sampai di kos seperti ini Chenle tidak berhenti untuk merutuki diri sendiri akan kesalahannya. 

Ia juga bergidik sendiri bagaimana caranya ia memeluk Yuri padahal ia tak suka melakukan skinship seperti itu. Baginya itu sangat memalukan dan menggelikan disaat bersamaan.

"Udah belom?" tanya Chenle setelah selesai dari sesi mengguling-gulingkan badan itu.

"Iya bentar ini gue chat," Jari Bomin kemudian mencari kontak Ryujin dan mengetikkan pesannya.







Bomin : jin, yuri udah nyampe?

Ryujin : udah. Kenapa?

Ryujin : minju kayaknya di luar kok gak nanya dia aja?





"Katanya udah, Le," kata Bomin sedikit menjaga jarak dengan Chenle. Takut-takut cowok itu akan curiga karena tak sengaja melihat nama Minju tertera di pesan yang dikirim Ryujin.

Chenle belum tahu kalau Bomin dan Minju sudah jadian.

Chenle bernafas lega. Dia kembali menoleh, membuka mulutnya untuk bicara. Sayangnya, Chenle kembali menutup mulutnya, mengurungkan niat untuk mengucapkan sesuatu.

Sweet Chaos (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang