Musim semi adalah musim di mana kehidupan yang seharusnya dimulai kembali. Es mulai mencair dan sungai - sungai mulai mengalir dengan deras. Langit yang dahulu sering kelabu dan menaburi bumi dengan salju kini berganti menjadi langit biru yang menghangatkan hati serta jiwa.
Musim semi juga merupakan musim di mana orang - orang mulai sibuk melakukan pekerjaan mereka. Para petani mulai menggarap ladang mereka kembali, para peternak mulai menggiring ternak mereka keluar kandang, dan para pekerja mulai menanggalkan pakaian musim dingin mereka sama seperti masyarakat pada umumnya. Tidak terkecuali para pemburu yang kebanjiran pekerjaan.
Setiap musim semi, hewan - hewan keluar dari sarang mereka setelah hibernasi dalam keadaan lapar. Para petani khawatir tanaman dan jerami yang mereka simpan di dalam gudang dimakan, sementara para peternak khawatir ternak mereka menjadi santapan hewan buas. Karena itu, mereka mempekerjakan para pemburu untuk mengurus masalah tersebut.
Akan tetapi walaupun pekerjaan banyak, namun tidak cukup untuk semua pemburu yang sedang membutuhkan uang akibat pekerjaan mereka yang sempat seret saat musim dingin. Contohnya adalah seperti pagi ini.
....
Charlotte, seorang resepsionis Guild Pemburu dan Pedagang, sedang berjalan menuju tempat kerjanya. Sekarang hampir pukul enam pagi di Kepangeranan Carniola dan sudah waktunya bagi gadis berambut pirang itu untuk pergi bekerja. Biasanya, ia bersama dengan beberapa karyawan lainnya serta pemilik guild adalah yang pertama untuk sampai di depan pintu guild.
"Baiklah, Charlotte," kata Charlotte kepada dirinya, "kita mulai kerja hari ini."
Charlotte berpikir bahwa ia datang pertama seperti hari biasanya. Akan tetapi, pagi ini sungguh berbeda. Ia melihat antrean panjang di depan pintu guild. Antrean itu adalah antrean para pemburu yang sedang menunggu guild buka. Para pemburu itu sepertinya sudah menunggu cukup lama. Terlihat dari ekspresi bosan mereka dan juga posisi mereka yang kebanyakan berjongkok atau duduk. Charlotte juga melihat Gilang dibarisan depan dan sedang berjongkok.
"Charlotte?," kata seorang pria berkemeja putih dengan mantel hitam, "syukurlah kau datang!"
"Pak Manajer? A... ada apa di sini?"
"Nanti kujelaskan. Sekarang, kau yang bawa kunci guild, kan?"
"Aku bawa kuncinya..."
"Berikan padaku."
Charlotte merogoh saku rok panjangnya dan memberikan kunci pintu guild kepada Manajer. Manajer lalu mendekati pintu untuk membuka pintu guild. Gilang dan para pemburu di bagian depan barisan itu melihat Manajer membuka pintu. Satu per satu dari mereka lalu berdiri dengan kuda - kuda siap berlari memasuki guild.
"Baik para pemburu," kata Manajer, "silahkan masuk semua..."
Para pemburu berhamburan masuk ke dalam guild. Manajer dengan cepat menyingkir agar tidak terinjak - injak seperti tahun - tahun sebelumnya.
Gilang dan para pemburu lainnya berlari dengan fokus ke papan tugas. Di papan tugas itu sudah tertempel banyak tugas yang yang menanti untuk diambil. Gilang tidak akan terlalu pilih - pilih kali ini. Begitu juga dengan para pemburu yang lain karena mereka sangat membutuhkan uang setelah lama menganggur.
Gilang berhasil meraih sebuah kertas tugas. Ia lalu berguling sebelum ia tertindih atau diinjak - injak oleh pemburu yang lain.
"Aku dapat misi!," teriak Gilang girang di dalam hatinya.
Gilang berdiri. Ia kemudian memasukan kertas misi itu ke dalam mantelnya dan pergi ke meja resepsionis untuk menemui Charlotte.
"Restoran sudah buka?," tanya Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
This New World Is My Hunting Ground
FantasyGilang Jagakota adalah seorang pemuda yang datang ke sebuah Dunia Lain yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Karena kehidupannya yang kacau saat di dunia aslinya, ia memutuskan untuk menjadi seorang pemburu dan memulai awal yang baru. "Mangsa se...