Pagi hari yang cerah menyinari bumi Iberia bagian selatan yang damai dan tentram. Sinar mentari yang menyilaukan mata itu menyinari berbagai sudut daerah yang dapat ia jangkau. Salah satu bagian itu adalah Kota Casa del Sol dan Castillo de Marbella yang berdiri saling berdekatan. Kedua tempat itu kini masih menyiapkan diri mereka untuk hari pertama musim panas yang kini telah tiba.
Salah satu sinar matahari memasuki jendela sebuah kamar tidur di lantai kedua Castillo de Marbella. Sinar matahari itu membangunkan seorang demi human berambut biru yang awalnya sedang terlelap dalam tidurnya yang nyenyak. Wanita itu tersenyum ketika hal pertama yang ia lihat adalah suaminya yang sangat ia cintai yang kini sedang memeluknya erat - erat.
"Selamat pagi, Gilang," kata Dia yang sedang mengusapkan pipinya ke dada Gilang yang tidak dilapisi apapun.
Gilang, dalam keadaan setengah tidur, merasakan sesuatu mengusap dadanya. Ia agak membuka matanya dan mendapati istrinya sedang bermanja - manja dengannya. Gilang lalu memutuskan untuk memeluk Dia lebih erat sehingga pemburu itu dapat merasakan kedua buah dada telanjang Dia menyentuh perutnya. Di sisi lain, Dia dapat merasakan kehangatan tubuh dan detak jantung pasangannya dengan lebih jelas. Sesuatu yang membuat hati beserta pikirannya tenang.
"Gilang...," kata Dia lembut, "haruskah kita bangun sekarang?"
"Uhm... lima menit lagi," balas Gilang malas.
Dia tertawa kecil, "jawabanmu sama seperti Albany saat ia SD."
"Yah... terkadang kau terasa seperti seorang ibu dibandingkan istri," kata Gilang, "kau bisa menjadi ibuku, kau tahu?"
"Gilang, aku hanya lebih tua 13 tahun darimu. Tidak ada gadis 13 tahun yang melahirkan seorang anak."
"Eh...," Gilang terdiam sesaat sambil mencoba melakukan penghitungan di otaknya, "oh ya, kau benar."
Keduanya kembali terdiam untuk menikmati tubuh pasangan mereka. Gilang lalu sadar bahwa jam dinding kamar telah menunjukan pukul 7.30, Setengah jam sebelum guild memulai bisnis pertama mereka di musim panas.
"Dia," kata Gilang, "ayo kita siap - siap kerja. Setengah jam lagi guild buka."
"Baiklah," kata Dia yang masih saja menutup matanya, "tapi ada satu syarat."
"Apa?"
"Mandikan aku."
"Kenapa? Aku yakin kau bisa mandi sendiri."
"Bagian bawahku sangat lengket dan aku tidak yakin bisa membersihkannya sendiri," jawab Dia, "semuanya karena kau, jadi kau harus tanggung jawab."
"Hey, kau yang meminta kita kawin semalam, kan?"
"Aku sudah masuk musim kawin, jadi aku tidak bisa menolak panggilan itu," Dia lalu mengubah nada bicaranya menjadi nada mesum, "lagi pula aku bisa bantu membersihkan 'pedangmu' itu jika kau mau sebagai gantinya."
Wajah Gilang memerah memikirkan kata - kata mesum Dia. Sebagai seseorang yang telah berpengalaman dalam berumah tangga, mudah saja bagi Dia untuk menggoda Gilang jika ia sedang ingin. Bagi demi human itu, menggoda Gilang dan melihat reaksinya yang malu tapi ingin merupakan sesuatu yang cukup menyenangkan.
"Oh... sesuatu naik, tapi bukan gaji sekretarisku," Dia tertawa kecil saat sesuatu yang keras menyentuh pahanya, "jadi... kita sepakat?"
"Baiklah," Gilang akhirnya menyerah dengan hasratnya sendiri, "tapi kita harus cepat."
"Aku mengerti."
....
Sejak Gojiro bergabung dengan guild Castillo de Marbella, Gilang mempercayakan kepemimpinan kelompok kepadanya. Gojiro pernah berbicara kepada Gilang bahwa ia memutuskan untuk bekerja penuh sebagai pemburu dan akan selalu ikut dengan gurunya itu hingga ia pensiun atau tewas. Loyalitas, kesungguhan, serta kepercayaan Gilang kepadanya membuat Gilang percaya jika Gojiro akan memimpin Jan, Jean, dan Ise dengan baik dan benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
This New World Is My Hunting Ground
FantasyGilang Jagakota adalah seorang pemuda yang datang ke sebuah Dunia Lain yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Karena kehidupannya yang kacau saat di dunia aslinya, ia memutuskan untuk menjadi seorang pemburu dan memulai awal yang baru. "Mangsa se...