Ketenangan musim gugur mulai datang ke Carniola. Dedaunan coklat yang berguguran menjadi pertanda akan kedatangannya. Di saat musim gugur, lingkungan menjadi penuh dengan angin yang berhembus cukup kencang. Cuacanya juga tidak sepanas musim panas. Sehingga seluruh warga Carniola mulai beramai - ramai memakai mantel mereka.
Musim gugur adalah waktu yang tepat untuk menanam beberapa jenis tanaman seperti wortel, brokoli, dan selada. Dia memiliki sebuah kebun di belakang apartemen yang ia tanami dan rawat setiap hari. Wanita itu menanam sayur untuk dikonsumsi sendiri, sehingga ia bisa berhemat dalam membeli makanan. Gilang sering membantu Dia dalam merawat kebun, begitu juga Gojiro walau tidak sesering Gilang.
"Gilang, kau ingin ke mana?," tanya Dia saat ia melihat Gilang memakai mantel hitamnya.
"Kau bilang ingin menanam selada dan brokoli, kan?," kata Gilang yang sedang memegang sekop besar, "kau pasti butuh pupuk. Aku akan ambil kotoran Velvet untuk membuat pupuk."
"Velvet... kau namai kuda itu Velvet?"
"Um... ya, kau tidak suka namanya?," tanya Gilang, "kau boleh menamainya jika kau mau."
"Tidak apa, menurutku itu nama yang sangat bagus," Dia lalu mengubah topik pembicaraan, "oh ya, kakimu apa tidak apa - apa di bawa melakukan pekerjaan seperti itu?"
"Kakiku? Oh... hanya sakit sedikit saja. Aku akan istirahat jika tidak kuat."
"Um... Gilang, aku ingin minta maaf soal semalam. Aku seharusnya tidak memaksamu kawin sampai kakimu sakit seperti itu."
"Tidak apa," Gilang mengusap kepala Dia, "kemarin hari terakhir musim panas. Aku mengerti nafsumu sedang tinggi - tingginya, apa lagi kau tidak hamil. Jadi instingmu meminta untuk segera dihamili. Apa aku benar?"
"Oh, itu benar," Dia agak terkejut, "aku tidak menyangka kau mengerti tentang biologi demi human. Maksudku, hal semacam itu hanya kami yang bicarakan."
"Aku membaca beberapa buku biologi demi human. Ya... karena tunanganku adalah demi human, jadi aku harus tahu satu atau dua hal tentang demi human, kan?"
"Oh Gilang... kau membuatku malu," kata Dia tersipu.
"Ya sudah, aku akan mengambil pupuk dulu. Kalau aku sudah selesai, aku akan membantumu menanam biji tanamannya."
"Tidak usah, aku akan membantumu mengambil pupuk. Velvet membuang banyak kotoran. Kurasa aku harus membantumu."
"Kalau kau tidak keberatan, terima kasih."
Dia mengambil sebuah sekop dari gudang. Keduanya kemudian membersihkan kandang Velvet bersama - sama. Dia merasa sangat bahagia jika ia melakukan aktivitas apapun bersama dengan pria yang ia cintai itu. Tidak setiap hari ia bisa bersama - sama dengan Gilang yang memiliki jadwal yang cukup sibuk.
Di sisi lain, Gilang juga merasa senang bisa menghabiskan waktu luangnya bersama dengan Dia. Ia memang sengaja mengambil cuti beberapa hari setiap kali selesai berburu hanya untuk berada di samping Dia. Gilang sangat menyukai pekerjaannya sebagai pemburu, namun ia juga sering merasa jenuh. Berada di dekat demi human itu membuat perasaannya menjadi tenang dan damai, sesuatu yang membuatnya kembali bersemangat bekerja.
"Huh... akhirnya selesai juga," kata Gilang setelah ia dan Dia selesai membersihkan kandang Velvet.
"Ingin kuambilkan minuman?," tawar Dia.
"Boleh," kata Gilang dengan anggukan.
Dia tersenyum kepada Gilang sebelum dirinya masuk ke dalam apartemen untuk mengambil minuman. Dia lalu kembali dengan dua cangkir teh dengan campuran bunga krisan untuknya dan Gilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
This New World Is My Hunting Ground
FantasyGilang Jagakota adalah seorang pemuda yang datang ke sebuah Dunia Lain yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Karena kehidupannya yang kacau saat di dunia aslinya, ia memutuskan untuk menjadi seorang pemburu dan memulai awal yang baru. "Mangsa se...