The Gate to Afterlife (part 2)

16 5 1
                                    

Yomutsu Hirasaka adalah sebutan bagi penduduk lokal Shimane untuk sebuah gerbang yang tiba - tiba muncul di salah satu sisi hutan sekitar. Sebelumnya, gerbang yang juga berada di dekat sebuah kuil itu tidak pernah ada. Namun tiba - tiba gerbang itu muncul saja entah dari mana. Kepala dan penjaga kuil tidak dapat menjelaskan apa yang terjadi karena mereka juga tidak memiliki ide sama sekali tentang asal dan usul gerbang itu. Bahkan, pihak kuillah yang pertama kali melaporkan keberadaan gerbang tersebut.

Kehadiran gerbang misterius itu menarik perhatian Inoue no Masamune, daimyo Shimane. Ia telah mengirim beberapa prajurit dan pelajar untuk meneliti gerbang tersebut. Akan tetapi, setiap orang yang dikirim ke dalam gerbang itu tidak pernah kembali. Bahkan para samurai dan pemburu lokal tidak ada yang kembali setelah memasuki gerbang itu.

Inoue no Masamune lalu meminta saran kepada Asakura Akira yang kebetulan sedang berada di Shimane bersama dengan keluarganya. Akira teringat dengan Gilang dan menyarankan untuk mempekerjakan Gilang untuk menyelidiki gerbang tersebut. Inoue no Masamune teringat kembali oleh Gilang dan keberhasilan pemburu itu dalam memburu Bakekujira. Daimyo Shimane itu lalu menulis gulungan kepada Gilang dan di sinilah Gilang kini berada bersama dengan murid - murid pilihan beserta anak tirinya berdiri di depan gerbang itu di tengah malam.

"Tuan Inoue, sebuah kehormatan bagi saya karena bisa bekerja kembali untuk anda," kata Gilang sambil menundukan kepalanya saat ia menemui Inoue no Masamune di lokasi kejadian.

"Tuan Jagakota, aku sangat senang kau sendiri yang menjawab panggilanku," kata Tuan Inoue, "aku dengar dari seorang temanku kau memiliki guild sendiri sekarang di Iberia."

"Itu benar, Tuan Inoue. Aku baru saja membuatnya beberapa bulan yang lalu."

"Aku juga dengar dari Suzuka kalau kau telah menikah dengan Nyonya Tanahmu. Selamat ya..."

"Terima kasih, putri anda benar," Gilang tersenyum, "aku mendengar dari istriku jika putri anda sudah menetaskan telur. Selama Tuan Inoue..."

Tuan Inoue lalu tersenyum, "baiklah, sekarang ikut denganku. Kita bicara soal bisnis."

Tuan Inoue mengantar pemburu itu menuju Yomutsu Hirasaka. Yomutsu Hitasaka terlihat seperti sebuah gerbang torii yang biasa menjadi gapura di pintu masuk kuil atau sebagai sesuatu yang dipasang di tengah laut. Hanya saja tidak seperti torii biasa yang berwarna merah, Yomutsu Hirasaka memiliki warna hitam yang merupakan warna yang tidak lazim untuk sebuah torii.

"Ini dia, Yomutsu Hirasaka," kata Tuan Inoue, "terlihat seperti gerbang biasa, tapi gerbang ini akan mengantarmu ke suatu tempat yang sangat asing."

"Tempat seperti apa?"

"Aku tidak tahu. Tidak pernah ada yang kembali untuk bercerita."

Gilang berbalik ke murid - murid dan Albany yang tengah berdiri di belakangnya. Ia memasang gestur yang meminta mereka untuk diam di tempat sebelum diperintahkan. Gilang kemudian mendekati gerbang itu secara perlahan. Gilang memiliki perasaan aneh saat ia cukup dekat dengan gerbang itu. Gerbang itu seolah memintanya untuk memakai mode gelapnya. Gilang tidak memiliki alasan yang kuat untuk memakai mode gelap. Tapi insting Gilang mendorongnya untuk memakai bentuknya yang lain itu.

Satu langkah mendekati jarak satu meter ke torii itu. Gilang tiba - tiba merasakan sebuah tarikan yang kuat yang menghisapnya ke dalam. Gilang berusaha untuk melawan hisapan itu, namun hisapan itu sangat kuat. Kaki Gilang yang awalnya menapak tanah tiba - tiba terangkat dan ia masuk ke dalam sebuah portal di dalam gerbang itu dan menghilang bersama portal tersebut. Prajurit, peneliti, rombongan Gilang, dan Tuan Inoue sendiri terkejut melihat Gilang yang tiba - tiba menghilang bersama dengan portal itu.

This New World Is My Hunting GroundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang