Nightmarish Autumn (part 4)

38 7 0
                                    

Ketegangan masih membayangi Kota Carniola dan daerah sekitarnya di hari ketiga serangan Mantikora. Fakta bahwa tidak ada laporan korban jiwa kemarin malam tidak mengubah apapun menjadi lebih baik. Malahan, para penduduk mulai menjadi paranoid karena berpikir mahluk itu pasti sedang merencanakan sesuatu. Dengan pikiran seperti itu, mereka mengambil kesimpulan bahwa mahluk itu adalah mahluk yang cukup pintar.

Tapi kekhawatiran penduduk sedikit berkurang ketika dua orang bangsawan dari Westphalia datang bersama dengan 3.000 orang prajurit. Kedua orang bangsawan itu bernama Pangeran Imagawa Katsumasa dan Putri Imagawa Ryoko.

Pangeran Katsumasa adalah seorang pemimpin prajurit infantri yang brilian dan karismatik. Dibesarkan di lingkungan kerajaan dengan militer sebagai pendidikan dasar, Pangeran Katsumasa telah pergi bertempur di usia yang masih cukup belia, yaitu 16 tahun. Karir militer selama 10 tahun telah membentuknya menjadi pribadi yang pantang menyerah dan penuh perhitungan. Selain itu, Pangeran Katsumasa juga merupakan calon Pangeran Carniola yang baru jika kakaknya, Pangeran Kanemoto, naik tahta menjadi Raja Westphalia.

Di sisi lain, Putri Ryoko adalah yang paling muda dari tiga bersaudara kerajaan yang artinya adalah adik dari Pangeran Kanemoto dan Pangeran Katsumasa. Putri Ryoko adalah perempuan yang cantik jelita, tapi dia adalah seorang yang pemalu namun dapat berubah menjadi sedikit gelap. Sebagai seorang penyihir yang dilatih sejak kecil, Putri Ryoko menguasai berbagai macam ilmu sihir tingkat lanjutan dengan sihir nekromansi sebagai fokus utamanya.

"Hoh... sepertinya kita disambut baik oleh orang - orang di sini," kata Pangeran Katsumasa saat kereta kuda keduanya baru sampai di balai kota.

"Benar...," kata Putri Ryoko dengan anggukan pelan.

Pangeran Katsumasa melambaikan tangannya sambil tersenyum melalui jendela kereta kuda kepada orang - orang yang bertepuk tangan kepada mereka. Sementara itu, Putri Ryoko hanya tersenyum kecil sambil melambai tangan pelan.

"Ko-chan," kata Pangeran Katsumasa yang mengangkat topi Putri Ryoko sedikit "kau seharusnya mengangkat topi capingmu itu saat menyapa orang."

"Onii-chan!," Putri Ryoko dengan marah menurunkan kembali topi capingnya.

Pangeran Katsumasa tertawa keras. Ia lalu mencubit pipi adiknya itu dan terus tertawa hingga puas.

"Pak kusir," panggil Pangeran Katsumasa dari sebuah jendela kecil, "percepat kereta kudanya. Aku dan Ko-chan ingin bertemu dengan kakak kami sekarang."

"Baik, oji-sama."

....

Sementara itu, setelah melaporkan apa yang ia lihat semalam Gilang diminta oleh Perwira Ackner untuk melaporkan hasil pelacakannya semalam langsung kepada Pangeran Carniola, Imagawa Kanemoto. Gilang sebenarnya merasa sangat lelah. Tubuhnya terasa sangat kaku dan matanya bengkak karena kurang tidur. Setelah ini, Gilang merasa bahwa mandi air panas dan tidur hingga malam adalah kombinasi yang akan terasa sangat menyenangkan.

"Demikian laporan saya, Yang Mulia," kata Gilang yang telah memberikan laporannya.

"Terima kasih atas laporannya, Tuan Jagakota," kata Pangeran Kanemoto, "jasa kalian berdua terhadap negara akan kuhargai."

"Yang Mulia," kata Perwira Ackner, "haruskah aku mengatakan hal ini kepada para perwira yang lain?"

"Untuk sekarang, aku rasa itu tidak diperlukan, Perwira Ackner. Tidak sampai 3.000 prajurit Westphalia yang kuberi tahu kemarin datang membantu kita."

Tiba - tiba, seorang pengawal kepangeranan mengetuk pintu kantor Pangeran Kanemoto. Pangeran Kanemoto lalu mengizinkan pengawal itu masuk ke kantornya.

This New World Is My Hunting GroundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang