Beasts of Gevaudan (part 2)

54 10 0
                                    

Istana Gevaudan adalah sebuah istana yang berada di tengah - tengah Kepangeranan Gevaudan, negara koloni yang didirikan oleh Negara Kota Normandia di Breitagne Timur. Istana ini tidak terlalu besar atau pun megah seperti istana di Carniola. Istana itu hanya berupa sebuah rumah besar berwarna putih dengan beberapa kamar di lantai dua untuk pangeran dan keluarganya.

Gilang kini berada di kantor Pangeran Gevaudan yang berada di dalam istana itu bersama dengan empat orang pemburu lainnya. Seperti yang dikatakan oleh utusan, mereka di bawa ke sana untuk menandatangani kontrak perburuan.

Sementara gurunya menandatangani kontrak, Gojiro menunggu di taman istana. Hujan tidak turun di Gevaudan saat pagi tadi, sehingga Gojiro membaringkan tubuhnya di bawah sebuah pohon yang rindang tanpa perlu khawatir mantelnya basah. Sambil berbaring, Gojiro menatap langit dan melihat awan - awan berwarna putih yang bergerak dihembuskan oleh angin. Mulailah oni muda itu melamun.

"Bagaimana kabar di rumah ya?," lamun Gojiro saat ia melihat ke langit, "aku akan minta izin cuti kapan - kapan."

Sambil bersantai, Gojiro merasakan hembusan angin yang bertiup dengan lembut di udara. Perlahan, matanya mulai menutup dan ia akhirnya tertidur. Tapi, tidurnya itu tidak lama karena Gilang datang dan membangunkannya.

"Heh, bos?," Gojiro menguap dan merapihkan rambutnya.

"Bangun Gojiro," Gilang mengulurkan tangan untuk membantu Gojiro berdiri, "kita harus pergi ke desa di pinggir kota sekarang."

....

Desa Gevaudan, sebuah desa yang dinamai sesuai nama kotanya, adalah sebuah desa kecil yang biasanya tenang dan damai. Penduduk desa ini sebagian besar adalah penduduk asli Gevaudan yang berasal dari suku Galia yang  meninggalkan suku mereka di pedalaman. Selain itu, ada juga minoritas pendatang dari Normandia yang hidup damai dengan suku Galia.

Desa ini banyak memproduksi gandum dan kentang yang menjadi makanan pokok dan komoditas eksport. Selain itu, desa ini juga memproduksi anggur yang akan digunakan sebagai bahan dasar kismis dan wine, serta berbagai macam sayuran.

Para pemburu yang mengikuti perburuan tinggal bersama dengan para warga Gevaudan di rumah mereka. Gilang dan Gojiro dipersilahkan untuk tinggal bersama dengan seorang guru SMP bernama Tuan de Lomrey di rumahnya yang berada di pinggiran desa.

"Terima kasih karena kalian sudah mau datang ke desa kami untuk memburu para iblis itu," kata Tuan de Lomrey.

"Tidak apa, kami senang bisa datang membantu," kata Gilang.

"Selama kalian di sini, silahkan gunakan apapun yang ada di rumah ini. Ya... selain kasurku tentu saja."

Tuan de Lomrey memakai topi serta tas selempang. Ia membuka pintu rumahnya dan pamit kepada kedua tamunya itu untuk meninggalkan rumahnya sebentar.

"Pria terpelajar yang sopan," kata Gojiro, "bagaimana menurutmu, bos?"

"Dia... orang baik. Itu kesanku, tentu saja," kata Gilang. Ia lalu melihat ke ranjanh tidur tempat mereka tidur, "Gojiro, kau ingin tidur di atas atau di bawah?"

"Kau saja yang duluan, bos."

Gilang melepas tasnya dan melempar benda itu ke kasur atas. Gilang lalu menaiki tangga kasur itu dan merebahkan tubuhnya yang kelelahan. Gojiro melakukan hal yang sama dengan tasnya, kecuali ia melemparnya ke kasur bawah. Oni muda itu lalu ikut merebahkan tubuhnya di kasur bawah.

"Gojiro, kita akan mulai bekerja nanti malam," kata Gilang yang sudah mulai memejamkan matanya, "kita sebaiknya tidur sekarang."

Gojiro mengangguk dan ikut memejamkan matanya. Tidak lama kemudian, kedua pemburu itu telah tertidur pulas untuk mempersiapkan diri mereka.

This New World Is My Hunting GroundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang