The Gate to Afterlife (part 1)

13 5 1
                                    

Sebuah gulungan tergeletak di atas meja kerja Gilang pagi itu. Sebuah benda yang tidak biasanya terdapat di Iberia. Gilang membuka gulungan itu untuk membaca isi gulungan itu. Gulungan itu ditulis dengan huruf kanji menggunakan sebuah tinta yang sangat pekat dan ditulis di atas sebuah kertas dengan kualitas yang sangat bagus. Itu artinya, pengirim gulungan ini adalah seseorang yang sangat penting dan isi surat ini juga sangat penting.

"Sayang, siapa pengirim gulungan ini?," tanya Gilang setelah ia selesai menginspeksi gulungan itu.

"Aku tidak tahu. Ada nama pengirim di gulungan itu, tapi aku tidak bisa membacanya," kata Dia.

Gilang tahu harus meminta bantuan siapa untuk membaca gulungan itu. Ia lalu keluar dari kantornya untuk mencari Gojiro. Gilang lalu menemukan Gojiro sedang berbicara dengan Charlotte di meja registrasi yang sedang sepi. Belakangan Gilang sering melihat keduanya berbicara dengan satu sama lain dan keduanya sangat menikmati pembicaraan mereka. Gilang tidak terlalu tahu ada apa di antara mereka. Tapi melihat murid pertamanya itu senang adalah hal yang bagus untuknya.

"Gojiro," panggil Gilang.

Gojiro melihat Gilang. Ia kemudian berbicara sebentar kepada Charlotte sebelum ia mendekati gurunya itu.

"Bos," respon Gilang.

"Bisa kau bantu aku membaca ini?," tanya Gilang sambil menyerahkan gulungan itu kepada Gojiro.

Gojiro membaca surat itu. Ia lalu membacakan kesimpulan berita itu kepada Gilang.

"Bos, surat ini berasal dari daimyo Shimane," kata Gojiro, "ini surat yang sangat penting."

"Benarkah? Apa isinya?"

"Ini... sebuah tugas," jawab Gojiro, "dan nilainya sangat besar."

"Tugas?"

Gojiro mengangguk, "kita diminta untuk melakukan investigasi ke sebuah... gerbang."

"Gerbang?"

"Ini sangat aneh. Di sini dikatakan sebuah gerbang ke dunia lain."

"Hanya investigasi, kan?"

"Oh, dan kita diharuskan menangkap mahluk hidup apapun yang berasal dari dunia lain itu."

"Begitu ya... mungkin sesuatu yang penting jika daimyo sendiri yang menulis ini. Apa aku diminta datang langsung ke sana?"

"Daimyo menulis ini sendiri lengkap dengan cap kekuasaannya. Daimyo pasti ingin Bos datang langsung ke sana."

"Baiklah..." Gilang tampak berpikir sebentar, "Gojiro, katakan pada Ise dan Jean untuk mengemasi barang - barang bawaan mereka. Kita akan ke Shimane dua hari lagi."

....

Perjalanan dari Estepona ke Shimane adalah perjalanan yang cukup panjang. Dengan kapal uap, mereka perlu waktu selama dua setengah minggu untuk mencapai Shimane. Waktu tempuh yang sangat panjang bahkan dengan kapal uap. Bersama dengan Jan, Gilang mempersiapkan segala logistik yang diperlukan untuk bertahan selama dua setengah minggu di laut.

Makanan adalah salah satu faktor yang paling penting. Untuk menjawab perlunya makanan yang tahan lama, makanan kaleng serta makanan kering dan makanan asap adalah makanan yang layak untuk dibawa. Air minum juga adalah sesuatu yang penting, sehingga tong - tong air dalam jumlah banyak juga disiapkan untuk keperluan pelayaran.

"Ayah," kata seseorang kepada Gilang yang sedang bersantai di dek kapal.

"Albany, ada apa?," tanya Gilang.

"Terima kasih sudah mengajakku ke Shimane."

"Kau sudah bekerja keras selama di militer. Kau pantas mendapatkan liburan."

This New World Is My Hunting GroundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang