Bakekujira (part 2)

84 12 0
                                    

Shimane adalah sebuah provinsi yang berada di sebelah barat Kekaisaran Kansai. Shimane telah dikuasai oleh Keluarga Inoue selama 100 tahun sebagai hadiah dari Kaisar Kansai karena generasi pertama dari keluarga Inoue yang menguasai Shimane memihak pada Kaisar saat perang saudara.

Shimane adalah provinsi yang mementingkan hasil maritim. Tidak seperti mayoritas provinsi di Kansai yang mementingkan hasil bumi dari pertanian. Shimane dikenal sebagai penghasil minyak ikan paus dan baru - baru ini, industri pembuatan sabun.

Suzuka lahir dari keluarga penguasa Shimane, atau daimyo Shimane, sebagai anak kedua dengan seorang kakak dan empat orang adik. Meski lahir dari keluarga bangsawan, tapi Suzuka yang beranjak remeja tidak menyukai kehidupan bangsawan yang ketat dan penuh aturan. Karena itu, ia melarikan diri ke Carniola dan mulai hidup sebagai penulis novel dan artikel di sebuah koran swasta. Kehidupannya memang jauh lebih sulit, tapi dia bahagia dan tidak ingin pulang.

Tetap saja, Suzuka, walaupun ia tidak suka kembali ke tempat asalnya, harus kembali ketika ayahnya menulis surat yang memaksanya untuk pulang. Dia tidak membenci Shimane, ia mencintai tempat itu. Sehingga ia senang - senang saja ketika memijakan kaki di tanah kelahirannya tersebut.

Demi human gagak itu menghirup nafasnya dalam - dalam begitu turun dari kapal, "pada akhirnya aku kembali lagi, huh?"

"Kau sepertinya tidak suka di sini," kata Nyonya Idenberg, "ada apa?'

"Oh tidak, bukan seperti itu. Aku senang bisa pulang. Hanya saja... aku pasti lebih senang jika bukan karena perintah orangtuaku."

"Masalah dengan orangtua ya...," kata Nyonya Idenberg, "pernahkah kau membicarakannya dengan mereka?"

"Jika saja semudah itu..."

"Itu memang mudah. Kau hanya perlu ungkapkan pendapatmu dan bicarakan dengan mereka," saran Nyonya Idenberg. Ia melihat Suzuka tidak yakin dengan ekspresi tidak yakin. Ia lalu menambahkan, "yakin saja. Aku dan anak - anakku sering melakukannya dan hubungan kami baik - baik saja."

"Nyonya tidak mengerti. Aku dan keluargaku bukan keluarga biasa. Semua yang kami lakukan harus memperhatikan nasib dan keberlangsungan klan kami. Aku jelas tidak punya hak berpendapat tentang keinginanlu."

Nyonya Idenberg terdiam. Ia tidak berpikir bahwa keluarga Suzuka adalah keluarga yang sangat rumit. Merasa ia tidak bisa membantu apa - apa lagi, Nyonya Idenberg hanya menepuk bahu Suzuka sebagai bentuk simpati kepadanya.

Tidak lama kemudian, Gilang mendekati keduanya. Ia terlambat karena harus membawa peralatan berburunya yang banyak dan cukup berat.

"Maaf membuat kalian menunggu," kata Gilang.

"Tidak masalah," kata Suzuka.

"Selanjutnya kita ke mana?," Gilang lalu menunjuk kastil besar yang berada di tengah kota, "apa kita akan ke sana?"

"Tidak dengan pakaian seperti ini," kata Suzuka, "ikut denganku."

Suzuka lalu mengajak mereka ke pusat kota. Tempat itu sangat ramai oleh orang - orang yang sepertinya sedang menyiapkan sebuah festival. Ia melihat orang - orang mendirikan tenda makanan di sepanjang jalan menuju sebuah kuil yang berada di atas sebuah bukit dan juga melihat orang - orang menggantung lampion di sepanjang jalan.

"Apa sesuatu akan terjadi?," tanya Gilang.

"Oh, hanya festival musim semi," jawab Suzuka, "kalau tidak salah, musim dingin Shimane baru saja selesai."

"Sepertinya seru," tambah Nyonya Idenberg, "bagaimana kalau kita berkunjung nanti malam?"

"Um... baiklah, pasti seru," balas Suzuka.

This New World Is My Hunting GroundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang