Udara pegunungan yang berangin sejuk namun beriklim panas adalah hal pertama yang Gilang dan keempat muridnya rasakan ketika ketika mereka sampai di sebuah negeri bernama Maghrebi. Maghrebi adalah sebuah negeri berjuluk negeri seribu kubah karena semua bangunan di sana memiliki atap berbentuk kubah. Maghrebi dikelilingi oleh gurun pasir tandus di timur, selatan, dan barat yang memisahkan wilayah Maghrebi dengan wilayah savannah yang liar. Di utara Maghrebi, terdapat sebuah pegunungan yang sekarang menjadi area perburuan Gilang dan timnya.
Sekarang Gilang dan keempat muridnya sedang menginap di salah satu rumah warga kaki pegunungan. Rumah itu berada di sebuah pedesaan yang hijau dan subur, berbeda dengan sisi - sisi tersebut Maghrebi.
"Singa Hitam?," tanya Tuan Rumah saat ia dan Gilang sedang berbicara.
"Itu benar," Gilang mengangguk, "aku dengar di sini ada seekor singa hitam. Apakah Tuan tahu tentang hewan itu?"
"Hm... tentu saja. Ada beberapa ekor singa hitam di bagian bawah gunung. Memangnya kenapa?"
"Aku dan timku dikirim oleh Raja Iberia untuk menangkap seekor singa hitam hidup - hidup," jawab Gilang.
"Oh... bagus," Tuan Rumah mengusap matanya yang berwarna kekuningan, "jika Tuan ingin tahu, seekor singa hitam mulai turun dari gunung dan menyerang hewan ternak kami. Belum ada penduduk kampung yang menjadi korban. Tapi kehadirannya membuat kami sulit tidur dengan tenang."
"Baik, aku dan timku akan mengurus singa ini secepatnya. Tuan tenang saja."
"Aku senang mendengarnya," Tuan Rumah lalu berdiri dari bangkunya, "jika Tuan perlu sesuatu dari Kota Maghrebi, aku akan membawakannya untuk Tuan dan tim."
"Tuan serius? Maksudku, kami perlu tiga jam jalan kaki untuk sampai ke sini dari Maghrebi."
"Tuan, aku adalah seorang demi human alap - alap kawah, demi human tercepat di dunia. Aku bisa ke Maghrebi hanya dalam satu atau satu setengah jam. Hanya saja... jangan memintaku membeli barang yang berat."
"Untuk sekarang kami tidak perlu apapun. Tapi apakah ada tukang besi di sini?"
"Ada."
"Kalau begitu aku perlu kandang besi untuk seekor singa," kata Gilang, "oh, dan aku perlu peta pegunungan."
"Kami tidak punya peta pegunungan, tapi kami akan sediakan kandang besi yang anda pesan."
....
Keesokan harinya setelah mereka mendapatkan cukup istirahat, Gilang beserta tim pergi menaiki bagian bawah pegunungan untuk mencari singa hitam. Raja Iberia memberikan empat syarat. Syarat - syarat itu adalah singa hitam harus berukuran besar, hidup, harus jantan, dan sehat. Syarat yang cukup mudah dan tidak memberatkan untuk syarat dari seorang raja. Jauh dari apa yang Gilang pikirkan.
"Guru, kau pernah berburu seekor singa?," tanya Jan.
"Um... pernah. Seekor singa yang besar dan licik. Aku perlu seminggu di alam liar untuk menangkapnya."
"Satu minggu?"
"Itu satu singa jantan yang sangat spesifik. Singa yang kita buru cukup umum dan mudah diburu, jadi mungkin hanya perlu tiga atau empat hari untuk mencarinya," kata Gilang, "ya... dengan cara yang mudah, tentu saja."
"Cara yang mudah?"
"Ada cara lain yang cepat dan mudah, tapi terlalu beresiko. Aku tidak mau anggota timku ada yang terluka karena misiku."
"Caranya?"
"Buru seekor rusa, lalu kita gunakan darahnya untuk melumuri salah satu dari kita sebagai umpan. Saat singanya muncul, anggota yang tersisa melempar tali ke singa itu dan mengikatnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
This New World Is My Hunting Ground
FantasyGilang Jagakota adalah seorang pemuda yang datang ke sebuah Dunia Lain yang belum pernah ia kunjungi sebelumnya. Karena kehidupannya yang kacau saat di dunia aslinya, ia memutuskan untuk menjadi seorang pemburu dan memulai awal yang baru. "Mangsa se...