Di ingatkan untuk vote sebelum membaca enjoy....
•HAPPY READING•
Kini mereka sudah berada di sekolah. Abryal dkk dan Kyra dkk sedang merencanakan sesuatu.
"Nanti kita suruh dia ke gudang, kalo bisa sendiri!" Ucap Abra dengan wajah datarnya.
Mereka menyuruh salah satu nerd untuk memanggil Luna.
"Panggilin orang yang namanya Luna!" Ucap Abryal dingin.
"I i iya k ka" ucap nya patuh, lalu pergi dari gudang itu.
"Biasanya aja kali ryal, kan jadi nya ketakutan dia hahaha" kekeh Candra dan dibalas deheman oleh Abryal.
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan Luna sendiri. Muka nya tampak biasa saja, tapi belum tentu hati nya yang ketakutan sejak tadi.
(Flashback on)
Anak nerd itu memanggil Luna yang sedang mengobrol dengan dayang dayang nya.
"K k ka L luna d dipanggil k ka a abryal" ucapnya gelagapan.
"Hah? Ngapain?" Ucap Luna dengan kening berkerut.
"Udeh Sono ikutin aja! Penting kali!" Ucap salah satu dayang dayang nya.
"Oh yauda" ucap nya lalu mengikuti arah jalan nerd itu.
"Ngapain ke gudang?" Ucap nya.
"G g gatau k ka" ucap nerd itu, lalu pergi meninggalkan Luna sendiri.
"Sialan" gumam nya, lalu masuk ke dalam gudang itu.
(Flashback off)
"tante tante nya udah Dateng nih! Uhuyy!!" Ucap Candra dan dibalas tawa keras oleh mereka semua.
"HAHAHHAHAH" tawa mereka pecah seketika.
"K kalian ngapain nyuruh gua kesini?" Ucap nya agak gelagapan.
"Santai! Kita cuman mau main main doang kok!" Ucap Abra dan semua nya mengangguk semangat.
"Humm" ucap Nara sembari mengelilingin tubuh Luna.
Seketika buluk kudu Luna merinding.
"Mau di tusuk sebelah mana?" Tanya Nara.
"T t tusuk apansih?" Ucap nya gelagapan dan dibalas kekehan oleh Nara. Jangan salah, kekehan Nara yang lumayan mengerikan itu, membuat siapa saja bulu kuduknya merinding seketika.
"Tusuk pake apa ya??" Ucap Ayu, ayu juga berkeliling di tubuh Luna. Membuat Luna pucat pasi.
"Ga asik kalo main tusuk ah!" Bantah Bian dengan kekehannya.
"Gimana kalo kita bermain main dulu?" Tanya Nara dengan dingin, membuat suasana di gudang semakin mencekam.
"Rambut Lo baguss" ucap Ayu sembari memegang rambut Luna.
"Coba gua mau pegang!" Ucap Vita dengan semangat.
Lalu Vita memegang rambut Luna dengan halus, lama kelamaan semakin..
SRETT...
BUGH...Vita menarik rambut Luna dengan kencang dan alhasil tubuh Luna terjatuh.
"Aw" rintih Luna kesakitan.
"HAHAHHAHA" tawa mereka menggelegar ketika mendengar Luna kesakitan.
Tiba tiba Vira datang dan langsung mencekam pipi Luna dengan sangat kasar lalu mehempaskan nya sehingga pala Luna terbentur lantai.
"Aw" rintih Luna semakin kencang ketika kepala nya mengeluarkan cairan bewarna merah.
"Ini belum seberapa!" Ucap Kyra dingin.
Lalu Kyra menendang perut Luna dengan kencang membuat Luna muntah darah. Menjijikan.
"Kurang woi kurang!" Kompor candra.
Lalu abryal berjalan ke arah Luna. Mencekam pipi Luna erat erat.
"INI BELUM SEBERAPA APA YANG DIRASAIN DIRA SEKARANG BAJINGAN!" bentak Abryal dingin. Membuat suasana semakin mencekam.
"Aw hiks" tangis Luna pecah dan membuat Kyra dkk semakin gencar untuk memberikan bogeman yang lezat.
PLAK PLAK
"Ini dari gua" ucap Kyra.
PLAK PLAK
"Ini dari gua" ucap Vita.
PLAK PLAK
"Ini dari gua" ucap Vira.
PLAK PLAK
"Ini dari gua" ucap Ayu.
PLAK PLAK
"Ini dari gua" ucap Nara.
PLAK PLAK
"Ini dari gua" ucap Delya.
"Wait satu lagi, ini dari Dira" lanjutnya
PLAK BUGH....
"S s s salah g g gue a a apa?" Tanya Luna sembari menahan sakit.
"MASI TANYA LO BANGSAT, SALAH LO KARNA LO BUAT DIRA KECELAKAAN DAN MENGHILANG SAMPE SAAT INI BRENGSEK!" Bentak Abryal dengan kesal membuat Luna diam.
Setelah itu Luna merasakan sakit di kepala, sampai semua nya gelap. Luna pingsan di tempat, membuat Kyra dkk puas sepuas puasnya.
"Bawa dia ke UKS, minta salah satu anak PMR buat ngobatin luka dia!" Ucap Kyra. Mereka semua mengangguk dan mengangkat tubuh Luna untuk dibawa ke UKS.
Untung saat ini jam pelajaran masih berjalan, jadi keadaan di koridor sepi.
Walaupun mereka sudah membaku hantam Luna, tapi mereka tidak akan membiarkan Luna mati sebelum Dira di temukan. Biar Dira yang membalas.
BRAK
Pintu di buka oleh Nara. Wajah salah satu anggota PMR terkejut ketika melihat Luna penuh lebam.
"I i ini k kenapa k ka?" Tanya anggota PMR itu.
"Habis di keroyok" balas Abra santai, sedangkang anggota PMR itu sudah melototkan matanya tanda kaget.
"Biasanya aja kali, obatin, jangan biarin guru tau!" Ucap Kyra dingin membuat anggota PMR itu otomatis mengangguk patuh.
Lalu abryal dkk dan Kyra dkk pergi meninggalkan UKS.
"Jelek banget muka nya" kekeh anggota PMR itu pas melihat wajah Luna babak belur.
Lalu anggota PMR itu membersihkan luka Luna.
-TBC-
satu kata buat Dira
satu kata buat Abryal
satu kata buat Abryal dkk
satu kata buat Dira dkk
satu kata buat Luna
satu kata buat Abigail
satu kata buat Rios
terimakasii readers yang udah setia nungguin cerita ABRYAL makasii, makasiii bayy
semuaaaa.....
.
See youu next part 🙋
KAMU SEDANG MEMBACA
ABRYAL(End)
Teen FictionCOMPLETED (SILAHKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) #AuthorNote : If you reading this story on any other platform OTHER THAN WATTPAD, You're very likely to be at risk of a MALWARE ATTACK. If you wish to read this story in it's ORIGINAL, SAFE, FORM, PL...