Tinggalin jejak di cerita kita ya ok trims-🙏🏻
•HAPPY READING•
Setelah di antar oleh Abra tadi, Dira merasa badan nya lemas sekali. Sebab tadi dia hujan hujan di taman.
Dira menaruh telapak tangan nya di jidatnya.
"panas" ucapnya lalu mengambil obat yang berada di lemari atasnya.
Setelah ia tidur, sampai malam.
"Dira bangun sayang!" Ucap lestari sambil mengetuk pintu kamar Dira.
Tak kunjung mendapat jawaban, mama Dira membuka pintu kamar anaknya yang tidak dikunci.
"Anak gadis kok masih tidur!" Ucap nya sambil bersedekah dada.
"Sayang ayo bangun!" Ucap lestari sekali lagi.
Tak kunjung ada gerak gerik akan bangun, lestari mehampiri dan menggoyangkan tubuhnya.
"Astaga panas banget badan kamu sayang!" Pekik lestari.
"PAPA DIRA SAKIT!" teriak lestari menggelegar disetiap sudut ruangan.
"Astaga Dira kenapa mah?" Panik Hendrawan lalu menggotong tubuh anaknya untuk dibawa ke dokter.
Sesampainya di rumah sakit Papa Dira langsung menteriaki dokter dan suster yang sedang berlalu lewat.
"DOKTER DOKTER!" teriak Hendrawan sambil menaruh anaknya di atas brankar.
"Iya tuan Hendrawan kami akan membawa anak bapa segera ke IGD" ucap salah satu suster itu lalu mendorong brankar Dira ke IGD.
Kalau kalian tanya kenapa suster tadi memanggil ia Tuan, karna papa Dira yang mempunya rumah sakit itu yang bernama _Rumah Sakit Sejantera_.
Cklek
Pintu IGD terbuka menampilkan dokter yang tadi menangani Dira.
"Dengan keluarga pasien" ucap dokter itu.
"Saya" ucap kedua orang tua itu.
"Oh tuan Hendrawan dan nyonya lestari, anak tuan dan nyonya hanya mengalami demam ringan" ucapnya membuat kedua orang tua itu bernafas lega.
"Tapi saya harapkan untuk dirawat malam ini, dan besok boleh pulang" ucapnya lalu berlalu pergi, sebelum pergi ia membukakan badan nya terlebih dahulu. Lestari dan Hendrawan hanya menganggukkan kepala nya tanda mengerti.
Cklek
Pintu ruangan bernuansa warna putih itu terbuka, yang pertama kali tercium adalah bau bau obatan yang pasti nya Dira tidak suka.
"Sayang kamu udah bangun" ucap lestari lembut sambil mengelus puncak kepala diri.
"Dira mau minum mah" ucapnya lemah, lestari segera mengambil gelas yang berada tepat di samping Dira.
"Kamu kenapa bisa begini sayang?" Tanya papa Dira a.k.a Hendrawan.
Dira bingung harus jujur atau berbohong.
Dira memilih jalur berbohong saja. Mungkin abryal memiliki kepentingan yang sangat penting sehingga harus meninggalkan Dira di taman di saat hujan.
"Dira cuman main hujan kok lah" ucapnya dengan nada rendah membuat kedua orang tua itu tersenyum kepada anaknya.
"Untung papa sama Mama ga curiga" batin nya.
"Bukannya kemarin Dira pergi dengan abryal ya?" Batin papa Dira.
"Masa abryal biarin dia main hujan hujan ya?" Batin mama dira.
"Ko jadi batin batinan gini sih author!" Kesal Dira membuat author terkekeh.
(Back to topik)
Jam sekarang menunjukan pukul 23.00. Dira tak kunjung ingin tidur. Hatinya merasa tidak enak.
Dira membuka hp nya hanya sekedar melihat drama Korea yang kapan akan tayang.
Tapi sebuah notifikasi yang membuatnya sedikit bingung.
Nomor tak dikenal mengirimi Anda foto
Dira membuka foto itu, entah kena dada nya tiba tiba terasa sesak seperti ditusuk seribu jarum.
Sakit.
"Hiks hiks hiks" tangis Dira pecah. Untung kedua orang tua nya kini sudah pulang untung mengambil perlengkapan baju Dira yang akan dipakai besok.
"Hiks hiks kenapa abryal selingkuhin gue hiks hiks" Isak nya dengan pedih.
"Kemarin dia ninggalin gue cuman buat ketemu sama Luna hiks hiks hiks" tangis nya tak kunjung berhenti.
☹️☹️☹️
Mata dan hidung Dira pagi ini nampak sembab dan merah karena menangis semalaman.
Ia tak kunjung mau makan. Berbicara pun tidak mau.
Teman teman nya pun juga sudah menjenguk tanpa adanya abryal dkk.
Dira sudah memberitahu teman temannya untuk tidak memberi tahu kalau dirinya sekarang sedang di rawat di rumah sakit.
"Dir ayo makan!"
"Dir ngomong dong!"
"Dir, apa yang Lo Pendem?"
Begitulah pertanyaan yang terus menerus ditanyakan teman temannya.
Dira hanya diam.
"Dir kita temenan udah lama banget, Lo cerita kalo ada masalah yang nimpa lo, dengan Lo cerita sama kita, beban lo paling engga berkurang dir, plis jangan buat khawatir dengan kondisi lu yang kayak gini" ucap Kyra panjang lebar membuat Dira menjatuhkan air matanya.
"Lah ko malah nangis" panik Kyra.
"Loh si ky jadi makin sad kan sih Dira" ucap Vita meledek.
Lalu Dira segera mengambil handphone nya dan menunjukan apa yang dia liat semalam.
"Bangsat!" Umpat mereka berenam sambil mengepalkan kedua tangan nya.
•kalau punya masalah jangan suka dipendam, cerita sama orang yang Lo percaya. Yakin deh beban lo akan sedikit berkurang!. -nadiauthor
—TBC—
satu kata buat part yang ini?
author tunggu ya see you next part!
KAMU SEDANG MEMBACA
ABRYAL(End)
Teen FictionCOMPLETED (SILAHKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) #AuthorNote : If you reading this story on any other platform OTHER THAN WATTPAD, You're very likely to be at risk of a MALWARE ATTACK. If you wish to read this story in it's ORIGINAL, SAFE, FORM, PL...