tinggalin jejak kalian di cerita kita ok! terimakasiii🙏🏻🙏🏻
.
.
.
.
.
.
.•HAPPY READING•
Dira sekarang berada di Cafe yang terletak dekat dengan sekolahnya.
Sepulang sekolah tadi Dira berhenti di sebuah cafe untuk mengistirahatkan otak, tubuh, dan hatinya yang lelah.
Dira sedari tadi hanya menatap lurus kosong ke depan. Pandangan nya benar benar kosong.
POV Abryal
Selama di sekolah gue sama sekali ga dibales sapaan sama Dira.
Gua bingung kenapa dia marah sama gue.
"Bro!" Tepuk Abra yang membuat Abryal membuyarkan lamunannya.
Satu alis Abryal terangkat pertanda ia bertanya 'apa'.
"Ngapain ngelamun Bae" ucap Abra dan hanya dibalas deheman oleh Abryal.
"Lagi ada masalah sama Dira?" Ucap Abra to the point.
"Iya" hanya itu yang keluar dari mulut Abryal.
"Kenapa?" Tanya Abra lagi yang membuat Abryal berdecak malas.
"Gue gatau Bra. Dia cuekin gua dari kemarin marin" ucapnya lesu dan dibalas kekehan dari Abra.
"Mungkin Lo punya salah"
"Maksud Lo?"
"Lo pikir aja sendiri" ucap Abra lalu berlalu pergi meninggalkan abryal yang diam memikirkan apa yang dikatan Abra tadi.
Tiba tiba dia teringat saat Dira meninggalkan Dira di taman.
Lalu dia kembali ke kelas untuk meminta maaf pada Dira.
Sesampainya di kelas hanya ada Kyra dkk yang akan siap siap pulang.
"Ky Dira mana?" Tanya abryal yang hanya dibalas kekehan oleh Kyra.
"Masih inget pacar lo?" Tanya nya sinis yang membuat Abryal mengkerutkan keningnya tanda heran.
Tak mau basa basi abryal kembali menanyakan, tapi ucapan nya terpotong oleh Delya.
"Gua cuman mau nanya Dira kema-"
"Abryal abryal. Gue tau Lo ganteng. Ga gini cari Lo ngelakuin sahabat gue. Lo buat dua nunggu di taman sampai hujan. Dan Lo ninggalin dia hanya untuk pelukan sama cewe brengsek kayak Luna. Lo mikir gak sih!" Ucap nya dengan emosi yang tak dapat ditahan.
"LO UDAH BIKIN SAHABAT GUA SAKIT HAT!"
"LO UDAH BIKIN SAHABAT GUE MASUK RUMAH SAKIT!" lanjutnya dengan menatap sinis abryal.
Sedangkan Abryal hanya mencerna setiap ucapan yang terlontar dari mulut Delya.
"DAN SEKARANG LO NANYA DIRA DIMANA? MIKIR PAKE OTAK TOLOL!" ucap Delya lalu berlalu pergi.
Delya memang gampang sensitif dengan urusan yang berurusan dengan orang yang dia sayang. Seperti Dira.
"Sabar sabar" ucap Nara kepada Abryal sambil mengelus dada nya.
"Dah ya kita pergi!" Ucap Vita dan dibalas anggukan lemah oleh Abryal.
Mereka meninggalkan abryal yang kini hanya diam dalam kelas.
Abryal menjambak rambutnya frustasi.
"BRENGSEK BANGET SIH GUE!" Teriak nya lalu menghantam satu meja yang berada di dekatnya.
Author POV.
Abryal kini berada di dalam cafe. Dia hanya diam dan diam.
Saat pelayan datang pun dia hanya diam.
Mata nya tak sengaja menatap satu objek yang kini dia cari.
"Dira" gumamnya. Saat hendak menghampiri, ia tak sengaja melihat Dira meneteskan air matanya.
Sungguh hati nya sesak saat ini.
Lalu abryal berjalan ke arah panggung cafe untuk membawakan lagu untuk melampiaskan semua rasa maaf nya pada Dira.
Lagu Reza Re - MaafkanlahDan biarkan waktu yang menghapuskan
Tuhan izinkan bertemu dengan dirinya
Hati ini kan terus merindukan mu
Disetiap tidur kuDira kenal suara itu. Ia menengok mendapati Abryal yang kini menyanyi dengan menutup mata nya.
Ku pertahankan walau menjadi beban..
Ku korbankan karna masih sayang
Ku mohon pada mu jangan pernah menghilang
Ku tak inginn ini terjadiDira terpaku.
Percayalah duhai kekasih ku
Ku tak bisa hidup tanpa dirimu
Maafkanlah mungkin semua salah ku
Jangan engkau tinggalkan kuIa menahan agar air matanya agar tidak turun.
Cinta kita.. memang tak sempurna
Tapi ku yakin.. aku untuk selamanya
Ku berharap.. jangan kau lupakan aku
Dihati ku cuma kamuTakkan pernah.. aku melupakan kamu
Takkan pernah.. menduakan cinta mu
Ku berjanji.. untuk hidup semati
Dengan diri mu honeyDengarkanlah sayangku ku
Ku nyanyikan sebuah lagu
Yang berjudul maafkanlahCinta ku takkan pernah menghilang
Meskipun sudah terbang melayang
Takkan ku biarkan orang
Masuk kedalam hatimuSudah sekian lama aku mencintaimu
Namun ku tak mampu
Untuk membahagiakan kamu
Sungguh ku ingin menangis di depanmu
Agar ku dapat cinta dan kasih sayangmuSayang sungguh rindu canda seperti tawa seperti dulu
Masih kau ingatkan ku aku cinta padamu
Hati ingin bertemu wajah sangat merindu
Mencium mu memeluk mu sampai nya akhir waktuAku tak ingin berpisah diri dirimu
Tapi mengapa engkau tinggalkan aku
Ku mohon padamu beri aku kesempatan
Untuk ku berubah membuat dirimu bahagiaDan biarkan waktu yang menghapuskan
Tuhan izinkan bertemu dengan dirinya
Hati ini kan terus merindukan mu
Disetiap tidurkuKu pertahankan walau menjadi beban
Ku korbankan (ku korbankan) karena ku masih sayang
Ku mohon padamu jangan pernah menghilang
Ku tak ingin ini terjadiPercayalah duhai kekasihku
Ku tak bisa hidup tanpa dirimu
Maafkanlah mungkin semua salahku
Jangan engkau tinggalkan kuDira sudah tidak kuat. Kini ia terisak.
PLOK PLOK PLOK
Suara tepukan meriah dari setiap pekunjung.
"Saya menyanyikan lalu ini, untuk meminta maaf kepada orang yang saya sayangi". Jelasnya membuat Dira semakin tak kuasa menahan tangisnya agar tidak pecah.
Abryal turun dari panggung mehampiri Dira.
"Dira maafin aku" ucapnya sambil menunduk.
"Hiks hiks" Dira tak kuat menahan tangisnya.
Abryal memeluk tubuh Dira kuat, membuat Dira nyaman.
Kini tangis mereda.
"Aku ga ngapa ngapain sama Luna dir. Dia telpon aku bilang kalo di culik dir. Aku berani sumpah!" Jelas nya membuat Dira tersenyum tipis.
Ini tidak sepenuhnya salah abryal. Hanya saja kelakuan Luna yang terlalu terobsesi pada Abryal dan menghalalkan segala cara.
Dira mengangguk dan kembali memeluk abryal.
"Kamu maafin aku?" Dira lagi lagi mengangguk dan Abryal langsung memeluknya kuat kuat.
-TBC-
Gimana sama part kali ini? maap ya klo ada yg typo!
komen next kita auto uploud!
jangan lupa vote ya disetiap cerita kita!
see you🖐️
KAMU SEDANG MEMBACA
ABRYAL(End)
Teen FictionCOMPLETED (SILAHKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) #AuthorNote : If you reading this story on any other platform OTHER THAN WATTPAD, You're very likely to be at risk of a MALWARE ATTACK. If you wish to read this story in it's ORIGINAL, SAFE, FORM, PL...