Dira dan ke enam sahabat-sahabat nya sudah sampai di sekolahannya dan bergegas menuju kelas dengan mengendap- ngendap. Saat hendak melanjutkan langkah, Bu Reni sudah siap di belakang mereka dan meneriaki mereka.
"DIRAAAAAAA KAMU KENAPA DATANG TERLAMBAT?" teriak Bu Reni yang posisinya berada tepat di belakang dira.
Seketika Dira dan kawan-kawan berhenti, lalu menoleh ke belakang dengan cengiran nya "eh ibu sejak kapan di belakang Bu?"ucap Vira tanpa rasa bersalah
"KAMU INI MALAH NANYA BALIK. SUDAH CEPAT KALIAN HORMAT DI DEPAN TIANG BENDERA" ucap Bu Reni kepada Dira dan kawan-kawan.
Dengan sangat malas dan kesal Dita dan bergegas ke lapangan dan hormat pada tiang bendera.
"Ck, Bu Reni nyebelin banget njir pake segala hormat lagi!" ucap ayu.
"Tau nih! Coba aja ga ketauan dari tadi kali udh ngadem di kelas!!" ucap nara dengan nada emosi.
"Ck, udah pada diem aja jangan pada berisik!" ucap Dira dengan nada kesal dan hanya di angguki oleh ke enam sahabat-sahabat nya.
"Bos bos liat dah itu kan Dira and the geng" ucap bian sambil menunjuk Dira dan yang sedang di hukum.
Ryal mengikuti arah yang ditunjuk Bian yang menunjukkan Dira dan ke enam temannya itu.
"Cantik"Batin ryal
"Bos bos oii boss??" ucap bagas.
"Bos woii liatin nya biasa aja kali bos" ucap Candra sambil menepuk bahu ryal.
Ryal tersadar dari lamunannya dan hanya menatap kawan kawannya tajam
"Tapi emang si Dira cakep, apalagi kena sinar matahari gitu behhhhh, cakep banget dah!" ucap Brady yang langsung dapat toyoran dari Rian.
" Yeu lu mah emang dasarnya mata keranjang ogeb!" ucap Rian.
Ryal yang hanya diam mendengar percakapan teman temannya yang konyol sambil terus menatap Dira dari dalam kelas.
"cabut kantin" ucap Dira dan langsung bergegas ke kantin setelah hukuman selesai dan di ikuti oleh para sahabatnya.
"Mau persen apa Lo pada biar gue yg pesenin" ucap Nara
"Samain aja lah ra " ucap Vita dan di balas anggukan oleh nara
Tanpa mereka sadari sedari tadi ada yang memperhatikan mereka. Siapa lagi kalau bukan ketua geng Bastard.
"Oi udah napa jangan pada liatin ke sana, nih liatin babang Brady yang tampan nan memposa ini aja" ucap Brady pada kawan kawannya Sambil membenarkan jambul rambutnya dan yang lain hanya memutar bola mata nya malas.
"Dih najis jijik ngapain liatin elo yang ada mata gue perih kali" ucap Candra
"Wah sialan Lo Dra! Temen cakep kayak gini malah di hina" ucap Brady sambil menjitak kepala Candra.
Mereka semua bercanda tawa bersama, mendengarkan lelucon lucu dari bady dan Rian.
Tak terasa bel pulang sekolah telah berbunyi,semua murid berbondong bondong keluar. Saat geng bastard keluar ada yang melapor bahwa SMA Nusa perwira di serang oleh geng drax. Secepat mungkin bastard menyuruh siswa siswi segera pulang.
"Abra suruh semua murid pulang, cepetan!!" ucap Ryal sambil mengerahkan tim inti bastard dan di angguki oleh Abra.
"Rian tutup semua gerbang Sma Nusa perwira, jangan sampe drax masuk!!" ucap Ryal.
"Siap boss" ucap Rian
"Sekarang kita lawan mereka lewat gerbang depan, jangan biarin ada murid yang tersisa di sini. Paham!" ucap ryal dengan emosi
"Paham boss" ucap inti bastard serentak dan langsung menuju ke depan gerbang
Tanpa mereka sadari sedari tadi ada ada yang terus memperhatikan mereka dan tetap di sekolah ini, siapa lagi kalau bukan Hells angel.
Kini bastard sudah berhadapan langsung dengan geng Drax yang di pimpin oleh Alban.
"WOY NGAPAIN RIBUT DI SEKOLAH GUA HAH! MAKSUDNYA APA!" bentak Ryal dengan emosi yang sudah memuncak dan kedua tangannya mengepal keras hingga urat-urat ditangannya terlihat.
"Wah si pengecut keluar juga nih, bagus lah jangan banyak basa basi lagi lo!!" ucap Alban sang ketua geng Drax dengan senyum meremehkan.
"Cih! Elo tuh pengecut beraninya keroyokan dan pake benda. DASAR PENGECUT!" ucap Ryal yang tak bisa mengendalikan emosinya lagi.
"JAGA MULUT LO, DISINI ELO TUH PENGECUT DASAR PECUNDANG!" ucap Alban sambil menunjuk anggota bastard.
"woi gak usah nunjuk nunjuk deh lo, mau nya apa sekarang? Mau ribut HAH! Udahlah ribut aja ribut" ucap Abra pada anggota drax.
"SERANG!!!" ucap Alban sang ketua Drax.
Bugh.
Bugh.
Bugh.
Ryal memukuli Alban brutal dan membabi buta. Dari tadi emosi Ryal sudah sangat terpancing. Ryal terus memukuli Alban hingga darah segar keluar dari sudut bibir Alban yang sobek. Alban tak mau kalah ia pun memukul pelipis Ryal dan memukul rahang Ryal sampai Ryal jatuh tersungkur. Ryal semakin marah ia pun segera bangun dan memukul pelipis dan rahang alban membabi buta tak lupa Ryal pun menendang perut Alban hingga Alban jatuh tersungkur tidak berdaya.
Candra yang melihat gio salah satu anggota Drax ingin memukul Ryal dengan balok kayu langsung berteriak kepada ryal
"BOS AWAS DI BELAKANG!!!" teriak Candra yang tak di dengar oleh ryal karna ia masih membabi buta menghajar lawan.
Gio melayangkan balok kayu tersebut ke pada Ryal yang tak sadar bahwa gio sudah di belakangnya dan siap melayangkan balok kayu tersebut. Naman aksi gio terhenti saat seseorang menendang perut Gio.
Bugh.
Gio langsung jatuh tersungkur ke tanah. Balok kayu yang ia pegang pun telah terpental jauh entah kemana
"Pengecut Lo berani nya pake benda! Sini lawan gue berani gak!!" ucap Dira tegas dan dingin
Seketika Ryal yang sedang mengajar Alban menoleh ke asal suara. Ya, itu Dira!
Tbc
Gimana cerita nya hari ini? Pada penah saran gak kelanjutannya?
Ikutin terus next part nya okehhh!
Baca sambil di pencet tanda bintangnya yaa vote terus dukung kita supaya bisa cepet up!!
Semangat puasa semuaa....
KAMU SEDANG MEMBACA
ABRYAL(End)
Teen FictionCOMPLETED (SILAHKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) #AuthorNote : If you reading this story on any other platform OTHER THAN WATTPAD, You're very likely to be at risk of a MALWARE ATTACK. If you wish to read this story in it's ORIGINAL, SAFE, FORM, PL...