this is the last part of the abryal story
jujur kita bangga bgt bisa nulis cerita ini sampai sejauh ini makasihh buat semuanya yang udah baca cerita Abryal dari awal, thankyou all...
sebutin asal kota kaliann yukk!!
happy reading 🍃
Kini keluarga itu sedang berkumpul di sebuah taman. Mereka tampak bahagia. Sejak lahirnya kedua putra-putri mereka, semua menjadi lebih ramai.
"Ih bang Zayyan kalo gabisa main mobil-mobilan biar Ziva aja yang main!" Ucap anak perempuan kecil yang baru menginjak usia 4 tahun itu.
"Diem deh!" ketus Zayyan sambil mengambil alih mainan Ziva.
"Ihh bang Zayyan!" Ucap ziva lucu membuat kedua orang tua itu gemas.
Zayyan mencoel-coel pipi gembul milik ziva yang sangat lucu saat cemberut itu.
"apa pegang pegang!" Sengit Ziva seraya melipat kedua tangan nya di dada.
"gitu aja ngambekan dih!" Ucap Zayyan acuh, lalu kembali bermain mobil-mobilan miliknya.
Sifat Ziva dengan Zayyan hampir sama. Yang membedakan kedua anak kecil itu hanya jenis kelaminnya.
Wajah Ziva sangat mirip dengan Zayyan, begitupun Zayyan yang sangat mirip dengan Ziva bisa dibilang kembar identik.
Kedua orangtuanya sampai bingung saat melihat wajah mereka berdua. Bagaimana tidak bingung, melihat wajah mereka yang saat Masi berusia 2 bulan dengan rambut yang sama sama dibotaki.
mereka itu kadang akur, kadang akur sendiri. Sifat Zayyan sangat berbanding terbalik dengan sifat Zivara.
Zayyan dan zivara mempunyai sikap yang sangat berbeda.
Zayyan yang welcome dengan semua orang, sedangkan Zivara sifatnya hangat hanya kepada keluarganya saja. sangat berbeda dengan sifat nya diluar dingin, cuek dan terkesan bodoamat menurunkan sifat kedua orangtuanya.
"berarti zayyan anak pungut dong thor?"
"ya nggak juga bahlul, paras menawan Abryal menurun ke zayyan lengkapnya ada di sequel yap!"
Zivara itu punya bulu mata yang lentik membuat Zayyan gemas sendiri, sampai-sampai saat Zivara sedang tidur, Zayyan selalu mengganggunya dengan menarik-narik bulumata Zivara.
beberapa tahun kemudian...
"ziva ziva bangun yok!" panggil anak yang usia nya masih menginjak 7 tahun"
"kalau kamu ngga bangun, Abang copotin bulu mata kamu nih!" karna merasa tak ada pergerakan dari kembarannya, Zayyan akhirnya menarik paksa bulu mata Ziva hingga rontok 3 helai bulu mata.
"Aw!"
"ABANGGGG!!!" teriak zivara menggelegar, sedangkan zayyan terkikik sambil berlari menjauh sebelum adiknya menerkam nya hingga tewas.
Zayyan segera menuju ke bawah untuk sarapan bersama keluarga tercintanya.
"Pagii bunda ayahh.." teriak zayyan menggelegar.
"Pagii bang" jawab dira dan Abryal bersamaan.
Zayyan memeluk Dira dan Abryal kemudian duduk ditengah-tengah mereka.
"eh adiknya mana bang?" tanya Dira sambil membuatkan kopi untuk Abryal.
"paling bentar lagi Ziva turun Bun tadi abang udah bangunin ziva" jawab zayyan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABRYAL(End)
Novela JuvenilCOMPLETED (SILAHKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) #AuthorNote : If you reading this story on any other platform OTHER THAN WATTPAD, You're very likely to be at risk of a MALWARE ATTACK. If you wish to read this story in it's ORIGINAL, SAFE, FORM, PL...