tinggalin jejak sama komentar kalian yaa semuaaa author lagi pgn baca komen yg ngakak! ehehe.....
•HAPPY READING•
.
.
.
.
.
.
.Dira kembali bersekolah. Kalau kalian bertanya kenapa masih sekolah? Bukannya udah promnight udah ga sekolah ya?
Jadi kalau di SMA Nusa Perwira akan kembali bersekolah tapi beda, kini kelas 12 semua diberi jamkos. Tidak ada belajar sama sekali. Karna semua telah usai.
Mereka terakhir sekolah hari Rabu. Berarti mereka semua kelas 12 terakhir bersekolah 3 hari lagi.
Dira daritadi hanya diam di kelas. Tidak ada Dira kemarin kemarin. Dira kembali seperti semula. Dira yang dingin dan datar.
Dari semalam abryal mengechat Dira tapi tak kunjung dibalas.
Walaupun online pun, Dira enggan membalas.
Sejak kejadian itu Dira menjadi lebih pendiam dari biasanya.
"Dira Lo jangan gini terus dong!" Rengek Delya yang daritadi memperhatikan Dira yang hanya diam menatap depan dengan kosong.
"Disana gaada abryal Dira!!" Kali ini Nara pun ikut berbicara.
Sontak Dira langsung menatapnya tajam.
"Peace..!" Ucap Nara sambil menunjukan dua jarinya.
"Gausa mancing gitu nar!" Senggol Vita.
"HAY HELO GAIS! SAY HELLOW TU PACAR DI PAGI HARI YANG CERAH INI!" siapa lagi kalau bukan si Candra dengan suara toa khasnya.
"Berisik can!" Ucap Vita jengah dengan kelakuan pacarnya ini.
"Dira" panggil abryal tapi tidak kunjung mendapat jawaban dari Dira.
"Dira" panggilnya lagi. Dira lagi lagi hanya diam.
"DIRA!" bentak Abryal yang sontak membuat nya terkejut.
Dira langsung menatap abryal lekat, lalu pergi tanpa meninggalkan satu patah kata pun.
Abryal hanya menatap Dira dengan sulit di artikan.
"Maaf" gumam abryal yang masi di dengar oleh satu orang. Orang itu Abra.
"Kejar gih" ucap Abra dan dibalas anggukan kepala oleh Abryal.
Abryal mencari cari Dira tak kunjung ketemu dirinya sudah frustasi.
"Gue ada salah apa sih Ama lu Dir!" Ucapnya sambil menjambak rambutnya.
Sampai pulang pun Dira tak kunjung ketemu. Tapi Dira memberi pesan kepada teman temannya.
Dira
Gue hari ini mau kasi Luna pelajaran
Begitulah isi chatan dari Dira untuk mereka.
Mereka semua paham. Dira akan melampiaskan semua emosinya dengan Luna.
🤟🤟🤟
Dira memanggil anak buah nya untuk membawa Luna paksa ke markasnya.
Dira menunggu Luna sambil menduduki kursi kebesarannya sambil memutar Murad kunci motornya.
"Apa apansih lu!" Ucap seseorang yang sepertinya yang dicari Dira daritadi.
Dira menyeringai.
Luna kaget saat melihat Dira dengan wajah yang sulit di artikan.
"M mau n ngapain l Lo s suru gue kesini?!" Ucapnya gelagapan dan hanya dibalas kekehan oleh Dira.
Dira memutar mutar tubuh Luna.
"Kek nya jadi orang gaada kapok kapoknya ya. Udah tau pacar orang Masi aja di embat. Gue tau lun siapa Lo sebenernya"
"E emang gue siapa?" Ucapnya panik kalau sampe Luna mengetahui identitas aslinya.
"Oke gue jelasi-" ucapnya terpotong.
"Jang-" ucap Luna terpotong oleh Dira karna Dira menarik jari tulunjuknya di atas bibir Luna.
"Sebenarnya sih gua ogah naro jari telunjuk gue di elu. Menjijikan!"
"Udah dipake berapa om om Lo? HAHAHAH jadi jala*g aja bangga Lo! Udha jadi jala*g trs ngerebut setiap pacar orang! Gaada kapok kapoknya ya Lo! Kalo gua kasi kenikmatan ya haqiqi lagi gimana?" Ucap Dira dengan nada yang sangat menakutkan bagi mereka yang mendengarnya.
"M m maksud Lo apa?" Tanya nya takut. Kini bibirnya sudah pucat pasi.
"Pake dia! Seterah Lo mau diapain! Ampe mati ge jabanin!" Ucap Dira lalu berlalu pergi.
Kini Luna sudah di tarik oleh para anggota Dira. Luna berteriak teriak tapi sayang tidak akan ada yang mendengarnya. Karna Markas ini endap suara.
✨✨✨
Di pagi hari yang cerah Dira telah bangun dari tidurnya.
Dira buru buru melaksanakan mandinya.
Dira hari ini tidak masuk sekolah karna Dira pengen liat seberapa deritanya Luna.
Serterah kalian mau bilang Dira kejam atau apa.
Dira sudah sampai di Markas nya dan disambut hangat oleh para anggotanya.
Dira segera memasuki kamar nya dan melihat tubuh Luna yang tidak memakai pakain sebenang pun dan Untung nya masi tertutup oleh selimut.
"cih Jala*g" cibir Luna lalu mereka menghampiri anak buahnya yang kemarin malam habis bermain.
"Gimana?" Tanya Luna.
"Mantap bos! Cuman udah banyak dipake jadi gitu kali ya" ucap salah satu anggota.
"Hahaha namanya juga jala*g" tawah renyah nya.
"Eugh"
"Gimana?" Tanya Dira sambil mehampiri Luna.
"Nih" Dira menyodorkan uang berisi sekitar 50 juta.
"I i ini a apaan?" Tanya Luna Masi dengan mode takut.
"Gue tau lu lakuin ini biar mendapat buat biaya rumah sakit adek lu kan" ucap Dira dan dibalas anggukan lemah oleh Luna.
"Udeh Sono balik!" Ucap Dira dengan niat mengusir.
"M m makasi" ucap Luna dan dibalas deheman oleh Dira.
"Gua kira Lo beneran orang jahat Dir" batin Luna.
•sejahat apapun Lo sama gua, gua akan balas, tapi gue Masi punya sedikit hati nurani. -nadiauthor
—TBC—
gimana sama part yang ini?
emangnya Dira jahat ya?
atau Luna yang jahat?
siapa sih sebenarnya yang jahat?
komen ok! trims🙏🏻

KAMU SEDANG MEMBACA
ABRYAL(End)
Teen FictionCOMPLETED (SILAHKAN FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA) #AuthorNote : If you reading this story on any other platform OTHER THAN WATTPAD, You're very likely to be at risk of a MALWARE ATTACK. If you wish to read this story in it's ORIGINAL, SAFE, FORM, PL...