Rumah sakit

36.2K 2.3K 75
                                    

Sebelumnya vote dulu yaa jangan jadi slider oke! terima kasih yang udh nge vote;)

Saat sudah sampai di Rumah Sakit Lestari langsung berlari ke arah tempat dimana teman-teman Dira menunggu.

"Gimana keadaan Dira anak Tante?" tanya Lestari dengan nada khawatir, sambil mengelap keringat karna tadi dia berlari.

"Belum tau Tante, Dira masih ditanganin sama Dokter" jawab Kyra khawatir.

"Tante mau urus administrasi dulu ya, kamu jaga Dira, kabarin ke Tante kalau Dira sudah siuman!" ucap Lestari. Kyra hanya mengangguk paham.

Setelah itu Lestari meninggalkan tempat itu menuju tempat Administrasi. Tak lama Dokter keluar dari ruangan dimana Dira di tangani.

"Bagaimana dok kondisi sahabat saya?" Tanya Kyra kepada Dokter.

"Kondisinya saat ini stabil, hanya saja terdapat luka di bagian tubuhnya nanti saya akan berikan obat pereda nyeri untuk mengatasi nyeri di bagian luka-luka di tubuhnya!" Ucap sang Dokter.

" Apa kami boleh melihat kondisinya dok?" Tanya Ayu.

"Silahkan tapi saran saya jangan semuanya masuk kedalam karena pasien harus istirahat dengan cukup agar kondisinya cepat membaik" ucap sang dokter.

"Baik dok terima kasih" ucap Kyra dan teman-temannya. " Kalau begitu saya permisi, kalau ada apa-apa panggil saya, saya permisi mari!" ucap dokter.

"Marii" ucap mereka semua yang ada di depan ruangan UGD.

Setelah itu mereka masuk ke dalam ruangan UGD untuk melihat keadaan Dira.

Terlihat Dira yang sedang terbaring lemas di kasur dengan raut wajah yang sangat pucat dan terlihat terdapatnya beberapa luka di pipi dan bagian tubuh lainnya.

Abryal yang melihat itu merasa hatinya tersayat-sayat melihat keadaan Dira yang terbaring lemas di kasur.
Kyra, Ayu, Vira, Vita, Nara dan Delya menghampiri Dira yang sedang terbaring.

"Dir, bangun Dir.. hiks.. hiks" titah Kyra diiringi Isak tangisnya.

Tak lama, Tangan Dira mulai bergerak dan kejadian itu membuat mereka yang ada di sana senang dan langsung memanggil dokter.

"Dokter, dokter!" Teriak Abryal.

Kemudian dokter datang bersama suster yang akan membantunya.

"Kondisinya mulai membaik dan sekarang pasien sudah sadar, sebaiknya pasien di rawat inap disini dulu selama semalam setelah itu baru boleh pulang" ucap sang dokter.

Tak lama suara pintu terbuka memperlihatkan raut wajah khawatir dari kedua orangtua Dira.

"Bagaimana Dok keadaan anak saya?" tanya Lestari kepada sang dokter.

"Anak itu sudah sadar, sebaiknya anak ibu di rawat inap selama semalam di sini setelah itu baru boleh pulang dan selalu atur pola makan nya juga ya Bu karena itu sangat berpengaruh untuk masa pemulihan nya agar lebih cepat!" ucap dokter.

Setelah itu Lestari menghampiri Dira . "Ra, ada yang sakit? Mana yang sakit sayang? Mama khawatir sama kamu sayang" Ucap Lestari dengan nada khawatir.

"Dira gapapa kok mah, tadi cuma kecelakaan kecil aja!" Jawab Dira santai.

"Kecelakaan kecil kata Lo? Dira, Lo kamu hampir mati ketabrak truk tadi!" Ucap Abryal dingin. Sebenarnya dia sangat khawatir dan kesal saat Dira berkata kalo itu hanya kecelakaan kecil, tapi Abryal menutupi rasa khawatir dan kesalnya dengan raut wajah yang dingin seperti biasanya.

"Bener Dir, Lo hampir mati tadi untungnya Tuhan masih ngasih Lo kesempatan untuk hidup!" Kini Delya buka suara.

"Ya maaf gue ga tau" cicit Dira.

"Udah udah sekarang kamu istirahat papa akan pindahkan kamu ke ruang VIP agar kamu bisa istirahat dengan cukup." ucap Hendrawan papa Dira.

"Yaudah kalo gitu gue balik ya Dir ini udah larut pasti bokap, nyokap nyariin" ucap Ayu.

"Kita juga ya Dir, besok kita kesini lagi buat temenin Lo!" Delya, Vira, Vita dan Kyra ikut pamit.

"Yaudah, kalian hati-hati tetep waspada!" Ucap Dira.

Mereka semua hanya mengangguk dan segera mencium punggung tangan mama dan papanya Dira setelah itu mereka keluar dari ruangan Dira.

"Lo gak balik? tanya Dira pada Abryal.

"Gue mau nemenin lo" jawab Abryal dingin.

"Gausah, disini juga udah ada mama sama papa Lo balik aja" ucap Dira.

"Eh gapapa sayang, mama sama papa mau pulang dulu ngambil beberapa baju kamu buat di rumah sakit, kamu jagain Dira sebentar ya!" Ucap Lestari kepada Abryal.

"Iya Tante" ucap Abryal pada mamah Dira dan mencium punggung tangan kedua orangtua Dira.

Setelah kedua orangtuanya Dira pulang, Abryal menghampiri Dira

"Udah Lo disini aja, gue bakal jagain Lo" ucap abryal dingin namun membuat Dira merasa jantungnya berpacu lebih cepat.

(Ditempat lain)

Ada beberapa orang sedari tadi membuntuti gerak-gerik Abryal.

FLASHBACK ON

Abryal sedang bersendau gurau bersama teman-temannya, hingga suara deringan telepon memberhentikan tawa teman-temannya dan Abryal.

Setelah mematikan sambungan telepon Abryal segera pergi meninggalkan teman-temannya.

"Mau kemana bos?" tanya Abra. Karna tak biasanya Abryal buru-buru.

Tapi ucapan Abra tidak ditanggapi Abryal.

Melihat hal itu membuat teman-temannya bertanya-tanya sebenarnya apa yang terjadi dengan Abryal? Jadi mereka memutuskan untuk mengikuti gerak-gerik Abryal.

Mereka dibuat heran saat melihat Abryal sedang membopong Dira ke dalam Ambulance dengan keadaan tubuh Dira yang berlumuran darah. Sontak membuat mereka heran kenapa Dira bisa seperti itu? Entahlah mereka akan mendapatkan jawabannya saat bertemu Abryal atau teman-temannya Dira nanti.

"kayaknya si bos suka sama Dira deh" ucap Bian kepada teman-temannya.

"Gue juga udah punya feeling kalo si bos suka sama Dira soalnya semenjak si bos kenal sama Dira sifat bos beda gitu yaa tapi tetep dingin juga kek balok es!" Bagas kini ikut bersuara. Sontak Bagas mendapatkan toyoran dari Candra.

"YEH si elu! ngatain si bos balok es lu kata si bos tukang es batu yang pake gerobak ape!" jawab Candra.

"Yee santai anjr gue cuma becanda AH ELU NGERUSAK SUASANA DEHHH! ucap Bagas lebay.

"udah-udah mending sekarang kita ikutin tuh di si bos!" kini Rian buka suara.

"NAH IYA SKUY LAH!" ucap Brady dan Abra yang sedari tadi hanya menonton drama antara Bagas dan Candra.

Setelah itu mereka melanjutkan kegiatan mereka yaitu membuntuti Abryal sampai akhirnya sampai di rumah sakit yang bertulisan besar "RS. Harapan Indah" begitu melihat Abryal masuk kedalam rumah sakit mereka semua ikut masuk dan bersembunyi agar Abryal tidak mengetahui kalau teman-temannya dari tadi memata-matainya.

FLASHBACK OFF

Tbc.
Gimana guys? Si Abryal udah mulai sukak nii. Si balok es bakal cair ga ya?
stay tune next part😊
kita bakal cepet-cepet up kalo banyak yang baca!

Oiya jgn lupa buat vote setiap abis baca Yee👍🏻
tengkyu semangat puasanyaa jgn pada budii yes!

happy reading -author-

ABRYAL(End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang