Bab 46 - Sejarah Automata

12 2 0
                                    

Yuffie dan Latifa baru saja dikejutkan dengan identitas Leena yang asli, ternyata dia benar-benar sesosok Kesatria yang sangat hebat dan bahkan bisa disebut menyeramkan dulunya, entah kenapa sekarang Leena yang dimaksud sudah menjadi seorang Dullahan yang sangat menyukai kesakitan, seorang masokis akut yang menerima perilaku kasar dan buruk apapun. Terutama Yuffie mulai yakin bahwa biasanya peningkatan juga dapat membawa seseorang ke tingkatan yang lebih buruk bukannya lebih baik.

"Ini seperti sebuah informasi yang pernah Latina baca... Seseorang menginginkan sebuah peningkatan tetapi tingkatan yang dicapai malah menjadi lebih buruk jadi orang itu memilih untuk peningkatan mundur seperti... Oh sial! Kembali ke awa! Begitu..." 

"Ahh... Kamu terlalu banyak membaca hal-hal lucu seperti itu, Latina. Jangan membuat mereka bingung dengan istilah dari [Meme]." 

"Ahh!? Aku mengerti juga kok, siapa juga orang bodoh yang tidak tahu Meme... aku pernah membacanya di buku dan apa yang dikatakan Latina itu akurat, Leena adalah definisi peningkatan yang sangat buruk tetapi keburukan itu masih bisa disembunyikan dengan fisiknya yang kuat karena memiliki peran sebagai perisai untuk kita." Yuffie menatap Leena datar dan ia terlihat tidak begitu peduli dengan Jenderal Kesatria itu, sesuatu yang cukup menyayangkan karena itu adalah kesempatan besar untuk membawa Yuffie menuju istana.

Ruri, Kleint, dan Flora menghampiri patung itu karena mereka menyadarinya ketika terus memperhatikan patung tersebut bahkan Kesatria yang sudah membawa seluruh kenangan tentang Leena mulai menjelaskan secara rinci tetapi panjang kepada mereka semua sehingga mereka langsung terkesan dan tidak menyangka bahwa Dullahan seperti Leena adalah seorang Jenderal Kesatria, Yuffie sepertinya mulai berpikir kembali tentang bagian Automata dan sudah saatnya untuk menjalankan rencana sekarang.

"Latifa..." Yuffie diam-diam menyentuh tengkuk Latifa sampai ia terkejut lalu membalas perbuatan mesum itu dengan mencubit perutnya.

"Hyah~ Ara~ Ara~ Ternyata Latifa suka ya sama perut Kakak yang cantik."

"Apa yang kau mau...?"

"Sudah saatnya untuk memulai rencana... mencuri bagian Automata dan mencari beberapa orang yang menyimpan peta yang menunjukkan letak lokasi semua bagian Automata. Mungkin ini akan bertambah sulit tetapi aku memiliki ide lain, kita gunakan semua orang menjadi alat dengan kecerdasan diriku." Yuffie tersenyum lebar lalu ia menunjuk kepalanya sendiri sehingga Latifa mulai meraih tangan Yuffie dan mengajak dirinya ke tempat yang sepi seperti bersembunyi di belakang pohon yang besar.

Yuffie hanya bisa tersenyum dan mengikuti dirinya saja karena ia yakin Latifa memiliki sesuatu di dalam pikirannya itu, Latifa mulai menatap Yuffie dengan ekspresi yang terlihat serius dan Yuffie hanya bisa menunjukkan kebahagian besar di wajahnya sampai ia tidak tahan melihat Latifa yang begitu kecil dan imut, ia mengelus kepalanya sampai Latina dan Tifani mulai berbicara secara bersamaan, jika mereka berdua berbicara tanpa ada satupun jeda maka Yuffie tidak akan menangkap sedikitpun kata yang mereka keluarkan.

Pada akhirnya mereka hanya bisa menentukan siapa yang harus berbicara dengan melakukan kertas-gunting-batu, Yuffie duduk sila di atas daun sambil menatap Latifa yang sedang memainkan permainan itu cukup lama sekali karena hasilnya selalu seri tetapi permainan itu berakhir dimenangkan oleh Tifani dengan hasil lima dan empat. Tifani sekarang yang akan berbicara tentang Automata itu, ia tidak begitu mengerti fungsi dan ras yang selalu diincar oleh semua orang karena kekuatan yang dimiliki ras tersebut.

"Sekarang, Latina, kamu hanya perlu diam dan mendengarkan ya... biarkan aku yang memberi pertanyaan kepada Kakak." Latifa menunjuk Yuffie dan Yuffie langsung mengusap kedua pipi mereka untuk memberi ucapan selamat karena sudah mempermainkan kertas-gunting-batu dengan adil.

The Inventor: ~Elf yang Mengubah Dunia~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang