"Dengar ya, Yuffie, kamu mendapatkan bakat yang hebat sejak lahir dan bakat itu perlu kamu tingkat lebih tinggi lagi untuk menjadi sesosok Elf yang berarti untuk dunia. Sesosok yang mengubah dunia menjadi sesuatu yang lebih baik, sejak kecil kamu benar-benar menyukai membaca buku sampai menciptakan buku itu sendiri..."
"Kamu hanya kekurangan bakat terhadap kekuatan dan sihir penyerang, sihirmu semuanya lebih menonjol dengan sesuatu yang berguna... seperti menciptakan sebuah barang yang berada di masa lalu dan masa depan, fisikmu juga tidak jauh kuatnya sih."
"Hahaha, ternyata aku benar... hiks... Hwaaahhhhhh!!! Ternyata Yuffie kecilku sudah tumbuh menjadi seorang Elf yang besar, aku sendiri bisa melihat sebuah buku dan ilmu pengetahuan yang berjalan... juga ilmu pengetahuan itu sendiri sangat keras karena fisik yang kamu miliki, aku sungguh bangga kepada dirimu, Yuffie."
Aku mengingatnya sejak itu, Aldebaron mengajari diriku beberapa hal sampai ia pernah memberitahu diriku bahwa aku adalah seorang Elf yang memiliki bakat dalam mempelajari sesuatu hal dengan cepat karena ilmu pengetahuanku yang berbeda dengan bayi biasa sejak itu. Hanya saja kekurangan diriku itu tidak bisa bertarung melainkan melindungi, sama halnya aku melindungi semua buku yang sangat aku cintai ini.
Jika aku sudah siap, aku ingin melihat dunia dengan mataku sendiri dan aku juga harus bisa melindungi diriku sendiri kata Aldebaron karena aku bisa disebut sebagai Elf berbahaya karena memiliki ilmu pengetahuan dan kemampuan untuk menciptakan sesuatu, mereka bisa saja menggunakan diriku sebagai alat tetapi aku sendiri yang akan membuat mereka menjadi alat. Suatu hari nanti aku ingin memiliki museum sendiri dipenuhi dengan hasil pene---"
***
"Uhuggghhh...!" Yuffie baru saja terbangun dari mimpinya karena wajahnya mengenai lantai, tubuhnya berada di atas lantai karena mengenai dorongan yang cukup besar, Yuffie mengusap kedua matanya lalu ia duduk di atas lantai karena mimpi yang ia lihat tadi mungkin berkaitan dengan jatuh jadi ia terjatuh di atas lantai.
Yuffie bangkit dari atas lantai dengan ekspresi yang terlihat mengantuk, ia mencoba untuk menepuk kasur yang terasa begitu empuk. Ia mencoba untuk berbaring kembali di atas kasur sehingga ia menindih sesuatu yang begitu empuk dan keras sampai tubuhnya mulai di tepuk dengan sesuatu yang membuat dirinya lebih sadar lagi, Yuffie bangkit di atas lantai lalu ia mengalihkan pandangannya ke kasur sehingga ia dikejutkan dengan sesuatu.
"Hehhhh!? Hehhhhh...!?" Yuffie melebarkan matanya karena ia melihat dua gadis kecil yang sedang berbaring di atas kasur itu, seorang gadis kecil yang baru saja bangun karena di tindih oleh tubuh Yuffie dan disebelah-nya juga terdapat seorang gadis yang masih tertidur dengan nyenyak sehingga ia melihat Leena bangkit dari atas lantai selagi memegang kepalanya yang terlihat seperti merasakan nikmat karena baru saja jatuh.
"L-Latifa kemana...? Bagaimana bisa terdapat dua gadis kecil di atas kasur ini...?!" Tanya Yuffie kepada Leena, Leena menatap kedua gadis itu lalu ia mulai bergairah ketika melihat dua gadis kecil yang benar-benar imut, tanpa menahan diri Leena langsung memberi mereka berdua sebuah pelukan yang ketat sampai membangunkan gadis yang masih tertidur itu dan membuat dirinya terkejut.
Dengan satu pukulan dari gadis yang baru saja bangun itu sudah cukup untuk membuat Leena terlempar ke belakang sampai mengenai tembok, melihat kekuatan besar itu membuat Yuffie tercengang karena kedua gadis kecil ini terlihat jelas seperti Latifa tetapi memiliki tubuh masing-masing. Kedua mata Yuffie mencoba untuk memastikan dan ternyata benar ketika melihat ekspresi gadis di sebelah kiri yang begitu kesal sedangkan di kanan terlihat begitu tenang dan santai.
"Pagi-pagi begini sudah membuatku kesal saja... kamu benar-benar harus dihukum, Kakak masokis!" Seru gadis itu yang mencoba untuk berdiri di atas lantai dan tiba-tiba terjatuh, gadis itu terkejut ketika mengontrol kaki kanannya. Gadis itu menatap dirinya sendiri lalu terkejut karena ia memiliki tubuh sendiri, gadis yang terlihat tenang itu merangkak pelan ke arah gadis yang terjatuh itu dengan tatapan yang terlihat tenang sehingga mereka mulai menunjuk satu sama lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Inventor: ~Elf yang Mengubah Dunia~
FantasíaApakah Elf selalu dipandang rendah oleh mereka? Apakah para jantan selalu memperlakukan elf dengan cara yang salah? Kali ini semuanya berubah oleh seorang Elf penemu yang ingin menjelajahi dunia dan mengubahnya Ini adalah kisah seorang gadis Elf yan...