Bab 11 - Rasa ini... Perilaku Ini...

67 12 6
                                    

Dullahan itu entah kenapa tidak bisa fokus ketika melihat Latifa yang begitu imut dan mungil-nya, mungkin dirinya memang sama-sama menyukai gadis kecil seperti Yuffie dan Yuffie sendiri sudah menyadari sejak awal ketika melihat pernapasan berat juga tatapan yang terlihat seperti merasakan sesuatu yang nikmat. Latifa memegang erat pedangnya menggunakan kedua tangannya lalu ia menatap Dullahan itu dengan tatapan setengah tenang dan kejam, "Dengar, Kakak mesum, aku akan menghabisi dirinya menggunakan pedang ini... jangan berpikir aneh-aneh untuk menangkap dirinya, dia bukan peliharaan."

"Hehhh... Tapi, dia itu sangat menarik loh! Dullahan yang memiliki jenis kelamin wanita dan bahkan memiliki fetish yang sama dengan diriku adalah penemuan yang sungguh langka untuk diriku...!!!" Seru Yuffie dengan wajah yang terlihat bersemangat, ia memegang erat jaring tersebut lalu memutar-nya ke atas sehingga Dullahan itu mulai terangsang ketika menatap jaring yang diputar oleh Yuffie, "Fetish...? Kakak benar-benar sampah ya.... Latina jadi menganggap Kakak lebih buruk dari mesum jika mencari hal yang seperti itu."

Pasukan Undead mendengar suara Latifa dan Yuffie yang begitu keras jadi mereka semua datang untuk menghampiri mereka berdua, Yuffie melirik ke belakang dan memperingati Latifa bahwa semua Undead itu harus diurus terlebih dahulu karena jumlah mereka yang banyak dan sebagiannya memiliki tipe dan Undead yang sangat kuat, "Latifa, melawan Undead itu mudah... apakah kau memiliki sihir atau serangan yang berkaitan dengan kesucian?"

"Kesucian...? Sepertinya Latina dan Tifani saja tidak punya, Latifa hanya bisa menggunakan sihir yang berkaitan dengan pelangi dan tanaman, bagaimana jika Kakak saja yang melawan mereka?" Tanya Latifa, Yuffie mencoba untuk berpikir kembali dan ia mengangguk karena semua pasukan Undead itu bisa saja menjatuhkan barang yang berkaitan dengan penemuan atau tidak barang yang dapat dijadikan sebagai penemuan, "Kalau begitu, kita bertukar, nih jaring-nya. Jangan sampai membunuh Dullahan langka itu ya."

Yuffie memanggil perisai matanya lalu ia melesat maju menuju arah pasukan Undead itu sendirian, Latifa menatap jaring itu lalu ia membuangnya di atas daratan karena Dullahan yang berada dihadapan-nya terlihat sangat kuat karena menunggang seekor kuda selagi memegang kepalanya yang dilindungi dengan zirah kepala dan tombak panjang yang ia pegang, "Uwu... ternyata yang akan melawanku ternyata gadis kecil satu ini, benar-benar hebat... aku tidak sabar untuk bertarung denganmu."

Ketika Dullahan itu mengatakan perkataan itu dengan wajah yang terlihat seperti merasakan nikmat, entah kenapa Latina dan Tifani merasakan tekanan aura yang sama ketika ia berada di sebelah Yuffie atau dekat dengannya, "Latina, jangan-jangan... Dullahan ini... tidak jauh lagi, dia terlihat sama dengan Yuffie tetapi penampilan-nya saja yang beda."

"Apakah yang Tifani coba katakan itu [Fetish] yang Yuffie maksud ya...?" Latifa bersiap-siap untuk bertarung dengan Dullahan tersebut dan ia juga akan berhati-hati ketika mendekati dirinya, Dullahan itu mulai bernafas berat dan mulutnya dipenuhi air liur ketika melihat gadis kecil satu ini terlihat unik karena dapat berbicara sendiri selagi memikirkan sebuah rencana tanpa ragu-ragu Dullahan itu memerintah kuda-nya untuk maju menuju Latifa.

Latifa memegang erat pedang-nya lalu ia menyambut Dullahan itu dengan melancarkan beberapa serangan, semua serangan itu berhasil di tahan dengan tombak milik Dullahan tersebut sehingga ia tidak berniat untuk menyerang melainkan mendekati Latifa. Latifa menjaga jarak dengan menghantam tombak yang Dullahan pegang itu ke atas lalu ia menggunakan kemampuan pedang-nya itu untuk menciptakan pohon besar yang mampu menjatuhkan kuda tersebut sampai membuat Dullahan itu berguling-guling di atas daratan.

"Hyahahaha~ Kasarnya~ Aku tidak menyangka gadis kecil seperti itu akan langsung menjatuhkan diriku dari kuda-ku, hyahahaha~ Sangat kasar~ Sangat kasar~" Kata Dullahan itu sambil berguling-guling di atas tanah, Latifa menatap datar Dullahan itu dan sekarang mereka mulai berpikir bahwa seluruh wanita yang sudah berumur dewasa seperti Kakak tidak memiliki harga diri, mereka semua sama seperti Yuffie mencintai gadis kecil berlebihan dan mereka sendiri tidak menyangka Dullahan ini juga akan merasakan nikmat ketika terjatuh dari atas kudanya.

The Inventor: ~Elf yang Mengubah Dunia~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang