Bagian 14

52.1K 4.4K 224
                                    

_________

MALAM harinya,

Malam ini kedua teman Ara tengah berkumpul dirumah Arga bukan hanya mereka saja namun ketiga teman Arga pun juga sama, mereka berkumpul bersama-sama. membahas apapun secara random, mendengarkan acara perdebatan di antara Raka dan juga Jane.

Akan tetapi disana tidak ada Arga dan Ara, Arga yang memang masih menemani Ara di dalam kamar, membuatnya tidak bisa ikut bergabung disana.

Sebelum Jane dan Lisa datang kesini, Bara langsung menceritakan semua kejadian yang dimana Ara telah di culik. respon mereka saat itu sama-sama terkejut, bahkan Jane pun sampai panik sekali mendengar hal tersebut. Namun, Bara bisa menenangkan mereka berdua. mengatakan bahwa keadaan Ara sekarang sudah baik-baik saja. setelah Bara menceritakan itu semua, Jane dan Lisa pun segera bergegas datang ke rumah Arga yang di antar oleh Bara dan juga Raka.

Suasana di ruang tamu saat ini benar-benar berisik karena ada nya mereka, tetapi itu semua tidak di permasalahkan. Arga membiarkan mereka berisik sepuasnya asal tahu waktu.

"Woi, gue punya tebak-tebakan nih!" Raka mulai bersuara, semuanya menatap ke arah Raka.

"Apaan?" tanya Bara penasaran.

"Ikan-ikan apa yang kembung?!"

Mereka langsung sama-sama berfikir. pertanyaan yang sangat asing dan aneh menurut mereka. bukan Raka namanya kalau tidak memberikan pertanyaan yang aneh-aneh.

"Enggak ada lah bego, semua ikan pastinya kembung lah, kan mereka hidupnya di air," Kata Bara setelah berfikir.

Raka menggaruk-garuk kepalanya. "Eh sorry, gue salah ngasih tebak-tebakan, seharusnya jawabannya ikan kembung, gue malah bilang ikan-ikan apa yang kembung, hehe."

Kadang kalau leluconnya garing membuat Raka merasa malu sendiri.

"Bego!"

Anta melempar bantal sofa ke muka Raka. dan lemparan itu berhasil tepat sasaran nya.

"Yaudah gue nge-pantun aja deh," ucap Raka lagi.

"Kalau garing perut lo gue tusuk ya, Raka babi!" oceh Bara.

Raka mengangguk. "Makan bubur pakai sumpit---"

"Gabisa lah goblok!" potong Bara dengan cepat.

"Kan gue lagi ngepantun, Anjing! Nanti lo harus bilang cakep."

"Oke, cakep!"

"Belum mulai, tolol!"

"Bangsat! Sebenarnya lo mau ngepantun apa mau berantem si, Bajingan?!" sewot Anta yang mulai jengah dengan kelakuan Raka.

"Makan bubur pakai sumpit..."

"Cakep!" Jawab keempatnya secara kompak.

"Ya, nggak bisa lah goblok! HAHAHA!"

"Dasar lo, fucek!"

"Sialan!"

"Raka babi!"

Raka tertawa terbahak-bahak. dia yang membuat lelucon dia jaga yang tertawa paling keras. entahlah, Raka hanya merasa terhibur saja. Meskipun menurut nya terbilang aneh dan cukup bodoh.

ARGA [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang